Nah pov
3 minggu setelah kepergian Lexha
Kami berkumpul di kantin tempat biasa, gue melihat ada Adyt di sana.
"Dyt... Hani tinggal di mana?" dia menggeleng.
"Gue di suruh pulang sama dia, dia bilang pengen pergi lagi" gue menghela nafas.
"Terus lu kenapa pulang?" kali ini dia yang menghela nafas.
"Tuh si Dimas nelfonin gue mulu! Ngasih tau kalo OSIS berantakan tanpa gue, dan Hani denger jadi dia nyuruh gue pulang" tiba-tiba kak Harry datang dengan membawa nampan.
"Terus Hani pulangnya kapan?" kami menatap kak Harry bingung.
"Jangan bilang lu suka sama pacar gue?" kak Harry menggeleng.
"Gue kan cuma nanya, kesian elu tanpa Hani. Lemes, istilahnya hidup segan mati tak mau" kami terkekeh mendengar perkataan kak Harry.
"Sok bijak kau nak-nak" dia menjitak kepala gue.
"Sakit bego... Ga berprikeKaylaan" dia terkekeh.
"Berantem mulu lu, ntar pacaran ribet lu" gue melotot mendengar perkataan Nay, engga mungkin Kak Harry nembak gue, cuma mimpi doang.
"Gue balik duluan ya... Ngantuk mao tidur dulu sebelum pelajaran si nenek-nenek mulai" gue berjalan menuju kelas.
***
Hingga saat itu tiba...From:Pacar Lexha...
Lu ga jemput Hani di bandara? Kan sekarang dia pulang, gue aja lagi di jalan.
Anjir Lexha kaga ngomong kalo dia mao balik.
"AYAH!!! BUNDA!!! KAK HARRY!!! NAY!!! SINI BENTAR" semua menatap gue bingung.
"Kenapa si Nah? Pagi-pagi udah ganggu gue pacaraan aja" gue memutar bola mata gue malas.
"Lexha udah balik dan dia udah mau nyampe bandara" semua melotot terutama kak Harry.
"Kaga ngomong lu dari tadi, kuy kita ke bandara" ayah mengangguk lalu mengambil kunci mobilnya.
"Gc naik ke mobil, biar ayah yang bawa" gue menelan ludah gue dengan susah payah, anaknya aja bawa mobilnya begitu apalagi bapaknya?
"Cepet nanti keburu dia kabur lagi, mau kalian?" kami langsung masuk kedalam mobil.
Setelah sampai di bandara, gue mencari sosok Adyt dan gue menemukannya sedang menangis, ada apa nih?
"Dyt... Ada apa?" dia memeluk gue, what takut jadi fitnah nih gue.
"Pesawatnya Hani kecelakaan, baru sedikit korban yang ditemukan" deg... Dengkul gue melemas seketika, cobaan macam apa lagi ini? Hingga ada suara yang membuat gue menangis seketika.
"Di temukan satu lagi korban kecelakaan pesawat yaitu. CEO dari Alexander dengan luka di sekujur tubuhnya."
"Bunda Lexha bun... Lexha... Dimana dia sekarang?" gue ga peduli ada Adyt di sini intinya gue mau tau keberadaan Lexha.
"Lexha? Bunda? Bukannya dia itu Tiffany Alexander?" gue menghela nafas.
"Bisa nanyanya nanti-nanti aja? Sekarang gue mau tau keadaan Lexha" dia mengangguk.
"Bunda Lexha ada di RS.Alexander sekarang kita harus kesana, ayah udah ada di mobil" gue langsung berlari ke dalam mobil diikuti Adyt.
"Ngapain lu naik ke sini? Emang lu ga bawa mobil?" Adyt langsung keluar dari mobil ayah dan menuju mobilnya.
Selama di perjalanan kita di kawal oleh DD, agar cepet sampai di rumah sakit. Setelah sampai kita langsung menuju ke ruang ICU."Ayo Lex... Bangun lu pasti kuat... Lu ade gue... Lu harus kuat" Adyt menatap kak Harry, langsung aja gue menarik tangannya ke arah taman.
"Gue bakal ceritain semuanya disini, Lexha atau yang lebih lu kenal dengan Hani adalah Stephanie Alexander Landgree" Adyt tercekat.
"Pantesan pas gue nabrak dia matanya sama kayak Harry sama Mr.Leo" gue tersenyum.
"sampe sini lu udah tau kan?" dia mengangguk.
"Gue harap lu ga bocorin identitas kita ke siapa-siapa" Adyt mengangguk.
"Boleh gue tau asal lu sama Naya?" gue mengangguk.
"Gue Shakayla Nazeefah Anderson dan Shanaya Fauzaa Miller" Adyt semakin tercekat mendengar perkataan gue.
"Yuk masuk, gue ga mau ketinggalan berita tentang Lexha" Adyt mengangguk.
"Gimana?" kak Harry menggeleng, setelah itu dokter William alias pamannya Lexha keluar.
"Van... Keponakan gue koma... Dia butuh donor darah banyak" gue, Adyt, Nay, sama kak Harry maju.
"Saya om..." om William mengijinkan kami berempat masuk.
"Golongan darah yang sama hanya Harry dan Adyt. Nah sama Nay ga cocok, kita kurang dua lagi" gue menghela nafas berat, kenapa golongan darah kami harus beda sama Lexha, sedangkan gue sama Nay sama.
"Kak... Ambil darah gue sama Leo aja" Gue melihat ayah menggeleng.
"Biar aku sama William aja yang donorin darah. Kamu ga usah, aku takut kamu kenapa-napa" bunda mengangguk pasrah, gue merasakan ada yang memanggil nama gue.
"Daddy... Lexha koma Dad..." gue memeluk Daddy gue.
"Daddy tau mangkanya daddy kesini" gue melihat mommy sama mamah nenangin bunda.
"Papa... Lexha... Nay takut... Tolongin Lexha pa..." gue menatap Nay...
"Dyt kalo mau pulang, pulang aja ga papa kok... Nanti kalo Lexha udah sadar gue kasi kabar" Adyt menangguk.
"Yaudah gue balik ya... Ry jangan lupa kasi kabar tentang keadaan ade lu ke gue" Kak Harry tercekat, lalu dia mengangguk. Setelah Adyt pergi ayah keluar dari ruang ICU.
Tbc...
Salam author aka istrinya Kai
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple S [THE END]
Teen Fictionjangan di tiru ada adegan perkelahian kata-kata kasar.Jika tidak suka jangan di baca... Bahasa non baku, banyak typo, pokoknya banyak deh kesalahab cerita ini. Karena kesalahan milik author dan kesempurnaan milik Allah SWT.