Hari terus berlalu , sudah tiga hari Alesha berada di Ruang ICU. Dan selama tiga hari itu Daffa selalu datang untuk menjenguk entah untuk melepas kangen.
Seperti saat ini Daffa sedang berada di dalam Ruang ICU karena untuk masuk kedalam Ruangan ini pun dibatas.
Daffa tampak meringis melihat keadaan Alesha.
"Separah itukah?" Gumam Daffa sambil menghampiri Alesha.
Setelah tepat berada di samping nakas Alesha, Daffa pun duduk ditempat yang telah disediakan, dan mulai membacakan do'a nya.
Keadaan Alesha membuat Daffa lemah , Daffa sampai tidak fokus untuk Laporan Skripsinya yang harusnya beres minggu ini. Tapi karena keadaan Alesha cukup membuat pribadinya berubah.
"Assalamualaikum Sha... Gak bosen yah tidur terus ? Gak kangen sama Bunda dan Ayah kamu? Padahal mereka sangat rindu kamu tau , mereka rindu kecerian kamu... Dan aku pun rindu itu Sha... Kamu denger aku rindu kamu... Please Sha aku mohon bangun untuk orang tua dan untuk Aku" Ucap Daffa setiap hari nya. Dan kata- kata 'Saya' sudah di ganti menjadi 'Aku'.
Kondisi Alesha masih sama seperti tiga hari lalu setelah operasi, sempat mengalami perkembangan tapi tidak lama dari itu memburuk kembali.
Azzam pun tidak habis pikir ,karena setelah melakukan pemeriksaan semua anggota tubuh Alesha baik - baik saja. Tapi mungkin Alesha masih Syok atas kejadian itu.
"Aku bacain kamu surat kesukaan kamu yah Sha" Ucap Daffa sambil membuka Al-Qur'an yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.
Daffa memilih surat kesukaan Alesha, Surat kesukaan Alesha itu ialah Q.S Ar-rahman. Kenapa Daffa sampai tahu ? Karena Nafiza selalu menceritakan kebiasaan - kebiasaan Alesha dari yang baik sampai terburuk hehee. Dan Nafiza pun salah satunya menceritakan surat yang disukai anak bungsunya itu.
Flashback
"Nak Daffa sini temani Bunda" Ucap Nafiza sambil menepuk kursi disebelahnya.
Ya mereka sedang berada di ruangan perawatan sebelum Alesha dipindahkan ke ICU.
Daffa pun tersenyum lalu berjalan menuju Nafiza duduk.
"Iya Bun ada apa?" Ucap Daffa lembut.
Daffa memanggil Nafiza dengan sebutan 'Bunda' karena memang itu keinginan dari Nafiza. dan Daffa pun dengan senang hati dan menganggap Nafiza ibunya.
"Bunda mau cerita tentang Asha, kamu dengerin yah... Dan kamu harus inget itu... Tau aja kamu jadi mantu Bunda... Hehee" Ucap Nafiza sambil cengengesan.
Daffa pun hanya menanggapi dengan senyuman saja, dan sambil mengaminkan dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
IzinkanKu Untuk MelupakanMu [COMPLETED]
Spiritual#113 (9112017) #88 (18112017) Cerita yang masih utuh, belum kena revisi karena authornya sok sibuk 😅 Happy Reading 💃 *** Ketika cinta itu fitrah seseorang , tapi kenapa ketika cinta itu datang tubuhnya menolak , dan ketika cinta itu datang kau seo...