CBCG 12

2.4K 132 3
                                    

🔰🔰🔰


"Kenapa sa? Lo ada urusan ya?" Tanya Ghaby menolehkan kepalanya ke arah Aksa.

Aksa ikutan menoleh ke Ghaby.

"Urusan biasa kok" jawabanya dengan senyuman yang menghiasi wajah tanpanya. Yang walaupun pasti kalian tau, itu hanya sebuah senyum paksaan.

"Ya udah gue turun di perempetan depan aja"

Aksa sontak menoleh ke Ghaby. Lantas menggeleng tanda tidak setujunya.

"Gak ada turun-turun. Nanti gue di kiranya cowo apaan. Masa nurunin cewe di pinggir jalan. Terus juga ini udah sore" tolak Aksa.

"Gak papah. Turunin gue di tempat yang gue minta tadi. Mending lo urus dulu urusan lo"

Aksa menghela nafas pelan.

"Ga ada turun-turunan Ghabyandra Permata kesayanganya babang Aksara Sanantiar. Ngerti?"

Ghaby refleks menoleh ke Aksa. Ia terdiam sebentar. Palan tapi pasti ia mengangguk pelan.

÷××÷

Aksara Pov

Si Ghaby gue bawa kemana yah? Nggak mungkin kan kalo gue bawa dia ikut ke tempat tawuran. Gak gak, itu bukan ide bagus. Kemana ya? Ini sumpah gue bingung banget. Please para reader tersayang bantuin babang kesayangan kalian ini dong.

Kemana ya?

Oh gue tau. Kenapa ga kepikiran dari tadi ya.

Gue langsung tancap gas. Gue bawanya ga kenceng-kenceng kok. Karna gue masih sayang nyawa sama sayang Ghaby. Lah kok malah ke situ sih. Heheheheh... Sorry efek buru-buru emang suka gini.

Aksara pov off

Aksa melajukan mobilnya di kecepatan rata-rata. Ga mau ngebut katanya karna masih sayang nyawa sama sayang Ghaby. Kaitanya di mana sayang Ghaby sama bawa mobil ngebut?

Ah udah lupain aja. Aksa emang gitu. Becanda nya kacang eh typo maksudnya kadang emang suka garing kriuk kriuk kaya rengginang goreng.

Tak sampai lima belas menit, Aksa dan Ghaby sampai di tempat tujuan yang di maksud Aksa.

Ghaby yang tidak tau dengan tempat Aksa membawanya tidak turun dari mobil meskipun sang pengemudi sudah berdiri di luar mobil.

"Turun by" panggil Aksa.

Ghaby yang masih bingung tetap ikut turun. Matanya celingak-celinguk menatap bangunan mewah bertingkat di depanya.

"Ya udah masuk"ajak Aksa pada Ghaby yang masih diam di tempatnya dengan mata yang masih fokus menilik tempat di depanya.

"Ini rumah lo sa?" Tanya Ghaby akhirnya setelah berdiam beberapa lama.

Yang di tanya hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Membuat Ghaby membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"Ya udah masuk" ajak Aksa untuk yang kedua kalinya.

Ghaby mengerutkan keningnya.

"Masuk- masuk kemana maksud lo?" Tanya Ghaby

"Masuk ke hatinya babang Aksa" bercanda Aksa dengan cengiran khasnya.

Ghaby mendengus kesal. Matanya menatap tajam Aksa.

"Masuk ke dalam maksudnya Ghaby sayang" ujar Aksa gemas.

"Oh"

-oh doang? Ga ada kata-kata yang lebih panjang dikit gitu? Untung sayang ya Allah- gumam Aksa.

"Sini" tanpa mendengar jawaban dari Ghaby, Aksa langsung menarik tangan gadis itu hingga masuk ke dalam rumah minimalis itu.

"Duduk dulu. Gue ambilin baju buat lo bentar. Jangan kemana-mana" setelah mengatakan itu, Aksa langsung melesat menaiki anak tangga menuju ke kamarnya.

Tiga menit kemudian Aksa sudah kembali di hadapan Ghaby dengan tangan memegang sebuah kaos  putih polos dan celana training yang mungkin akan sedikit kebesaran di badan Ghaby. Setidaknya pakaian itu masih bisa di pakai Gyaby di banding dengan pakaian lain yang laki-laki itu punya.

"Ganti baju lo pake ini. Kamar mandi ada di sana" terang Aksa menyerahkan pakaian yang sempat ia bawa yang langsung di sambut oleh gadis itu. Tanganya bergerak menunjuk kamar mandi yang ada di persis dekat dengan tangga yang Aksa naiki tadi.

"Lo di sini dulu. Jangan ke mana-mana sampe gue balik. Setengah jam lagi gue balik. Oke?" Aksa memegang kedua bahu Ghaby, menatap gadis itu dengan serius.

Dan Ghaby hanya mengangguk. Matanya tak luput memandang Aksa.

Aksa tersenyum di tempatnya. Sebelum berlalu, cowok itu mengacak-acak pelan pucuk kepala Ghaby. Kemudian kakinya benar-benar membawanya keluar hingga tak nampak lagi di pandangan Ghaby.

Cowok itu tak tahu kalau perlakuanya yang tadi hampir saja membuat seseorang serangan jantung mendadak.

"Tadi itu apa? Kok tiba-tiba jantung gue detak kaya lagi maraton gini" gumam cewek itu.

Iya. Ghaby deg-degan dengan perlakuan Aksa tadi. Entah apa yang terjadi dengan jantungnya, sehingga berdetak lebih cepat seperti ini. Bahkan Aksa sudah berlalu. Tapi ia masih bisa merasakan gejolak itu.

Ada apa dengan jantungnya? Sepertinya ia harus ke dokter spesialis jantung setelah ini. Ia rasa jantungnya mengalami kerusan sampai-sampai berdetak lebih cepat.

Detak yang di buat oleh Aksa.





TBC

Ada yang kangen cerita ini gak? Gak ada ya? Ya udah deh gak papa.

Btw sorry telat update gengs. Soalnya author lagi sibuk sama sekolah. Iya author lagi uts.

Jadi sabar" nunggu updatenya ya.

Author ada cerita baru😊 jangan lupa baca ya. Tinggal cek di profilnya author aja. Di jamin bakal bikin kalian lebih baper dari cerita ini.

Babayyy

Cewek Belagu VS Cowok Gesrek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang