Sakura-POV
Ikatan itu banyak jenisnya. Itulah yang orang-orang katakan. Sesuatu yang terhubung melalui batin, sesuatu yang tak tampak apapun, tak nyata namun dapat dirasakan.
Terhubung melalui perasaan, hati seolah ibarat tempat persinggahan bagi setiap insan.Namun semua orang tampak tuli. Berpura-pura tak mengetahuinya. Munafik.
Hal itu, termasuk padaku, terjadi begitu saja. Hal ini untuk pertama kalinya menimpa hatiku. Suatu perasaan aneh muncul saat melihatnya.
Aku...sangat menyukainya.
Terutama saat mata indahnya menatapku dengan khawatir.
Mata itu seperti langit malam yang memenangkan.
Aku menyukai tatapannya.
Segala hal yang Ia lakukan, dan yang Ia katakan, bahkan tak tersebut semua hal yang telah membuat senyum terukir di wajahnya yang rupawan.
Ia dingin dan sulit dijangkau, namun entah mengapa, aku selalu menyukai sifatnya itu.
Mungkin tak banyak yang terjadi diantara kami, namun aku telah melihatnya lebih dulu. Jauh sebelum Ia menyadari kehadiranku.
Ya, aku menyukainya sejak lama. Terlepas dari semua itu, mulutku seakan tak mau terbuka untuk mengatakan apa yang kurasakan. Aku terlalu pengecut untuk mengungkapkan semuanya. Takut dia akan menghindariku. Semua hal mengerikan itu berputar-putar di kepalaku.
Karena itu, saat ini aku tetap diam. Berpura-pura tak menyadari apapun.
Namun tak bisa kupungkiri bahwa hal itulah uang membuat perasaan ini semakin kuat. Hal itulah yang membuatku semakin sering memikirkannya.Bahkan saat ini, aku masih mengingat siluetnya.
Uchiha Sasuke, kau mantra apa yang kau gunakan hingga aku jatuh cinta padamu?
End of Sakura-POV
##
Di pagi musim gugur, Konoha High School penuh dengan kedatangan para pelajar penimba ilmu. Termasuk Pangeran OSIS, Sasuke Uchiha, yang dengan santainya berjalan angkuh tanpa memedulikan teriakan histeris para fangirls yang menurut Sasuke sangat aneh dan tak masuk akal (Dia terlalu malas menanggapinya).Laki-laki emo itu tampak mencari-cari sesuatu-atau seseorang-karena itu Ia berkeliling di sekitar koridor untuk mencarinya. Hingga onyx-nya menangkap siluet seorang siswi berambut pink yang sedang meletakkan barang-barangnya di loker. Rasanya deja-vu, saat pertama kali Sasuke melihatnya karena salah paham mengenai rambutnya. Tapi kini, Sasuke memiliki alasan lain untuk menemui Sakura.
"Hei, Haruno."
Sakura menoleh ke arah suara yang memanggilnya. Pipinya bersemu merah saat melihat Sasuke Uchiha-lah orang yang menyebut namanya.
"E-eh? Ya, Senpai?"
"...temui aku di ruangan OSIS sepulang sekolah nanti, dan aku tak menerima penolakan."
Setelah mengatakan kata-kata datar itu, Sasuke langsung pergi tanpa aba-aba. Dan itu membuat Sakura nyaris membelalakkan matanya.
"Cih, dasar angkuh, setidaknya dengarkan jawabanku dulu."
Sakura menutup pintu lokernya. Telapak tangannya masih menempel di besi loker itu. Pipinya kembali bersemu merah, memberi kesan manis khas seorang Haruno. Seorang perasaan hangat menjalari hatinya, Sakura menyentuh dadanya yang Ia yakin, jantungnya hampir saja melompat keluar.
"Ne, Senpai...kenapa perasaan ini selalu muncul saat kau ada?"
##
DING DONGSuara nafas kelegaan terdengar dari para siswa, jam pelajaran telah berakhir dan sudah waktunya untuk meninggalkan sekolah. Sakura merapikan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas yang Ia bawa. Sesuai janji (atau paksaan), Sakura akan menemui Sasuke di ruangan OSIS.
Rasa tak sabaran dan buru-buru itu membuatnya menabrak seseorang di pintu kelas. Beruntung karena orang-orang telah pergi, jadi dia tak akan disorak oleh teman-temannya yang lain (terutama Tayuya). Ia segera merapikan buku-buku yang berserakan dan memberikannya kepada gadis pirang yang ditabraknya.
"Ho-hontou ni gomennasai..."
"Tidak, tidak. Bukan sepenuhnya salahmu. Aku juga berlari dari arah berlawanan jadi...jangan salahkan dirimu"
"Ah, tapi... Akulah yang-"
"Sssst, kubilang jangan salahkan dirimu." katanya tersenyum.
Akhirnya Sakura menyerah dan diam. Ia yakin gadis ini juga di berada di kelas yang sama.
"Aku Ino Yamanaka. Kita duduk bersebelahan, bukan?"
"A-ah, ya."
"Kau Haruno bukan? Aku sangat ingin sekali menyapamu, namun kau terlihat lebih pendiam dari yang kukira. Jadi... Kurasa kau mau memaafkanku? Terutama saat aku melihatmu diserang oleh Tayuya dibelakang sekolah, aku terlalu takut untuk menyelamatkanmu. Maaf tak bisa berbuat banyak untukmu."
"Tak apa, aku baik-baik saja, kok. Ahaha."
"Kurasa kita bisa berteman baik?"
"Tentu!"
"Jauh dari apa yang kulihat selama ini, kau sangat cantik saat tersenyum."
"Heeee... Benarkah?"
"Hum! Ah, aku sangat lega saat Sasuke-senpai menyelamatkanmu waktu itu. Tak kusangka dia juga bisa menolong orang lain. Biasanya dia tak peduli dengan orang lain. Terutama perempuan."
"Ino-chan tahu banyak, ya?"
"Lebih jelasnya dia itu sepupuku. Walaupun marga kami berbeda, tetapi keluargaku bertalian darah dengannya."
"Wakatta."
Sakura tak percaya Ia bisa tersenyum sebanyak ini hari ini. Terutama, ia mendapat seorang teman baru yang baru saja ia tabrak. Terlebih lagi, Ia adalah sepupu Sasuke.
Oh tidak.
Ia tersadar bahwa Sasuke mengajaknya bertemu hari ini. Sial, terlambat.
"Ah, maaf Ino-chan, aku harus pergi, ada yang harus aku lakukan."
"Baiklah, sampai jumpa besok!"
##"Kau terlambat."
Sakura membungkuk dengan nafas ngos-ngosan karena sepanjang jalan Ia harus berlari. Dan jarak menuju ruangan OSIS cukup jauh dari kelasnya.
"Ma-maaf, Senpai. Ada kecelakaan tadi, jadi-"
"Kau tahu, aku tak menerima alasan apapun yang kau katakan karena kau telah membuatku menunggu."
Sakura menghela nafasnya kesal.
Perempatan siku muncul di jidat lebarnya. Baiklah, tahan dirimu Sakura. Kau sedang berhadapan dengan seorang laki-laki egois yang tak tau dengan penderitaan kakimu yang lelah ini."Daripada itu, kurasa lebih penting mengatakan tujuanku memanggilmu."
Sakura menghela nafasnya perlahan. Lalu bangkit berdiri dari posisi kelelahannya tadi.
"Aku ingin kau menjadi kekasihku."
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik
"APAAAAAAA???"
To be continued...
Yooo, Minna-san, para readers tercinta belahan ginjalku yang berharga *eaaak:v. Gomen, buat chap ini yang terlalu lama update *bletak. Plus lebih dikit dari chap sebelumnya, tapi author bakal usaha terus kok, jeng jeng jeng *soundtrack picisan:v
Author harap readers pada puas sama chap yang satu ini, tunggu kelanjutannya....Phlegmatics-chan
KAMU SEDANG MEMBACA
True, This Is My Feelings...
FanfictionHei, siapa sangka aku bertemu denganmu? Hingga tiba-tiba aku terjebak dalam pandangan itu, Walaupun aku tahu, kau sangat sulit untuk kugapai, Namun, apa artinya jika aku hanya berdiam diri? Karena inilah apa yang kurasakan... AU, sasusaku fanfiction.