Part 40

1.7K 102 26
                                    

Assalamualaikum....
Haii haiii alhamdulillah nih author nyempetin buat UP malam ini. Semogaa suka yaa hihiii ...

💞💞💞

Daffa sudah pulang sejak sebulan lalu, dan dia baru menginjakkan kebandung sejak tiga hari yang lalu.
Hari ini rencananya ia akan ke kampus karena dirinya akan di jadikan dosen disananya juga di tempatkan di RS pusat di Bandung.

Dengan memakai kemeja putih digulung sampai siku dan celana jeans berwarna hitam menambah kegantengannya.

Saat di kampus pun ia menjadi pusat perhatian tapi sikapnya sangat tidak berubah, tetap menjadi Daffa yang dingin dan berwajah datar di hadapan orang awam.

Sesudah dari kampus ia pun mencari restoran untuk melakukan lunch bersama temannya - Rifki.

"What's Up Bro, cielah yang udah professor," ucap Rifki kepada Daffa yang sudah duduk santai di kursi.

Daffa hanya bisa tersenyum tipis, "Ah apaan sih, di saat gini gelar itu gak berguna ... Kita tetap sama kali,"

Rifki pun mengangguk setuju dan langsung mengambil tempat duduk di samping Daffa.

"Gimana Bro ? Menyenangkan kah di sana ?" tanya Rifki sambil mengaduk vanilla late dihadapannya.

"Ya gitulah, tapi Gua berusaha untuk menjalaninya agar bisa cepet balik sini,"

"Dan cepet lamar Alesha ya gak?" Rifki pun menaik turunkan alisnya sambil tersenyum penuh arti.

"Haha apaan sih lu Ki, lagian memang Alesha masih nunggu Gua?"

Rifki pun bungkam, karena bagaimana pun ia sudah tahu kabar itu dari Syasa yang bercerita saat dua bulan lalu.

"Kok Lu bungkam sih? Ada yang salah ya di omongan Gua?" tanya Daffa yang melihat Rifki tiba - tiba diam.

"Ah enggak, Gua gak tau tuh gimana Alesha sekarang karena dia sudah wisuda saat beberapa bulan yang lalu," ucap Rifki dengan nada seperti biasanya.

Daffa pun hanya mengangguk - anggukkan kepalanya saja, dan keduanya pun melanjutkan makan yang tertunda tadi.

"Gua ke toilet bentar," ucap Daffa yang langsung berdiri dan berjalan menuju toilet yang dimaksud.

Saat dirinya akan menuju kursi, ia melihat sosok yang selama ini ia rindukan sedang bersama ah tunggu ? Itu laki - laki ? Siapa ?

'Daf emang ini yang Ane mau kan ? Dia sudah melupakanmu,' ucap Daffa dalam hatinya.

Daffa pun melanjutkan langkahnya menuju meja yang disana ada Rifki.

"Gua mendadak ada pasien Daf, Gua berangkat sekarang ya, karena setengah jam lagi dia harus menjalani operasi," ucap Rifki yang sekarang sudah menjadi dokter spesialis bedah di salah satu Rumah Sakit dibandung.

"Ok sip Bro, hati - hati dijalannya," ucap Daffa.

Rifki pun berdiri dan memasukkan smarthphone nya kedalam saku celana, "Gua berangkat dulu Bro, Assalamualaikum,"

"Waalaikum salam warrahmatullohi wabarrakatuh,"

Daffa pun melamun sebentar dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan cafe itu karena pertemuannya dengan dewan RS tersebut di lakukan satu jam lagi.

IzinkanKu Untuk MelupakanMu [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang