CBCG 10:

2.7K 123 3
                                    

  🔰🔰🔰

"Masih lama gak nyampenya?"
"Baru juga keluar dari parkiran by. Kan baru jalan ini" ucap Aksa tanpa menoleh ke Ghaby. Matanya masih fokus ke depan.
"Lo sih bawanya lama banget" gerutu Ghaby.
"Kan biar mencegah terjadinya kecelakaan" Aksa masih membela dirinya. Hanya saja suaranya lebih lembut, tidak se ketus Ghaby. Karna kalau dia juga ikutan berbicara ketus yang ada mereka tidak akan sampai ke tujuan.

"Ya udah jalan sana"
"Ini kan lagi jalan by"--sabar sa. Kayanya si Ghaby lagi PMS. Batin Aksa.

"Terus yang bilang lo ga jalan emang siapa. Gue kan bilangnya udah jalan sana"

Aksa menoleh sebentar ke Ghaby.

"Ya allah salah Aksa apa ya allah. Kok gini banget hidup nya Aksa. Untung cewe nya Aksa suka, kalau enggak udah gue tendang ni cewe" ucap Aksa pelan. Namun samar-samar Ghaby mendengarnya.
"Lo ngomong?" Tunjuk Ghaby kepada Aksa dengan alis yang terangkat satu.
"Nggak, gue lagi baca doa. Takut kecelakaan ntar" jawab Aksa gemas.

Ghaby mengangkat kedua bahunya tidak peduli. Cewek itu kemudian mengalihkan pandanganya ke kaca, lebih tepatnya ke pemandangan yang di lewatinya. Jalanan tidak terlalu macet hari ini. Mungkin belum waktunya pulang kerja.

Keheningan mobil terpecahkan dengan deringan ponsel Ghaby. Buru-buru cewek itu mengeluarkan ponsel nya dari saku rok abu-abunya.

"Ya halo mah" ujar Ghaby sesaat setelah ia menggeser icon terima dan menempelkan benda pipih itu ke telinganya.
"Kamu di mana by? Udah pulang belum?" Ucap sesorang di seberang sana.
"Udah ini lagi jalan pulang"
"Kamu ke bandara dulu yah. Jemput adikmu. Katanya dia udah sampe"
"Kenapa ga mamah aja sih yang jemput. Ghaby males mah. Lagian ini Ghaby harus ngambil mobil mamah dulu di bengkel." Tampak suara kesal dari gadis itu.
"Mamah ga bisa sayang. Mamah ada urusan dulu sebentar"
"Ghaby juga ada urusan. Kenapa nggak suruh naik taksi aja sih atau nggak suruh mang Ojo buat jemput si setan satu itu" ujar Ghaby kesal.

"Ghaby jaga omongan kamu. Mamah suruhnya kamu, bukan mang Ojo. Udah sana jangan nge bantah. Cepetan jemput adik kamu di bandara."
"Tau ah" Ghaby segera mematikan sambungan telepon dan memasukan ponselnya dengan kesal ke saku rok.

Aksa yang hanya memerhatikan kini mencoba mengelurkan suara.

"Siapa by?" Tanya Aksa dengan mata yang sesekali melirik Ghaby dan jalanan.
"Mamah gue" jawab Ghaby dengan bibir yang mengerucut.

Bahkan lagi cemberut gini masih aja lucu. Ya allah kuatkan hambamu ini untuk godaan di sampingku ini. Cegahlah tanganku untuk tidak mencubitnya.--batin Aksa.

"Mamah lo kenapa?"
"Ga papa. Kita muter balik lagi sa, ke bandara dulu"
"Ke bandara? Ngapain?" Tanya Aksa menaikan sebelah alisnya.
"Mau nge jemput setan" jawab Ghaby sakarstik
"Setan?"
"Udah deh sa jangan nanya mulu. Jalan aja napa sih" geram Ghaby dengan mengacak-acak rambutnya kesal.

Sedangkan Aksa hanya cengingiran karena tanggapan Ghaby tadi.

÷××÷

Skip Bandara Soekarno Hatta

Mobil lamborghini Aksa berhenti tepat di depan bandara Soekarno Hatta.

Ghaby melirik ke luar jendela. Melirik seorang cewek yang berada beberapa meter di sana dengan satu koper besar berwarna peach di sampingnya. Gadis itu mengerucutkan bibirnya. Sedang kesal mungkin.

Cewek Belagu VS Cowok Gesrek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang