CBCG 20

2K 152 9
                                    


🔰🔰🔰

Aksa tengah berjalan seorang diri di koridor. Kancing seragamnya sudah ia lepas, sehingga menampilkan kaus putih polosnya.
Tangannya ia kipas-kipaskan ke wajahnya. Para kaum hawa yang melihatnya hanya mampu meredam pekikan mereka.
Langkahnya terhenti ketika saku celana abu-abunya bergetar. Ia mengambil benda pipih yang menimbulkan getaran itu. Menampilkan panggilan telepon dari sang mamah.

Aksa mengernyit. Tumben-tumbenan wanita itu menelponnya, terakhir menelpon pun sekitar sebulan yang lalu, untuk mengabari kebatalan pulangnya bersama sang papah dari luar negri, tempat ayahnya bertugas.

Menggeser layar hijau tanda terima lalu menempelkannya ke telinga, dengan malas-malasan Aksa berbicara.

"Masih inget punya anak?" Aksa dapat mendengar helaan nafas dari seberang telepon.
"Mamah sama papah minta maaf-"

Aksa memotong lebih dulu.
"Maaf buat apa lagi?"
Laki-laki itu mendesah lelah.
Tangannya yang lain menggaruk alisnya sambil terus berjalan menyusuri koridor. Tersenyum beberapa kali ketika ada yang menyapanya.

"Mamah ga bisa pulang. Soalnya kontrak kerja papah kamu di perpanjang. Mungkin bulan depan baru bisa" Suara mamah Aksa kembali terdengar lagi.

Aksa menghela nafas kasar.
Ah.. Alasan itu lagi.

"Selalu itu alasan mamah sama papah. Kontrak kerja papah yang di perpanjang lah, kerjaan yang belum selesai lah. Terus nanti apa lagi?"

Aksa berhenti berjalan. Memfokuskan pembicaraan dengan mamahnya.

"Perasaan bulan lalu ngomongnya juga gitu. Bulan depan baru pulang, bulan depan baru pulang bla bla bla. Sekalian aja mamah sama papah ga usah pulang aja sekalian. Toh selama ini tanpa kalian juga Aksa masih bisa hidup sendiri tiap hari"

Tanpa mau repot-repot mendengar balasan dari mamahnya, Aksa langsung mematikan sambungan telepon secara sepihak. Ia mengusap wajahnya, mengatur nafasnya yang memburu, lalu meneruskan kembali langkahnya.

🔰🔰🔰

"Sini minuman lo bagi ke gue Ren"
Aksa yang baru datang langsung merebut softdrink milik Eren.

Nafas laki-laki itu tersengal-sengal, wajahnya pun di penuhi bulir keringat.

Ketiga temannya yang sudah
duduk-duduk santai di kantin hanya melihat bos mereka menghabiskan setengah soft drink milik Eren.
Lalu Delon membuka suara, melempari Aksa dengan pertanyaan.

"Lo abis ngapain Sa? Tadi juga ga masuk kelas"
"Biasalah bu Prasti ngajakin main india-indiaan karna gue ketauan bolos" Aksa terkekeh.

"Lo sih bos, bolos ga ngajak-ngajak kita. Karma itu namannya" Irfan berdecak malas ke arah Aksa.
"Ogeb. Otaknya ga pernah di pake buat mikir sih. Jadinya ya gini, bego sama goblok ga beda jauh, tolol" Eren menimpali sambil tangannya yang bebas menggeplak kepala Irfan yang di langsung di sambut ringisan sang empunya.

"Btw Sa, tadi si Ghania nyamperin gue" Eren kembali membuka suara setelah beberapa saat lengang.

Irfan dan Delon mengernyit.
"Emang iya?" Tanya Irfan.
Eren mengangguk.

Irfan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kok gue ga nyadar ya?"
"Gimana mau nyadar kalo lo berdua sibuk sama mobile legend kalian doang" Eren mengangguk.

Cewek Belagu VS Cowok Gesrek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang