Hurt (chapter 7)

5.9K 292 8
                                    

Chapter 7

"Iya, setelah pasien di pindahkan kalian bisa menengoknya, saya permisi sebentar"ujar dokter luhan.

Setelah hani di pindahkan ke ruangan Yang lebih nyaman.

Tuan oh Dan nyonya oh langsung masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Hani, "panggil nyonya oh

Terlihat hani tengah terbaring dengan selang infus yang melilit tangannya.

Nyonya oh mulai mendekati hani yang tertidur di atas ranjang rumah sakit.

"Hani, ini eommonim. Eomma harap kamu mendengar suara eomma sayang"ujar nyonya oh sambil menteskan air mata. Karena melihat seorang gadis yang baru saja menjadi menantunya kini sedang terbaring lemah dengan selang infus yang melilit tangannya.

Saat nyonya oh tengah meneteskan air mata sambil terus memegang tangan hani.

Tiba-tiba hani memanggil nyonya oh.

"Eo,,mmo,nim "kata hani lemas.

"Hani, kau sudah sadar, sayang"ujar nyonya oh terkejut sekaligus senang.

Mendengar suara nyonya oh yang terkejut, tuan oh pun menghampiri istrinya itu,tuan oh pun melihat ke arah ranjang ternyata hani telah sadarkan diri.

"Hani, kau sudah sadar, bagaimana perasaanmu nak"ujar tuan oh terlihat bahagia.

Sehun yang berada di luar ruanganpun. Langsung di panggil oleh tuan oh, agar menemui hani.

"Sehun, cepat masuk. Hani telah sadar"ujar tuan oh memanggil sehun.

"Kenapa yeoja itu tidak mati saja"ujar sehun membatin.

Sehun pun memasuki ruangan hani. Dengan perasaan tak bersalah. Dengan angkuhnya sehun memasuki ruangan itu dengan masih memasang wajah datar dan jangan lupakan tatapan dingin Seorang oh sehun. Ya begitulah sehun dengan sikapnya yang begitu dingin dan juga kejam.

#Skip

"Hani, siapa yang melakukan ini padamu sayang"ujar nyonya oh.

"Tidak ada eommonim, hani cuma terjatuh di kamar dan punggung hani menghantam meja "ujar hani berbohong. Tidak mungkinkan hani mengatakan bahwa sehun yang telah menganiayanya.

"Lain kali kamu harus lebih berhati-hati sayang"ujar nyonya oh mengusap pucuk kepala hani.

"Kamu beristirahatlah, besok pagi kamu sudah di ijinkan untuk pulang, jadi untuk malam ini kamu masih harus di rumah sakit untuk beristirahat dan sehu akan menjagamu sayang"ujar nyonya mengecup kepala menantu kesayangannya.

Mendengar Nama Sehun Hanipun menjadi ketakutan, iapun mulai membalikkan badannya dan berpura-pura untuk tidur.

"Sehun"panggil nyonya.

Yang di panggil hanya memasang muka datarnya.

"Kau jagalah hani untuk malam ini, karena appa dan eomma akan pulang, kau jagal istrimu dengan baik sehun, jangan sampai kejadian seperti ini terjadi lagi"ujar nyonya oh kepada anaknya.

"Mmm"ujar sehun menanggapi perkataan sang eomma.

Tapi tiba-tiba sebuah suara yang bernada dingin memasuki gendang telinga Hani, sehingga dirinya sangat ketakutan kejadian-kejadian yang baru ia alami kembali berputar-putar di kepalanya, sehingga menyebabkan peluh dingin mengucur di dahinya.

"Aku tau kau berpura-pura tidur, jalang"ujar sehun dingin

Hani yang mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. iapun mencoba mengabaikan suara itu dan kembali memejamkan matanya , agar suara itu tak dapat di dengarnya.

Tapi alhasil usahanya yang mencoba untuk mengabaikan sehun gagal karena itu membuat sehun geram kepada hani.

Sehun yang merasa tidak ada respon dari hani pun mulai geram. Iapun langsung membalikan tubuh hani yang membelakanginya, ia mencengkram kuat pundak hani sehingga terdengar ringisan dari hani.

"Akh, se,, hun kumohon lepaskan ,lepaskan aku sehun ini sungguh sangat sakit"ujar hani dengan suara yang sedikit serak karena menahan rasa sakit di pundaknya.

"Kau bilang itu sakit, harusnya kau membatalkan perjodohan itu. sehingga kau tidak akan merasa kesakitan jalang"ujar sehun dingin sambil melepaskan tangan yang berada di pundak hani dengan kasar.

Hani yang tak bisa menahan air matanya lagi . Akhirnya jatuh jatuh dengan sendirinya.

"Diam, jalang. Apa dengan kau menangis aku akan mengampunimu, TIDAK aku akan menyiksamu terus menerus sampai kau tidak dapat hidup lagi di dunia ini"ujar sehun menarik dagu hani dengan menatap tajam ke arah hani.

"Hani, hanya bisa menggigit bibir bawahnya untuk meredam suara tangisnya. Namun apalah daya hani hanya wanita yang lemah bukan seperti Wonder woman yang bisa terbang kemana saja dan dengan beraninya melawan musuh.

Hani bukan seperti itu.

#skip

Keesokan paginya, nyonya oh datang ke rumah sakit untuk membantu sang menantu untuk pulang. Karena kedaan hani yang telah membaik.

# skip rumah sakit

"Hani, apa kau sudah merasa lebih baik"ujar nyonya oh membantu hani berjalan. Karena mereka telah sampai di kediaman sehun dan hani.

"Ne, eommonim, aku baik baik saja, apakah appa tau tentang kedaanku..? "Ujar hani bertanya.

"Tidak sayang appamu, tidak tau"ujar nyonya.

"Ah, syukurlah"ujar hani, kalau saja appa hani mengetahui kedaan anak nya sakit bisa-bisa penyakit jantung ayahnya akan kambuh dan dapat membuat ayahnya meninggal dan itu tidak akan hani biarkan.





      HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang