GAGAL

112 8 0
                                    

Ting..ting (nontifikasi Lisa)

Hm? Dari siapa nih? -Lisa

08xxxxxxxxxx
Lis dokter Yeol kok gak ada dirumah nya?

Gua Ji

Read

Lisa memukul jidadnya sendiri. Dan saat itu juga Jennie yang ada disebelahnya heran.

"Kenapa kamu ?" Jennie memegan tangan yang Lisa gunakan untuk memukul jidadnya.

Lisa melihat Jennie sekilas. Kemudian dia tidak mengubris apa pertanyaan Jennie. Dia langsung memencet tombol yang berada di handphone-nya.

Gua kece
Maaf Ji. Gua lupa kalau dokter Yeol pergi keluar negara. Mungkin lain waktu aja deh. Lagian aku kira kamu bercanda mau jumpain dokter Yeol.

Sent to 08xxxxxxxxxx

Lisa masih merasa bersalah pada Ji. Dia hanya takut gak jadi dibandarin sama Ji. Jadi dia merasa bersalah. Aneh bukan?.

Jennie masih memperhatikan Lisa yang sedang kebingungan. Dia menepuk pundak Lisa agar Lisa dapat menghiraukannya. "Lisa-ssi. Kamu kenapa sih?" Jennie melihat Lisa dengan tatapan yang gak bisa dijelaskan. "Dari tadi unnie lihat kamu gelisah terus...kenapa sih?"

Lisa terdiam beberapa menit. Dan kemudia tiba-tiba dia menggenggam kedua tangan Jennie. Jennie langsung kaget apa yang dilakukan Lisa. "Jangan jadi lesbie Lis. Aku gak suka LGBT" kata Jennie ngeri.

"Bukan itu unnie. Lagian siapa yang mau sama unnie" Lisa membuat wajahnya tidak dapat diartikan. Tanpa ba, bi, bu. Lisa langsung bertanya pada Jennie. "Unnie apa yang harus kita lakukan kalau orang yang mau bandari kita hampir aja hilang"

Jennie terdiam melihat Lisa dengan tatapan aneh. "Emang dia hilang gimana?"

"Bukan gitu unnie Lisa- Lisa gak tau bilang nya gimana" Kata Lisa frustasi.

"Lisa-ssi. Yang unnie tau kita hanya perlu berdoa untuk dia. Agar jiwannya diterima disana. Udah jangan frustasi gitu kamu" jawaban yang diberikan oleh Jennie membuat Lisa heran, dan tertawa.

Selesai tertawa Lisa memukul Jennie. "Unnie bukan itu maksud Lisaaaa. Unnie kira udah dead apa? Pft..pftpft"

Jennie menjawab datar "Unnie kan gak tau. Lagian kamu ngapain sedih gitu?"

"Karena Lisa takut gak jadi dibandarin sama dia" jawab Lisa.

Jennie diam dan kemudian dia berkata lagi. "Kalau mau nanya lain kali jangan sama unnie ya Lisa-ssi"

"Jangan marah dong unnie" Lisa memegang tangan Jennie memohon agar Jennie tidak marah dengannya.

.
.
.
.
.
.

Latihan udah selesai. Saat nya Lisa akan pulang kerumahnya. Tapi dia malas pulang. Karena satu orang dirumah yaitu Bibinya. Jadi Lisa memutuskan untuk berlama-lama ditempat latihan.

Samuel berjalan menuju Lisa yang sedang duduk di dekat ruang satpam. "Lho gak pulang?" tanya Samuel.

Lisa hampir aja kejang-kejang karena Samuel. "Hah? Kirain siapa. Enggak nanti pulang"

Samuel memegang bahu Lisa. "Jangan lama-lama disini entar ada yang ngesot dari bawah kursi. Yaudah bye mau antar kak Jisoo pulang"

"Ha? Cepet amat pdkt nya?" Lisa terheran mendengar ucapan Samuel. Sementara Samuel hanya tertawa mendengar pertanyaan Lisa.

"Udah ah Lis. Itu kamu udah ditunggu seseorang diluar" sahut Samuel yang mengalihkan pembicaraan.

Mendengar apa yang dibilang Samuel. Lisa langsung berdiri dan melihat keluar. "Kookie?" Lisa langsung menghampirinya. "Kamu belum pulang?" tanya Lisa lagi.

Jungkook terdiam dan melihat Lisa. "Udah mau pulang?" bukanya menjawab Jungkook malah kembali bertanya.

Aduh harus ngomong apa nih? -Lisa

"Lisa" Jungkook membuat lamunan Lisa buyar.

"Ah sorry. Gua mau pulang sih. Tapi.." Lisa sedikit merasa tidak enak kepada Jungkook. "Tapi aku mau ke cafe aja bukan rumah"

"Ha? Maksudnya?" Jungkook heran mendengar Lisa. "Kamu gak mau pulang dulu? Mau refreshing?"

"Ya setidaknya seperti itu"

"Yaudah ayo. Lagian aku mau ngomongi sesuatu sama kamu" Jungkook langsung menarik tangan Lisa agar menaiki motor.

Lisa hanya bisa diam membisu. Dia tidak tau kenapa hatinya sekarang sangat berdebar kencang. Sangkin kencangnya dia seperti ingin menjerit.

"Lis. Pakai helm ini"

"Ha? Oh i-iya"

Setelah memakai helm mereka langsung pergi ke arah jalan raya. Dan saat itulah Jungkook lupa mau ke cafe mana.

"Ini kita mau ke cafe mana Lis?" tanya Jungkook.

"Kita ke cafe yang ada di kota aja. Terserah dimana yang Penting pas ditengah-tengah kota"

"Lah kenapa gitu?"

"Gak apa. Kalau kamu gak mau ya gak usah"

"Gak gua mau kok"

Akhirnya pun mereka memilih salah satu cafe yang ada di tengah-tengah kota.

"Mau pesan apa Lis?" Jungkook bertanya tapi dia tidak mendengar jawavan Lisa. "Lis..?" Lisa gak menjawab lagi. "Lisa!" dan sekarang mungkin Jungkook sudah berteriak tapi Lisa juga tidak menjawab malah melamun. "Ya! Lisa-ssi"

Dan saat Jungkook menggoyangkan tubuh Lisa. Lisa sudah mimisan dan tiba-tiba terjatuh dan pingsan. "Lisaa!" Jungkook panik. Ya dia sangat panik sekarang. Semua orang melihat Lisa yang pingsan dan mengeluarkan darah banyak dari hidung.

Dengan cepat Jungkook menelfon ambulance. Tidak lama menelfon ambulance pun datang. Jungkook langsung bergegas membantu mengangkat Lisa.

Satu yang hanya dipikiran Jungkook. Yaitu dia berharap agar tidak terjadi sesuatu pada Lisa. Jungkook sama sekali tidak memikirkan motor yang di bawanya.

Bersambung...

FIRST LOVE { lisa jungkook }Where stories live. Discover now