Mulai hari ini aku kembali berjuang , ya berjuang untuk memulai hidup tanpa bayang - bayangmu, sungguh hatiku berkata bahwa aku tidak akan bisa , tapi ini karena dirimu yang meminta maka dari itu Izinkanku Untuk MelupakanMu
Alesha Khanza Al-Meisya
Setelah pulang dari Bandara, Alesha lebih memilih diam dikamar tanpa ada niatan untuk keluar rumah, harusnya Alesha ada kelas sore ini tapi karena dosennya berhalangan hadir maka ia putuskan untuk full di dalam kamarnya.
Seperti saat ini, Alesha sedang berada di balkon kamarnya sambil memandangi senja, senja itu ... mengingatkannya akan sosok yang tadi pagi meninggalkan tanpa kepastian. Terlihat Alesha menghela napas lelahnya sambil mengadahkan wajahnya, menahan agar air mata itu tidak akan keluar lagi, sudah sudah cukup dirinya menangis untuk Daffa.
"Hufth kenapa sih Kak ? Kenapa kakak nyuruh aku untuk melupakan kakak ? apa kakak udah ada seseorang yang mendampingi kakak ? ah Asha sendiri gak yakin bisa ngelupain kakak , Asha pun gak tau alasannya apa , tapi hati ini ... hati ini seolah enggan untuk melupakan sosokmu kak ...." ucap Alesha .
"Kak ... jujur saat melihat senja ini, Asha seakan ingat dengan perkataan kakak, yang bilang kalau kebahagiaan itu indah tapi tidak akan selamanya hinggap dihati kita , dan seperti senja ini ... indah namun sebentar lagi keindahan itu berganti dengan kegelapan ... maka seperti itulah hati Asha sekarang ... kak _" Saat Alesha mengeluarkan seluruh isi hatinya , pintu kamarnya terbuka dan menjukkan sahabatnya yang tersenyum kearah Alesha.
"Gue boleh masuk kan ?" tanya Syasa sambil memasuki area kamar Alesha.
Alesha yang tadinya berada di balkon pun berjalan memasuki kamar ,"Apaan sih mesti izin segala , harusnya kalau izin pas kamu diluar bukan udah di dalemnya ," ucap Alesha ketus.
"Hahaa maaf - maaf Mei , lagian lu sensi banget dah ... serem hiiii," Canda Syasa sambil bergidik ngeri.
"Tumben ," ucap Alesha , karena Syasa gak biasanya main pada jam seperti ini.
Syasa sendiri sekarang sudah duduk di sofa bersebelahan dengan Alesha dan sedang asik memakan cemilan yang ia ambil dikulkas kamar Alesha.
"Hahaha bunda tuh yang suruh Gue nginep disini karena putri kesayangannya ini ngurung terus dikamar dari tadi," jawab Syasa sambil mencubit pipi Alesha dan berhasil mendapat tatapan tajam dari sang empunya pipi.
"Awsh sakit tau Sya ...." Protes Alesha kepada Syasa yang masih sibuk dengan cemilannya.
"Haha lagian lu kenapa sih Mei ? pake acara ngurung dikamar segala ? bikin khawatir tau ," ucap Syasa jujur.
"Gak ngurung kok , coman gak mood aja keluar kamar ... lagian ya kalau ngurung itu kamar aku pasti dikunci di dalem," ucap Alesha dengan nada sedih.
"Lu kenapa sih ? galau karena ditinggal ka_" Syasa yang sedang asik mengocek tiba - tiba di tutup mulutnya oleh tangan Alesha.
"Jangan bahas itu!" ucap Alesha ketus.
"hahaha iya - iya ...."
Alesha yang tadi duduk pun berdiri dan berjalan , tapi langkahnya terhenti oleh suara sahabatnya itu.
"Kemana ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IzinkanKu Untuk MelupakanMu [COMPLETED]
Spiritual#113 (9112017) #88 (18112017) Cerita yang masih utuh, belum kena revisi karena authornya sok sibuk 😅 Happy Reading 💃 *** Ketika cinta itu fitrah seseorang , tapi kenapa ketika cinta itu datang tubuhnya menolak , dan ketika cinta itu datang kau seo...