Lima Puluh Dua

2.9K 221 41
                                    

***Happy Reading gengs***

Temen-temen sekalian, biasakan noel bintangnya dulu sebelum baca ya.

***

Hari ini gue lagi belanja kebutuhan sehari-hari bareng Pak Baekhyun, kaya makanan olahan dan kebutuhan kamar mandi yang hampir abis. Berhubung sayuran yang ditanam Pak Baekhyun belum panen jadi mau gak mau gue juga harus membelinya untuk memenuhi menu empat sehat lima sempurna ala suami gue. Selain membeli makanan pokok gue juga membeli macem-mecem cemilan karena besok Ambu sama Abah dan mertua gue mau berkunjung ke rumah.

Setelah membeli keperluan dapur gue sama Pak Baekhyun memutuskan untuk makan di salah satu restoran cepat saji yang ada di mall ini. Gue jalan beberiringan dengan Pak Baekhyun yang kedua tangannya penuh menenteng belanjaan sementara tangan gue asik megang stik sama es krim cup yang baru dibeli tadi.

"Mau?" Tanya gue yang dia jawab dengan anggukan kecil.

Gue pun nyuapin es krim di tangan gue ke pak Baekhyun hingga kami sampai di tempat tujuan. Gue sama Pak Baekhyun memesan menu andalan di restoran ini dan segera bergegas pulang begitu selesai makan karena sebelum pulang Pak Baekhyun ingin mampir dulu ke toko bunga membeli bunga hias untuk di taman belakang.

Pas gue melewati sebuah toko tas sekolah gue melihat ada seorang anak kecil yang menangis di sudut toko itu. Gue micingin mata gue mengalisis apakah anak itu sendirian atau sedang bersama orang tuanya. Tapi melihat gak ada orang dewasa di sekitar dia membuat gue mengambil kesimpulan kalau dia anak yang hilang.

"Kak tunggu." Kata gue menarik ujung baju Pak Baekhyun.

"Apa?" Tanya Pak Baekhyun sambil menoleh ke gue.

"Anak itu kok nangis sambil ngumpet gitu ya, jangan-jangan anak hilang lagi."

"Mana?" Tanya pak Baekhyun mencoba mengikuti arah pandang gue.

"Itu tuh yang ngumpet deket tas-tas itu." Tunjuk gue yang membuat pak Bakehyun mneyadari keberadaan anak itu.

"Ayo kita ke sana."

Akhirnya gue sama pak Baekhyun pun nyamperin anak perempuan itu. Begitu gue dan pak Baekhyun sampai di depan anak perempuan berkucir dua itu, dia langsung beringsut ketakuatan dengan wajah yang terlihat menggemaskan.

Astaga gue pengen punya satu yang kaya gini.

"Sayang... kamu kenapa nangis?" Tanya gue berjongkok di depan anak perempuan itu.

Anak perempuan itu menatap gue bingung sekaligus takut. Gue pun mengulas senyum manis untuk membuat dia tenang dan gak takut lagi sama gue.

"Jangan takut sayang, Tante sama Om orang baik kok." Kata gue kembali mengulas senyum manis yang membuat anak perempuan itu terlihat lebih tenang dan mulai bisa nerima kehadiaran gue.

"Kamu pasti tersesat ya?" Tanya gue yang dijawab anggukan kecil sama dia.

Ya ampun lucu banget.

"Kamu ke sininya sama siapa?"

"Tante." Jawabnya dengan volume yang begitu kecil dan enggak terlalu jelas karena lagi nangis.

"Oh sama Tante, ya udah Tante sama Om bantuin nyari Tante kamu ya." Bujuk gue yang membuat anak perempuan itu menggelengkan kepalanya.

"Loh kenapa? Kamu gak usah takut sayang, Tante orang baik kok." Bujuk gue lagi yang malah mendapat tatapan takut dari dia.

Aduh mampus kayanya gue dikira penculik nih.

Pak Baekhyun yang awalnya diem aja pun akhirnya bertindak.

"Nama kamu siapa sayang?" Tanya Pak Baekhyun dengan nada kalemnya seperti biasa.

Dosen RESE (ISLY) ✔ [Masa Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang