Aku melihat ashley yang menyedot susu dengan semangat, Kami berdua ketawa melihat kelakuannya yang lucu.
I want time to stop.....
______________________
Scarlett pov
Setelah ashley selesai minum susu, dia langsung tertidur pulas dalam dekapanku. Aku jadi ingat cerita Max tentang ashley, aku merasa ingin melindungi bayi ini. Dia sungguh kasian harus kehilangan orangtua nya bahkan disaat ia masih bayi.Setelah merasa ashley sudah tidur aku kembali meletakan nya dalam tempat tidurnya. Aku tersentak saat merasakan tangan Max merangkul pinggangku.
"Max!" Teriakku tanpa sadar karena kaget.
"Shh....jangan membangunkannya" ucapnya dengan pelan membisik.
Aku menatapnya lalu menatap ashley yang seperti terganggu karena mendengar teriakan ku. Aku mengusap kepalannya agar dia kembali tidur.
"Scar, ada yang harus aku bicarakan dengan mu di depan" ucapnya pelan padaku.
Aku mengangguk dan kami keluar dari kamar ashley. Max berjalan di depanku menuju ruang tengah, aku menatap interior apartemen ini dengan takjub. Tempat ini bernuansa hitam dan putih juga terdapat dinding yang terbuat dari kaca sehingga langsung menampilkan pemandangan dari luar. Dan juga terdapat pintu kaca yang menghubungkan dengan balkon luar.
O'cmon! Bahkan ini tidak bisa dikatakan sebagai apartemen,ini lebih seperti sebuah rumah dalam gedung!
Lalu Max duduk di sofa dan menepuk sofa disebelahnya, aku pun yang mengerti duduk disebelahnya walaupun kasih jarak.
Aku melihat Max yang sedang memandang ke depan dengan tangan bertumpu pada paha. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu. Aku mengalihkan pandangan ku pada hal lain.
"Marry me"
Dua kata itu mampu membuatku kaget. Aku langsung menatapnya yang juga menatapku dengan intens. Menikahinya? Tidak, aku tidak bisa menikahi orang yang tidak mencintaiku begitupun sebaliknya.
"Ma-maaf kan aku Max, tapi aku tidak bisa" ucapku dengan susah payah. Aku melihat rahangnya yang mengeras dan tangannya yang terkepal.
"Apa maksudmu scarlett?" Ucapnya dengan nada penuh penekanan dan tatapan yang menusuk. Dengan susah payah aku menelan ludah ku sendiri.
"A-aku tidak bisa menikahi orang yang tidak mencintaiku begitu pun sebaliknya" ucapku pelan menunduk kebawah.
"Arggghhh!! Seriously scar?! Bahkan setelah apa yang kita lewati semalam?!" Ucapnya frustasi langsung bangkit dari duduknya.
"Tolong jangan ingatkan ku pada kejadian semalam Max. Aku tidak memintamu untuk bertanggung jawab dan juga aku tau bahwa semalam kau sedang mabuk" ucapku sedikit sesak karena mengingat kejadian itu.
"Semalam hanya kesalahan" lanjutku pelan.
"Kesalahan huh....sekarang aku tanya. Bagaimana jika kau hamil?" Tanya nya yang membuatku beku seketika.
Bagaimana jika aku hamil? Ti-tidak mungkin, kami baru melakukannya sekali.
"Ti-tidak mungkin Max, kami baru melakukannya sekali" ucapku dengan gugup berusaha menyangkal perkataannya.
"Nothings impossible scar" ucapnya dengan yakin.
"How could you be so sure?" Tanya ku tetap berusaha menyangkal pernyataan nya.
"Karena apa yang ku katakan pasti akan terjadi" ucapnya lalu menyentuh daguku dan memaksaku untuk menatap matanya. Lalu aku ikut berdiri masih menatapnya.
"Ji-jika itu memang terjadi....." jedaku lalu menghembuskan nafas berat.
"Maka aku akan membesarkan bayiku sendiri dan jangan kau suruh aku untuk menggugurkannya" ucapku dengan yakin.
Ya, jika pada akhirnya aku memang hamil aku akan membesarkan anakku sendiri. Karena aku tidak ingin Max mengambil anakku. Pasti pria seperti Max membutuhkan seorang anak untuk mewariskan hartanya kelak atau pasti dia akan memintaku untuk menggugurkan kandungan ku. Dan aku tidak akan hal seperti itu menimpa anak ku kelak.
Not a chance
"Siapa yang menyuruh mu untuk menggugurkan anakku scar! Jika itu memang terjadi maka kau harus menikah denganku!" Ucapnya dengan mata yang berkilat amarah.
"Aku tidak akan menjadikan anakku sebagai penyebab pernikahan kita! Seperti yang ku katakan, aku tidak akan menikah tanpa cinta" sangkal ku dengan amarah yang juga menguasaiku.
"Jangan menjadi keras kepala jika menyangkut seorang anak scar! Demi Tuhan, bayi yang akan kau kandung itu juga lah anakku scar!" Ucapnya frustasi sambil mengacak rambutnya.
"Like I said, malam itu hanyalah kesalahan dan jika aku memang hamil aku akan membesarkan bayi ini. Jangan kau suruh aku untuk menggugurkan anakku kelak jika aku memang hamil" ucapku lalu segera meninggalkannya. Aku mendengarnya memanggilku berulang kali namun ku abaikan.
I'm sick of this nonsense...
_________________________
Haiiii
Siapa yang nungguin update MAD?
Maaf ya kali ini part nya dikit 🙏
Tapi seperti biasa kalau aku update part nya dikit update berikutnya bakalan cepat atau panjang
O iya jangan lupa follow ig aku yaa
IG: @neima_vall
Jadi kalau kalian mau tanya atau sekedar ngobrol segala macam bisa lewat ig itu yaa
Jangan lupa vomment dan follow profile sama ig aku yaa
Thank you 💕💕Love
Neima
KAMU SEDANG MEMBACA
My Angelic Devil
RomanceDon't copy my story!!! ⚠️ Scarlett cielo whitney Ia kembali,ia telah kembali dengan sejuta pesona yang dapat membuat para kaum laki mengantri demi menjadi pacarnya,ia kembali dengan penampilan dan sifat yang berbeda,namun ia masih was-was sebab mas...