Lexha pov
Dia ada di sini? Gue memeluk tubuh orang yang gue rindukan dan gue cari selama 1 tahun.
"Maaf, teteh siapa ya? Kok tiba-tiba teteh meluk saya?" gue tersentak, apa dia lupa gue siapa?
"Lexha kat--" Nay mematung melihat orang di sebelah gue.
"Dia ada di sini?" gue mengangkat bahu gue. Dan Nay langsung memeluk orang itu.
"Kamu siapa?" Nay, Dimas, and kak Tama tersentak.
"Kan udah aku bilang. Dia hidup, tapi ada kemungkinan dia ilang ingatan. Kamu ingat aku?" dia atau Nah mengangguk.
"Kamu kak Tami, tapi saya lupa kalian siapa. Maaf ya" kami mengangguk.
"Btw, lu kan lupa sama kita. Sekarang kita mau kenalan lagi sama lu, lu mau kan?" Nah mengangguk.
"Nama aku Pinah" Pinah?
"Nih ya biar gue jelasin. Nama lu itu Shakayla Nazeefah Anderson. Lu anak dari momy Diandra Nadiira Nazeefah. Dia punya Hotel sama Restaurant Red Velvet. Dady Nathaniall Anderson dia punya perusahaan Anderson Company. Kalo Kak Tama dia nerusin Hotel Red Velvet. Kalo Kak Tami Restaurant Red Velvet. Kalo lu itu CEO di Anderson Company" Nah tertegun.
"Sekaya itukah aku?" kami mengangguk.
"Gue Stephanie Alexander Landgree anak dari Bunda Tiffany Alexander dia dokter di rumah sakit Alexander, cuma sekarang dia cuma ngerawat keluarga doang. Ayah Davaleon Landgree dia CEO di Leon company. kakak gue Harry Alexander Landgree sekarang menggantikan posisi ayah di Leon company. Gue sendiri punya perusahaan yang gue bangun dengan hasil kerja keras gue sendiri di Jerman. Sekarang Alexander's corps di pegang sama paman dan tante gue" Nah melongo.
"Kalo gue Shanaya Fauzaa Miller anak dari Mama Annandita Jorry seorang desainer ternama. Papa gue Jonathan Fauzan Miller dia CEO di Miller Company. Kaka gue Adam Fauzan Miller dia kepala sekolah di School High. Dan gue sendiri adalah pewaris tunggal Miller Company" Nah makin melongo
"Dia Adyt, Pacar gue. Itu Dimas pacar Nay, dia Tama and Tami kakak lu yang kembar. Dan pacar lu kak Harry, kaka gue" Nah memegangi kepalanya.
"Please kasi aku waktu untuk mencerna semua perkataan kalian, saya permisi" gue menarik tanggan Nah.
"Lu harus ikut gue! 1 tahun kita nyariin lu! Dan sekarang lu mau pergi gitu aja? Tanpa memperdulikan kita?" gue menangis.
"Semua butuh proses dek, mungkin dia butuh waktu buat nginget semuanya" Nah melepaskan tanggan gue.
"Maaf saya permisi dulu" gue mencoba meraih tanggan Nah, namun tubuh gue di tahan.
"Kalian! Gue mau sendiri dulu, lepasin gue" gue berlari tanpa tujuan, hingga gue menemukan air terjun disana.
"Apa gue salah? Gue cuma mau Nah balik lagi" gue melempar batu kecil ke dalam kolam.
"Kamu ga salah kok dek" gue langsung membalikan badan gue.
"Yuk balik, katanya mau jalan-jalan?" gue masi menatap air terjun.
"Gue kangen Nah kak" kak Tami memeluk gue.
"Aku tau rasanya gimana. Kan Nah adek aku, sabar aja yah besok kita balik lagi" gue bangkit dan balik ke rumah kepala desa.
***
Gue mencoba mengembalikan ingatan Nah dengan menunjukkan semua foto-foto kami.
"Saya tau kalian sudah berusaha, tapi saya masi belum ingat semuanya. Yang saya ingat hanyalah kak Tami" Nah menunduk gue dan Nay memeluk Nah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple S [THE END]
Teen Fictionjangan di tiru ada adegan perkelahian kata-kata kasar.Jika tidak suka jangan di baca... Bahasa non baku, banyak typo, pokoknya banyak deh kesalahab cerita ini. Karena kesalahan milik author dan kesempurnaan milik Allah SWT.