Sepandai - pandai orang menyembunyikan mentimun maka akan tercium jua
Author POV
"Kamu cemburu?"
Jleb
Alesha pun kaget dengan penuturan yang baru saja di lontarkan oleh Daffa.'Emangnya aku ngomong apa gitu ?? Aahh pasti salah ngomong deh' omel Alesha dalam hati nya.
"Jawab jangan melamun gitu!" Ucap Daffa yang merubah raut wajahnya menajdi serius.
"Ah Ya , eehh tidak maksudnya Ya tidak eehh gimana yahh" Jawab Alesha salah tingkah.
"Jujur aja sama kakak sekarang Alesha Khanza Al-Meisya" Ucap Daffa sambil tetap menjaga pandangannya.
"Hmm itu anu euu aahh susah ngungkapinnya kak , Asha diposisi yang serba salh untuk saat ini"Jawab Asha jujur dengan sudah mengeluarkan buliran - buliran bening dari matanya.
" maksud kamu ?"Tanya Daffa yang masih bingung dengan penuturan Alesha.
"Aahh kakak tuh emang ya gak peka , aku ini sekarang lagi bingung kak , jujur Asha kalau deket kakak detak jantung Asha abnormal kak.. Terus semenjak Asha kenal kakak Asha gak fokus dalam segala hal.. Terus kakak tadi pagi mesra - mesraan dengan cwe lain hati siapa yang gak sakit kak melihat seseorang yang mungkin mereka sayangi dekat dengan cewe yang lebih cantik , dewasa dan pintar.. Itulah yang dirasakan Asha sekarang kak hiks hiks" Jawab Alesha jujur tanpa sedikit pun di lebih - lebihkan . dari oenuturan tadi dirinya merasa plong dan disana Alesha langsung nangis sesegukan.
Datanglah Syasa dari kamar mandi dan sudah tahu apa yang terjadi karena semenjak dari tadi dirinya menyimak dari kejauhan agar temannya itu bisa lebih terbuka.
Dan Syasa pun langsung memeluk Alesha dan menenangkannya. Sedangkan Daffa ? Dirinya bingung harus merespon seperti apa jujur dirinya juga merasakan apa yang Alesha katakan , tapi untuk saat ini bukan waktu yang tepat untuk memulai semuanya dan dirinya bingung harus gimana.
"Kak lebih baik kakak pergi deh dan tenangin diri kakak , urusan Mei biar Syasa yang urus" Ucap Syasa yang menyadari kebingungan Daffa.
"Hmm yaudah kalau gt kakak pamit dulu Assalamualaikum" Jawab Daffa dan langsung meninggalkan cafe tersebut.
Tinggal mereka berdua yang duduk dikursi itu. Syasa pun yang sedari tadi menenangkan Alesha dengan sentuhan pun angkat bicara.
"Sudah Mei lagi pula apa yang loe katakan semuanya ada benarnya juga , tapi mungkin waktu aja yang buat loe berdua serba salah gini, udah untuk sekarang loe tenangin diri loe .. Kita pulang dan istirahat jangan bawa masalah ini kedalam pikiran loe gak baik dan bisa berdampak buruk ke diri loe sendiri Mei" Ucap Syasa sambil terus menenangkan Alesha.
"Hiks aku .. Aku gak nyangka bisa ngomong seperti itu ke kepada kak Daffa.. Itu hiks diliar kendali ku.. Sya aku malu.. Aku malu ketemu kak daffa setelah ap apa yang aku ka katakan bar barusan." Jawab Alesha sambil sesegukan dan terus menangis.
"Ya gua tahu loe pasti lepas kendali tapi ada baiknya juga loe jujur seperti itu biar loe gak terus mendem perasaan itu sendiri aja.. Udha ya loe sekarang tarik nafas dan hapus air mata loe geli gua liatnya disangkanya gua ngapa - ngapain loe lagi " Ucap Syasa asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
IzinkanKu Untuk MelupakanMu [COMPLETED]
Spiritual#113 (9112017) #88 (18112017) Cerita yang masih utuh, belum kena revisi karena authornya sok sibuk 😅 Happy Reading 💃 *** Ketika cinta itu fitrah seseorang , tapi kenapa ketika cinta itu datang tubuhnya menolak , dan ketika cinta itu datang kau seo...