17

1.1K 127 10
                                    

Guyuran hujan membasahi kota Seoul pagi ini memori tentang sahabat nya masih melekat di pikiran nya ia tak menyangka sahabatnya akan pergi dengan mudah nya dan juga kesalahpahaman yg terjadi membuat Tiffany meninggalkan dirinya sendiri di Korea ia mungkin egois karna dari awal mereka bertemu Jessica tak pernah membiarkan Tiffany untuk menemui Daddy nya Jessica hanya takut jika Daddy nya mengambil Tiffany dan hal itu benar benar terjadi,Tiffany bahkan pergi dengan raut wajah yg menyedihkan kata katanya lembut namun mampu menusuk hati Jessica. Ini semua salah mu Sica! Andai saja kau bisa menahan perasaan mu saat itu mungkin Tiffany tidak akan pergi. Air matanya menetes membasahi wajahnya yg pucat,rambut nya terurai berantakan di saat hujan biasanya dirinya dan Tiffany akan menonton hujan tersebut dari balkon apartemen nya dengan di temani segelas coffe dan juga candaan dari keduanya yg tentunya membuat suasana menjadi hangat. Dia terlalu menyayangi Tiffany,Jessica merutuki dirinya sendiri tak henti hentinya ia menyesali perbuatan nya.

" Jessie peluk aku " Tiffany merentangkan kedua tangan nya membuat Jessica menghampirinya dan memeluk tubuh sahabatnya,hari ini hujan turun sangat deras membuat Tiffany kedinginan ia sedang menunggu kedatangan Jessica. Mereka berjanji jika sore ini hujan maka mereka harus menonton keadaan di luar sana,tetapi Jessica hari ini pulang terlambat membuat Tiffany harus menunggunya dan tidak beranjak sama sekali dari balkon apartemen nya.

" Kenapa masih menunggu ku? Oh my gosh Tiffany kau benar benar bodoh " Jessica menyentil dahi Tiffany.

" Aku menunggu mu karna kita sudah berjanji dan kau tidak membatalkan nya bukan? Maka dari itu aku menunggu mu Jessie "

" Setidaknya masuklah ke dalam kamar "

" Aku tak mau! " Tiffany merengek membuat Jessica memutar bola matanya,sahabat nya ini sungguh keras kepala.

" Bisakah kita seperti ini Tiff? Bisakah kita mempertahankan persahabatan kita untuk selamanya? Bahkan jika kau sudah punya pasangan bisakah kita melakukan hal seperti ini dan bersikap seperti biasanya? "

" Tentu bisa Jessie,aku dan kau akan bersama sampai waktu yg tidak bisa kita tentukan,persahabatan bisa hancur jika salah satu dari kita melakukan kebohongan. Semua orang akan merasa kecewa jika di bohongi maka dari itu aku minta padamu jika kau memiliki masalah ku mohon jujurlah pada ku. Satu kebohongan saja akan merubah semuanya kau tau Jessie? " Tiffany mendekati Jessica hingga wajah mereka saling bertemu,tatapan Jessica tak lepas dari wajah Tiffany ia begitu kagum dengan apa yg di ucapkan nya Tiffany terkesan dewasa.

" Aku janji akan selalu berkata jujur pada mu " Jessica menggenggam erat tangan sahabatnya.

Prangg....

Jessica melempar vas bunga hingga vas bunga itu menjadi kepingan kepingan yg tak berbentuk lagi,coba saja untuk membentuk nya kembali seperti semula maka tak akan pernah bisa seperti itulah perasaan Tiffany wanita berhati lembut dan terkesan lugu ternyata di bohongi oleh sahabat nya sendiri.

" Tiff mianhe arrghhh.. Aku sudah berbohong padamu!! " Jessica berteriak frustasi mengacak ngacak rambutnya hingga mirip orang gila tetapi untung nya cantik.

Jessica sadar jika selama ini dirinya sudah membohongi Tiffany ia hanya takut,takut jika Tiffany akan marah atau meninggalkan nya dan benar saja sahabatnya itu pergi karna kesalahan sendiri yg sudah ia perbuat. Tiffany mungkin akan memaafkan nya tetapi Tiffany tak akan bisa bersikap layaknya seperti Tiffany yg dulu,Jessica sangat menyesal ia menyesal telah menyukai namja yg sama dengan sahabatnya. Apa yg harus ia lakukan sekarang? Pergi ke Amerika? Dia bisa saja melakukan nya tapi apa mungkin Tiffany akan menerima kehadiran dirinya disana?

Jessica mengambil kepingan kepingan vas bunga tersebut menggenggam erat kepingan tersebut dengan tangan kanan nya hingga tak sadar tangan kanan nya berdarah sangat sakit. Ia ingin merasakan perasaan sakit Tiffany yg sudah ia bohongi. Jessica menangis sesegukan tangan kanan nya terus mengeluarkan darah tanpa henti,hidupnya sudah tak seindah dulu lagi Tiffany sudah pergi meninggalkan nya.

" Sica ahh.. OMO!! " Yuri berteriak begitu melihat gadis yg dicintai nya itu sedang menangis sesegukan. Jessica mendongakan kepalanya menatap sendu Namja yg menghampiri dirinya.

" Yull? Apa yg kau lakukan disini? "

" Kau bicara apa? Apa yg terjadi padamu? Astaga tangan mu " Yuri menarik pergelangan tangan Jessica membantunya untuk berdiri lalu menggiring nya menuju sofa. Yuri berlari kecil mengambil kotak p3k untuk mengobati tangan kanan Jessica yg terus mengeluarkan banyak darah. Jessica masih sesegukan ia sama sekali tak merasakan sakit.

" Katakan padaku sebenarnya ada apa? " Yuri menatap Jessica dengan tatapan yg serius. Jessica mengalihkan pemandangan nya menatap meja ia tak mau menjawab pertanyaan dari Yuri.

" Kau kenapa Sica ? Dan dimana Tiffany ? "

" Dia sudah pergi " ucap Jessica dengan singkatnya.

" Pergi? Pergi kemana ? "

" Dia sudah pergi jauh Kwon! Jangan tanyai aku tentang Tiffany aku tak mau mengungkitnya lagi " Jessica berteriak ke arah Kwon Yuri. Bisa Yuri rasakan jika Jessica sedang memiliki masalah dengan Tiffany.

" Sica ah,aku ingin mengatakan sesuatu. Mau kah kau mendengar kan ku? Aku tau kau sedang dalam keadaan tidak baik,ini masalah pribadi mu aku tak berhak untuk ikut campur tapi ada hal yg penting yg sangat ingin aku katakan pada mu "

" Katakanlah aku akan mendengarkan nya " Jessica mengambil tissue mengelap air matanya yg tak henti hentinya keluar.

" Aku menyayangi mu sica dan aku sangat mencintai mu,ku harap kau mengerti dengan perasaan ku. Aku mencintai mu sejak kau membantu ku saat aku tidak membawa uang untuk membayar belanjaan ku,walaupun kau gadis yg terkenal dingin tetapi aku mencintai mu karna kau gadis yg sangat baik dan juga perhatian. Dan Sica ahh.... Apa kau mempunyai perasaan yg sama dengan ku ? "

Jessica memandang Yuri dengan tatapan yg tajam,Yuri tidak terkejut karna tatapan Jessica memang seperti itu. Jujur saja Jessica memiliki perasaan yg kagum untuk Yuri tetapi perasaan nya masih untuk Taeyeon ia menyukai Yuri tetapi hatinya jauh lebih menyukai Kim Taeyeon. Tidak mungkin ia menerima Yuri di saat situasi seperti ini.

" Mianhe,aku tak memiliki perasaan apapun padamu. Terimakasih sudah mencintai ku dan selalu membuat ku terhibur tetapi maaf aku tak bisa membalas perasaan mu. "

Yuri menghela nafasnya ada perasaan lega dan juga sakit karna ucapan Jessica. Lega karna sudah mengatakan nya dan sakit karna mendapat penolakan dari gadis yg dicintai nya.

" Gwenchana,aku mengerti. Ini ambilah sebagai kenang kenangan " Yuri menyerahkan liontin emas kepada Jessica.

" Kenang kenangan? Kau akan kemana? "

" Aku tidak akan kemana mana Sica "

" Aku tau kau akan pergi Kwon!! " Jessica kembali di buat frustasi oleh Kwon Yuri.

" Aku akan selalu berada di hati mu Sica,pergi sebentar tak masalah bukan? Mungkin inilah yg Tiffany rasakan selama ini,semoga kau bahagia Sica. "

Yuri dengan cepat meninggalkan apartemen Jessica ia memegang dadanya yg sakit,ia tau Jessica mencintai Kim Taeyeon tetapi ia berusaha untuk bersikap seolah olah tidak tau apa apa di hadapan Jessica. Mendengar penolakan dari Jessica membuatnya tak ingin tinggal lebih lama lagi,ia harus segera pergi untuk menenangkan pikiran nya. Begitu sayangnya dan cintanya Yuri pada Jessica tetapi gadis amerika korea itu lebih mencintai Taeyeon perjuangan nya selama ini sia sia,ia tidak menyalahkan siapapun pada masalah ini,ia hanya merasa kecewa dengan dua orang tersebut.

The ring Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang