CEMAS

132 8 1
                                    

"Ah iya emang kamu kenapa ngejar aku?" tanya Lisa.

"Aku disuruh sama Chanyeol buat nganterin kamu."

"Whoa baik bener itu dokter" komentar Lisa.

"Udah ah Lis geli gua lu muji dokter gila itu" sahut Jungkook.

"Iya juga aku setuju lho kalau kamu bilang dokter itu gila, seharusnya yang dipsikiater itu dia bukanya aku ya enggak?"

"Hum..hum bener ya udah tunggu bentar sini ok gua mau ambil motor."

"Ok Kookie sebelumnya terimakasih ya"

"Iya,iya"

Jungkook langsung pergi meninggalkan Lisa dan mengambil motornya ke tempat parkiran. Setelah menunggu lima belas menit lebih akhirnya Jungkook kembali.

"Ayo naik gih" perintah Jungkook pada Lisa yang sedang melamun.

"Eh..iya" kata Lisa yang sedikit sadar dari lamunanya.

"Tunjuk arah ya Lis"

"Iya tahu kok"

Mereka pun langsung berangkat saat diperjalanan Lisa banyak sekali berbincang pada Jungkook. Salah satunya dia menanyakan.

"Kookie kenapa sih kalian para cowok itu hobinya suka naik kereta pixen?" tanya Lisa heran.

"Hahaha enggak semua cowok kok Lis" jawab Jungkook sambil tertawa sangat kencang.

"Apanya enggak? Contohnya yang dekat seperti Bambam, dokter Yeoli, teman-teman kamu itu lagi." Ralat Lisa pada kalimat Jungkook.

"Itu mungkin cuma yang kamu lihat aja Lis, apa kamu tahu kalau memang lelaki itu suka motor Pixen, dan emang kamu bisa baca pikiran mereka?"

"Enggak sih"

"Nah yaudah gitu aja. Dan satu lagi ya Lis aku kasih tahu. Kami pakai kereta Pixen hanya untuk TP-TP" jawab Jungkook dengan wajah memerah.

"Ha? TP-TP? apa tuh kepanjangnya?"

"Tebar pesona hahaha" Jungkook tertawa sangat keras sehingga motor yang dia bawa hampir saja jatuh.

"Widih Kookie bawa keretanya bener dong jantungan nih"

"Sorry kamu enggak apa kan?"

"Iya enggak apa kok" ujar Lisa singkat.

"Btw nih ya Kook gua jadi geli waktu lu bilang kepanjangan dari TP."

"Hahaha gua juga sama Lis, itusih awalnya gua tahu dari sih alien bermuka aneh itu."

"Siapa lagi dah itu?"

"Taehyung teman lu lah hahaha"

"Cieleh kira siapa udah ah yuk jalan lagi nanti kemalaman"

"Iya-iya ayok"

Mereka pun melanjutkan perjalanan lagi. Selama diperjalanan mereka hanya bercanda tak pernah henti. Sehingga saat akan sampai mereka sempat kelewatan 3 block perumahan.

"Eit's kelewatan itu Kookie!"

"Ah iyakah ? Astaga sorry lho Lis"

"Kok lu yang minta maaf sih?"

"Karena gua udah kelewatan." Jawab Jungkook.

"Hum gitu"

"Iya"

Lisa sama sekali tidak merespon jawaban Jungkook. Jungkook sedikit merasa canggung ketika Lisa terdiam.

"Kok lu diam Lis ?" tanya Jungkook sambil melihat Lisa dari balik kaca spionnya.

"Lis lu napa kok nutupin hidung mulu?" Jungkook mulai sedikit khawatir dengan keadaan Lisa yang menutupi hidungnya.

"Ah eng...enggak kok enggak apa gua cuma ini lho cium bau badan yang enggak enak aja gitu"

"Oh jadi maksudnya lu nyindir gua gitu?"

"Enggak usah di masukin kehati lah becanda hahaha" Lisa masih saja menutup hidungnya dengan tanganya.

"Bentar dulu deh ya Lis kita turun bentar"

"Lah emang napa? Lu ada urusan ya? Kalau gitu gua jalan ajalah enggak enak juga ngerepoti lu lagian tinggal berapa block laginya" jelas Lisa.

"Bukan lho, kamu ini rupanya ambigu ya turun aja udah enggak usah banyak bacot"

"Iya deh iya" Lisa pun turun dari motor Pixen yang dibawa oleh Kookie dengan posisi yang masih sama meletakkan tanganya dihidung.

"Nah kamu sekarang lihat deh bintang diatas indah enggk"

"Whoa iya benar indah" Mata Lisa berbinar saat melihat bintang tersebut. Tetapi Jungkook malah menatap hidung yang sedang Lisa tutupin dari tadi.

Alangkah terkejutnya Jungkook dengan keadaan Lisa yang hidungnya berdarah. Spontan Jungkook langsung menyingkirkan tangan Lisa yang menutupi hidungnya.

"Lis hidung mu berdarah Lis." kata Jungkook kaget sembari menampilkan wajah yang benar-benar cemas.

"Oh..i..ini enggak apa kok dari tadi juga hahaha" Lisa tertawa dengan paksa.

"Jangan boong kamu Lis"

"Iya bener dah"

Jungkook mulai menatap Lisa dengan serius. Karena sudah tak tahan dengan darah Lisa yang banyak keluar Jungkook langsunf mengambil tisu dan memberikannya pada Lisa.

"Ini ambilah" Jungkook mengulurkan tisunya.

"Ah makasih ya Kookie~"

"Hum.. Udah kita duduk dulu ya Lis biar darah kamu berhenti dulu."

"Eh enggak apa nih ? Kayaknya ngerepotin enggak?"

"Lumayan repot sih tapi ya gimana lagi kalau terjadi apa-apa sama lu malah gua nanti jadi tanggung jawab besar karena pada saat itu lu berada sama gua"

"Yielah kirain emang karena anggap sahabat" komentar Lisa dengan apa yang dikatakan Jungkook.

"Baru juga temu mau langsung jadi sahabat. udah ah duduk sini kepalanya jangan terlalu di tidurkan ya Lis agak naik"

"Ok, tapi Kookie seharusnya kamu  bersyukur lho aku bilang sahabat. Dari pada baru temu mau langsung wedding gimana?" ujar Lisa dengan wajah tanpa dosa.

Kookie yang mendengar perkataan Lisa langsung menampilkan wajah yang serius.

"Eh napa kamu baper ?" ranya Lisa iseng.

"Enggak ah Baper darimana coba, aku baru tahu aja kalau kamu ternyata suka terang-terangan gitu kalau ngomong"

"Yaelah dari pada ngomong dibelakang itu buat hati orang nyesek mending jadi orang yang terang-terangan aja kan?"

"Iya kamu bener." kata Jungkook yanf kemudian melihat bintang diatas langit.

Bersambung..

Jangan lupa juga ya vote and comen...


FIRST LOVE { lisa jungkook }Where stories live. Discover now