Daffa POV
Hari ini adalah hari terakhir aku di kampung halaman. Karena mulai besok aku harus sudah berada di bandung untuk mengambil mata kuliah ku , masih ada 5 mata pelajaran lagi yang belum aku kuasai / pelajari.
Aku pun sekarang sudah berada di ruang keluarga untuk memanfaatkan waktu - waktu terakhir disini.
"Babang ? " Ucap Papahku sambil melihat kepadaku.
"Iyah Pah?"Jawab ku.
" kamu yakin besok pulang ?" Mamah pun ikut berbicara .
Mamah aku ini type orang yang penyayang dan kadang - kadang cengeng + manja ( wkwkwk gpp jujur dikit yah). Oh yah aku lupa kenalin Nama Orang Tua aku , kenalin yah Papah aku namanya : Muhamad Fathir Al-Fareezel dan Mamah aku : Annisa Putri Adisoetomo .
"Insyaalloh Mah , soalnya Zaed kan udah janji buat nyelesein 2 mata kuliah Zaed" Jawab ku dengan hati - hati sambil ku peluk tubuh wanita yang sangat aku cintai dan kasihi.
"Tapi ... Bisa kan diundur sampe minggu depan ? Liat tuh mamah kamu udah pengen nangis aja " Ucap Papah yang tidak tega melihat mamah yang sudah siap mengeluarkan air matanya.
"Tapi Pah... Kalau seminggu lagi disini takutnya Zaed bakal keteteran nantinya. Jadi gak bakal lulus semester ini dong" Ucap ku yang sudah bingung melihat Orabg tua ku mencoba mencegahku pergi.
Jujur aku ini type orang yang cuek , acuh bahkan bisa lebih dari itu , tapi didalam hati yang paling dalam aku ini type orang yang menyenangkan bahkan asik
( gr banget ly Daf wkwkk)"Yaudah deh kamu besok pergi aja Bang" Ucap Mamah yang sudah tidak bisa menahan air matanya.
"Tuh kan Bang liat? Mamah kamu itu gak pernah berubah dari dulu gt aja cengeng.." Ucap Papah meledek Mamah.
"Hahaa iyah nih Mamah kok cengengnya gak pernah ngilang sih ? Pasti kalau Zaed pergi kayak gak ikhlas gt" Jawab aku.
"Eehh gpp kan mamah itu perempuan jadi gpp cengeng juga , Nolla aja sama kok" Ucap adikku sejak tadi memyimak.
"Kamu ini La , bisa aja " Jawab Papah.
"Hehee , tapi bener kok Pah , Nolla gak boong suerr , di sekolah Nolla aja yah temen - temen Nolla pada cengeng" Ucap adikku yang bikin aku gemas sendiri.
"Ahahaaa kamu ini bisa aja" Ucapku sambil mengacak - ngacak rambut adikku itu.
"Iyah emang perempuan itu hanya bisa menangis" Ucap Papah ku.
"Ish apa sih Pah ? Perempuan itu kalau menangis bearti dia sudah tidak bisa menahan rasa yang ada dalam hatinya.. Karena perempuan itu pake perasaan gak pake LOGIKA "Bela mamahku yang sudah tidak lagi mennagis yang menekankan kata LOGIKA.
"Iyah emang pria itu pake logika karena idup itu harus pake otak .. Kalau ngandelin perasaan aja mah gak akan maju!" Ucap Papah ku yang tidak mau kalah.
Aku pun bingung harus bagaimana.
"Udah ah debatnya , kenapa sih kalian gak bisa gak debat sehari aja ? " Ucap aku yang sudah bingung melihat perdebatan mereka.
"Hehehee maaf deh Bang , oh ya Bang ikut Papah yuk ke Perusahaan?" Papah pun memgajakku , jujur aku itu berbeda dengan Papah yang berminat untuk memimpin suatu Perusahaan , aku itu lebih suka dgn profesi yang b.d menolong nyawa seseorang jadi aku pilih berkuliah di FK walaupun awalnya ditentang oleh Papahku karena beliau khawatir Perusahaan keluarga nya siapa yang urus.
"Hmm Ayok Pah tapi jangan lama - lama yah ?"
"Kamu ini Bang bukannya ngurus Perusahaan keluarga malah pindah haluan ke kesehatan Aneh deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
IzinkanKu Untuk MelupakanMu [COMPLETED]
Spiritual#113 (9112017) #88 (18112017) Cerita yang masih utuh, belum kena revisi karena authornya sok sibuk 😅 Happy Reading 💃 *** Ketika cinta itu fitrah seseorang , tapi kenapa ketika cinta itu datang tubuhnya menolak , dan ketika cinta itu datang kau seo...