CBCG 26

1.8K 138 5
                                    


🔰🔰🔰


Ghaby dan Angkara berjalan bersisian di koridor menuju kantin. Saat ini sedang jam istirahat, koridor lumayan ramai oleh para siswa-siswa yang tidak ke kantin dan memilih untuk bersantai bersama teman-teman di depan kelas.

Sedari tadi Ghaby hanya menunduk. Dirinya sungguh malas untuk melakukan apapun sekarang. Bahkan untuk mengisi perut saja, Angkara harus turun tangan untuk menyeret gadis itu untuk ke kantin.

"Susahnya sama siapa, senengnya sama siapa?" suara penuh nasa sindiran itu membuat Ghaby dan Angkara otomatis menoleh.
"Berasa jadi kaya apa ya?"

Ghaby mengerutkan keningnya. Sebenarnya ada apa dengan Delon? Kenapa laki-laki itu terlihat aneh hari ini. Dari tadi pagi yang mencuekinya dan sekarang yang berlagak menyindir. Lama-lama membuat Ghaby panas sendiri.
Malas pusing, Ghaby memilih melewati dan mengabaikan Delon yang datar, ada juga Eren yang tetap dengan sifat tenangnya serta Irfan yang terlihat meringis.

"Wah santai amat yak. Ga ngerasa bersalah atau apa gitu. Kok ada ya orang kek gitu?"

Ghaby menghentikan kembali langkahnya yang di ikuti oleh Angkara dengan wajah datarnya.

"Lo kenapa sih Lon?" tanya Ghaby akhirnya.

Delon mengangkat sebelah alisnya.
"Emang gue kenapa? Biasa aja"

"Lo dari tadi nyindir siapa? Gue?" Berusaha untuk menahan pertanyaan itu namun akhirnya keluar juga dari bibirnya.

Delon mengangkat sudut bibirnya.
"Ngerasa?"

"Gue ada salah sama lo? Kalo ada bilang, jangan cuman bisa nyindir kerjaanya. Kaya cewek banget sukanya nyinyir" Ingat, Ghaby itu emosian. Jadilah sekarang ia mulai terpancing emosi.

"Oh lo mau gue jujur? Oke gue jujur" Delon terkekeh sinis sebelum melanjutkan ucapan ya.
"Lo itu terlalu sombong jadi orang By. Lo cewek yang sok-sokan baik. Lo itu pengen menang sendiri, lo pengen semua orang nurutin mau lo, pengen semua orang selalu harus ada di saat lo sedih, susah. Tapi elo gak pernah ada di saat mereka yang susah atau lagi ada masalah."

Sungguh, Ghaby tidak mengerti akan maksud Delon saat ini.

"Lo ngomong apa sih?"

Mendengar pertanyaan Ghaby, Delon malah tertawa renyah.

"Lo bilang gue ngomong apa?"

"Lo seakan lupa diri kalo udah seneng. Ga inget sama-sama orang yang udah ada di samping lo saat lo lagi susah-susahnya, gimana keadaan mereka sekarang? Masalah apa yang lagi mereka hadepin."
"Sekarang gue tanya sama lo, lo tau nggak gimana kabar Aksa lima hari ini? Lo tau nggak apa yang lagi di rasain dan di hadepin sama dia sekarang? Nggak kan? Lo nggak tau. Karna yang lo tau mungkin sekarang Aksa bolos dan seneng-seneng sambil main game di rumahnya sampe-sampe gak ke sekolah buat belajar"

Ghaby menyahut setelah membiarkan Delon menyelesaikan ucapannya.

"Emang kenyataanya gitu kan. Palingan dia lagi keluyuran gatau kemana. Ngabisin duit orang tuanya buat foya-foya"

Delon menggeram, mengepalkan tangannya. Jika tidak ingat orang di depannya ini seorang perempuan, sudah di pastikan Ghaby akan babak belur sekarang juga.

"TUTUP MULUT LO!" Ghaby tersentak.
"Lon udah Lon. Cewe ini, lo gak boleh kasar sama cewe" Irfan berusaha melerai, namun Delon malah menepis keras tangan Irfan yang berniat menariknya mundur.
"Peduli setan. Mau dia siapa kek gue gak peduli."

"Santai dong lo. Ga usah teriak-teriak. Ini sekolah, bukan hutan" Angkara mulai ikutan bersuara. Maju selangkah dan membawa Ghaby di belakangnya.
"Lo gak usah ikut campur. Gue gak ada urusan sama lo. Lo osis, urusan lo buat ngatur sekolah, bukan ikut campur masalah orang" Delon bertanya Dingin.

Cewek Belagu VS Cowok Gesrek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang