Baejingan: 3. Jihoon Nurbaya

2.4K 538 139
                                    

Saat ini adalah saat teraneh yang pernah Jihoon rasakan selama hidupnya. Jihoon gak pernah baca novel, baca buku pelajaran aja kalo disuruh.

Jihoon juga jarang nonton sinetron, doi doyannya nonton MV JKT48. Apalagi nonton ftv, oh noooooo! Jihoon gak laik.

But why???

Why harus Jihoon?

Kenapa kisah-kisah di dalem novel, sinetron atau ftv terjadi pada dia?

"Maaa.. Yang bener aja ah," ketus Jihoon.

"Iya bener, sayang," kata Bu Baekhyun dengan segala aura lembut nan keibuan.

"Udahlah, kapan lagi lu ada yang mau, Tet," Jihoon natap abangnya sinis.

"Bantet bantet, lu juga bantet, nyadar woy emang lu ada yang mau?" bales Jihoon.

"Ma liat, Ma, Jihoon songong banget," adu Jimin.

"Jadi gimana, dek?" Tanya Pak Chanyeol untuk yang kesekian kalinya.

Jihoon hela nafas. Meskipun Jihoon gak termasuk generasi milenium, tapi ya Jihoon juga masih kids jaman now. Kids jaman now mana ada yang dijodohin.

Iya, jadi ceritanya Jihoon mau dijodohin. Jihoon sebenernya bukan anak pembangkang yang bakal ngurung diri seharian buat ngeberontak. Bukan juga anak yang suka mogok makan karena marah. Jihoon lebih ke prinsip "yaudah pilihan orangtua pasti yang terbaik".

Tapi masalahnya, kali ini Jihoon sampe gak bisa berkata-kata.

Dia dijodohin.

Sama cowok.

Iya, cowok.

Dia kan juga cowok.

Masa main pedang-pedangan.

Jihoon sukanya main boneka.

Setelah hela nafas, Jihoon akhirnya ngangguk. Yaudah lah ya, doi males debat katanya.

"Hah? Beneran adek mau?"

"Iya, Pa, tapi ada syaratnya?"

"Apa apa? Sebutin aja, Papa pasti kabulin."

Jihoon nunjukin smirknya.

"Jihoon pengen belajar naik motor."

Tiba-tiba semuanya natap Jihoon ragu. Bang Jimin pun natap Jihoon diiringi ribuan pertanyaan dalam pikirannya.

"Adek yakin?" Tanya Mama.

Jihoon ngangguk pasti.

"Papa pikirin dulu."

Jihoon senyum puas. Selama ini dia gak pernah dibolehin naik motor. Dan anehnya dia sendiri pun selalu ragu. Semacam takut tapi masa iya Jihoon takut naik motor doangan.

"Dan satu lagi."

"Apa?"

"Jihoon di atas," kata Jihoon dan sukses bikin Jimin keselek sampe jungkir balik koprol lantas kayang.

Kedua orangtuanya yang ngerti sama maksud Jihoon langsung ngangguk-ngangguk senyum.

Puas y pak bu?

"Mama serahin sama kalian aja nanti."

Jihoon udah mau balik lagi ke kamar, tapi Bu Baekhyun manggil lagi.

"Calonnya bakal dateng siang ini, dek."

"HAH?"

Dan Jihoon pun pingsan di depan orangtua dan abangnya.

Gak deng.

Shock doangan.

Abis itu langsung ada niat buat potong nadinya.

Tapi gajadi.

Ngeri.

Sekarang Jihoon lagi di kamarnya. Lagi meratapi kehidupannya yang semula adem-adem aja.

Jihoon masih bingung sama pemikiran orangtuanya. Kok bisa malah bikin anaknya belok. Tapi karena Jihoon udah membulatkan hati untuk belajar motor, jadi keputusannya udah paten. Toh, dia jadi gak usah ribet cari pacar.

Tok tok tok

"Calonnya udah di bawah tuh," kata bang Jimin di ambang pintu.

Mau gak mau, Jihoon ngikutin langkah abangnya. Doi gak ribet sama penampilan. Cuma pake kaos oblong dibalut sweater pink dan celana training.

"Lu tau gak? Calonnya ganteng, macho, dingin, keliatan sangar," kata Jimin manas-manasin.

"Berisik lu."

Sejujurnya, Jihoon agak tegang. Bukan tegang yang itu, tapi deg-degan. Dia khawatir ucapan abangnya bener. Dia gak mau jadi cewenya. Jihoon pernah denger dari Somi istilahnya 'uke'. Oh nooo!

Dari mulai keluar kamar sampe di ruang tamu, Jihoon masih juga nunduk. Dia cuma denger samar-samar orangtuanya ngobrol sama orang. Mungkin orangtua si calon.

Entahlah, ngobrolin masa kecil Jihoon gitu.

"Ini loh, bang, anakku," kata papa Jihoon.

"Oh ini, manis kali, cocok lah sama anakku," jawab Pak Jonghyun dengan aksen bataknya.

Tanpa berniat ngedongak, Jihoon cuma bungkukin badan di depan para orangtua dan duduk sebelah ibunya.

"Dek, jangan nunduk terus, gak keliatan manisnya."

Aduh, si mama apa sih. Jihoon kan ganteng bukan manis, ma.

Jihoon ngedongak tapi cuma ke Bu Baekhyun, belum niat lihat-lihatan sama 'calonnya' yang jelas-jelas duduk di depannya.

"Kok diem-dieman? Kenalan dulu dong."

Jihoon muter bola mata denger suara papanya sendiri. Gak perlu diragukan bahwa Jihoon punya bapak fudanshi dan emak fujoshi.

Jihoon lihat tangan orang di depannya udah ngulur sejak tadi. Akhirnya Jihoon ngedongak sambil nerima uluran tangan si cowok.

"Park Jihoon."

"Bae Jinyoung."[]


×××

Vomments juseyo><

baejingan // deepwink (wannaone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang