Nah pov
Ga kerasa udah satu tahun Lexha ninggalin kita. Empat bulan setelah Lexha meninggal, kita semua di kejutkan sama kehamilannya bunda. Dan sekarang kandungannya bunda Lexha udah delapan bulan, oh ya besok gue sama Harry mau nikah. Jadi hari ini kita mau ziarah ke kuburannya Lexha.
"Hai, jadi ga kita ke kuburannya Lexha?" gue mengangguk.
"Yuk" Harry mengenggam tangan gue.
***
"Hai Lex, ga kerasa ya. Lu ninggalin gue udah setahun, gue rindu tawa lu Lex, gue rindu omelan lu, gue rindu semua yang ada di diri lu" seketika air mata gue turun.
"Dek, besok gue sama Nah mau nikah. Gue harap lu setuju, dek gue sayang banget sama lu. Tapi kenapa lu tinggalin gue?" gue mengelus punggung Harry.
"Lex, kita ga bisa lama-lama di sini. Kita harus ngurus pernikahan kita buat besok, jadi gue pulang ya" gue meraih tangan Harry untuk segera pergi.
"Dek gue pamit ya, lusa kita balik lagi" Harry mengelus nisan Lexha lalu bangkit.
"Tunggu, aku mau ke Adyt dulu" gue mengikuti Harry duduk di sebelah Nisan Adyt.
"Dyt, gue titip Lexha sama elu ya. Gue harap lu ga sia-siain dia lagi Dyt, gue pergi ya Dyt" gue dan Harry meninggkalkan TPU.
***
"Bagaimana semuanya sudah siap?" semuanya mengangguk termasuk gue dan Harry.
"Baik. Silahkan pak di mulai, ijab qabulnya" kata pak penghulu ke dady gue.
"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan saya kawinkan anak saya Shakayla Nazeefah Anderson dengan Harry Alexander Landgree, dengam mas kawin seberat 20 gram dibayar tunai!"
"Saya terima nikah dan kawinnya Shakayla Nazeefah Anderson dengan mas kawin seberat 20 gram di bayar tunai!"
"Bagaimana para saksi sah?"
"SAH!!"
"Allhamdulillah, nak Shakayla silahkan cium tanggan nak Harry, setelah itu nak Harry cium kening nak Shakayla" kami melakukan apa yang pak penghulu suruh.
"Naik ke atas yuk, kaki aku pegel pengen duduk" gue mengagguk.
"Selamat ya buat kalian berdua, gue harap jaga perasaan masing-masing. Jangan saling menyakiti, jangan saling menghianati, gue doain yang terbaik buat kalian" wanita berjubah memeluk gue lalu memeluk Harry.
"Gue pergi ya, ingat pesan gue. Semoga kita dapat bertemu kembali" wanita berjubah itu memberikan sebuah kado lalu ia berjalan menjauh, sedangkan gue dan Harry masih binggung.
Setelah seharian gue berdiri menyambut tamu yang datang, dan percayalah badan gue itu berasa remuk semua.
Setelah selesai membersihkan badan gue, gue langsung tiduran di atas kasur.
"Capek ya? Tidur aja gih sana" gue menggeleng.
"Aku tau kamu mau, apalagi ini malam yang di tunggu para pengantin baru. Aku siap kok" Harry tersenyum, lalu menindih tubuh gue.
Oke ini gue skip, kalian tau kan apa yang akan terjadi selanjutnya -author
***
Gue membuka mata gue perlahan, hmm. Rasanya gue kayak ngeliat malaikat di depan mata gue, gue memegang alisnya yang tebal, rahangnya yang keras, hidungnya yang macung. Bener kata orang, pria akan terlihat tampan pas udah nikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Triple S [THE END]
Teen Fictionjangan di tiru ada adegan perkelahian kata-kata kasar.Jika tidak suka jangan di baca... Bahasa non baku, banyak typo, pokoknya banyak deh kesalahab cerita ini. Karena kesalahan milik author dan kesempurnaan milik Allah SWT.