26

2.6K 125 0
                                    

Nah pov

Sanggupkah gue di tinggal sama Harry? Gue takutnya ga bakal ketemu dia lagi, gue kembali melanjutkan aktivitas gue yaitu menonton tv.

"Lexha, boleh aku bicara sama kamu sebentar?" Lexha yang lagi berkutat dengan laptopnya langsung menghentikan aktivitasnya itu.

"Bicara aja kak, tapi Lexha ambil minum dulu ya, aus hehehe" kak Tami mengangguk sedangkan Lexha berlalu ke dapur.

"Ntu bocah kalo udah kena kerja engga bakal berhenti! Heran gue sama dia, apa enaknya si berkutat ama berkas-berkas? Kalo gue si udah bosen duluan" gue mengangguk, mengiyakan perkataan Nay.

"Kalo abangnya tau, dia belom makan sama minum dari 3 jam yang lalu. Kita ga bakal tau apan yang akan terjadi selanjutnya" kali ini Nay yang mengangguk, disini tuh yang ga tidur cuma kita berempat (Nah, Nay, Lexha, & Tami) doang sisanya pada tidur. Dan kita yang ga tidur juga sibuk sama aktivitas masing-masing, Lexha ngerjain tugas kantor, gue nonton film the Conjuro 6, Nay nonton Teen Wolf, Kak Tami main hp.

"Mau ngomong apaan kak emangnya? Apa ga bisa di tunda lain kali aja?" kak Tami menggeleng.

"Aku mau ngomong tentang kepergian kamu ke Jerman" Lexha langsung tersedak.

"Mangkanya kalo minum itu pelan-pelan" gue mengusap-usap punggung Lexha.

"Mau di lanjut apa enggak?" Lexha mengangguk.

"Lanjut aja, tadi lexha cuma kaget doang" Lexha kembali meminum airnya.

"Mereka enggak bakal ke Jerman, mereka sengaja membuat kalian terkecoh, karena saat kalian ke Jerman mereka akan ke sini" Lexha menyemburkan minumannya ke Adyt dan gelas yang di pegang Lexha jatuh, otomatis semua yang tidur langsung bangun. Sedangkan gue dan Nay sama-sama melongo.

"Kamu kenapa bee?" Lexha menatap kakinya yang terkena pecahan gelas, sedangkan Harry dia pergi untuk mengambil kotak P3K.

"Kaka ga boong kan? Atau ini siasat mereka dan kaka bekerja sama kepada mereka?" kak Tami menggeleng

"Aku ga bakal nyakitin sahabat adik aku sendiri, itu hanya feeling aku doang" gue ingin mengambil pecahan gelas yang ada di kaki Lexha, tapi langsung di tahan Harry.

"Udah biar aku aja, kenapa emangnya si? Kok bisa sampe begini?" gue menceritakan apa yang barusan kak Tami ceritakan.

"Dyt, ke atas gih! Kamu kan takut darah" Lexha mendorong tubuh Adyt untuk menjauhinya.

"Dih ngusir nih?" Lexha mengangkat bahunya.

"Yauda aku ke atas sama kak Tama" kami mengangguk.

"So?" Lexha tersenyum, entah kenapa senyumnya kali ini berbeda dan menyeramkan.

"Let's play a game" Lexha berlalu tanpa menghiraukan lukanya yang belum selesai di bersihkan.

"Dasar idiot" gue menjitak kepala Harry.

"Kalo ade lu idiot terus lu apa?" Harry cuma nyengir.

"Harry kejar Lexha yuk, kayaknya bakal ada mainan baru nih" entah kenapa gue menganggap Nia itu gila, Harry mengangguk lalu pergi bersama Nia.

"Ujian apalagi coba?" gue menggelengkan kepala gue.

"Nah kita ke tempat Jake yuk, percuma juga kita di sini" gue mengikuti Nay menuju tempat Jake.

Lexha pov

Gue sebenernya tuh bingung mau kemana? Ke club? Ogah nanti Adyt ngambek lagi. Ke rs? Ya kali gue ke rs. Gue melirik jam yang melingkar manis di lengan gue. Jam 9, apa ke tempat Jake aja ya? Yaudah lah ke tempat Jake aja.

Triple S [THE END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang