The Beginning in Our Wish

581 31 0
                                    

"SASUKEEEEE"

Sasuke merasakan secercah cahaya masuk dari keadaan yang gelap. Suara Naruto terdengar dari kejauhan disertai derap langkah kaki yang semakin mendekat.

Kakaknya datang menyelamatkannya, begitu juga dengan Sakura yang langsung memeluknya erat.

"Sasuke, kau dengar aku, kau tak apa?"

Gadis itu menangkup wajahnya dengan sedikit tekanan. Memeluknya lagi dan melepaskan rasa cemas itu ke pria yang membuatnya khawatir.

Sakura sangat khawatir. Dan Sasuke bis melihatnya dari mata gadis itu. Pandangan yang sangat menghiburnya sehingga Ia melupakan rasa sakit di tangannya.

"Daijoubu, Sakura..."

Deidara memegang tangannya yang terluka. Dengan tatapan nyalang yang Ia layangkan kepada mereka yang sedang berlari menuju tempat ini, tanpa memedulikan rasa sakit di tangannya Ia segera berdiri tegak dengan rasa marah yang menggebu-gebu.

"Kaliannn..."geramnya.

Itachi yang memegang pistmelangkah tenang ke arah Deidara dan dengan mudahnya membuat Deidara terduduk setelah mendapat pukulan di perutnya.

"Ka...kau..."

"Cukup sudah, Deidara. Ternyata kau dalang dibalik semua ini."

"Cih."

"Bukankah begitu? Kaulah yang membujuk ibuku agar meninggalkanku."

"Kau..."

"Aku sudah tahu itu semua. Penculikan Sasuke. Kau hanya ingin menghancurkan keluargaku."

Suasana yang diam dan sunyi itu pecah dengan tawa psikopat Deidara yang menggema. Hingga membuat air matanya meleleh dan menuruni pipi tirus itu. Tawa itu terus terdengar, terus mengisi kesunyian...

Hingga tawa itu berubah menjadi isakan memilukan.

"Kau...kau yang menyebabkan ini semua terjadi.
Itachi mengangkat alisnya tak mengerti.

"Kau, kau selalu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. KAU MELAKUKANNYA! KARENAMU AKU KEHILANGAN SEGALANYA! KAU YANG SELALU DIDAMBAKAN OLEH ORANG-ORANG MEMBUATKU MUAK!"

Ketegangan semakin menggelayuti malam, disusul oleh suara kedatangan polisi-polisi yang mendekati mereka. Naruto memanggil para polisi itu saat mereka baru sampai di tujuan.

"Kau menghancurkan hidupku, Itachi. Bahkan sejak kita sekolah dulu. Seharusnya aku yang mendapatkan semua yang kau miliki.

Aku membencimu. Sehingga aku memisahkan keluargamu dengan permainan perusahaan. Membuat ibu dan ayahmu bertengkar karena adu dombaku. Dan berhasil membuatmu kehilangan walaupun hanya sementara."

Kedua tangannya telah terborgol, dengan tanpa perlawanan, Deidara mengikuti polisi menuju mobil.

"Namun kurasa aku tak akan bisa menang darimu, si Tuan Sempurna."

Blam

Pintu mobil itu tertutup rapat, sekaligus menutup kebenaran yang tersembunyi dibalik kegelapan.
##

Rumah Sakit Tokyo 7.00 a.m.

Sinar matahari pagi menembus jendela kecil, membiaskan penerangan melewati tirai bening. Sekaligus membawa sebuah harapan baru bagi setiap insan di dunia. Hamparan lembut yang menenangkan di pagi hari, membuka lembaran yang kosong untuk diisi kembali.

Mata laki-laki itu membuka sedikit, menyipit terkena silaunya sinar matahari pagi. Ia mengingat-ngingat kejadian malam tadi dimana semua hal yang sangat tak masuk akal terjadi dan membuatnya tak sadarkan diri.

True, This Is My Feelings...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang