3

6.3K 371 4
                                    

"DIKY!!! ANJIR!! KORENGAN!!  Gue yang duluan minjem LKS Kaka, lepasin, ngak!? Gue perkedel kepala Lo."
Azka hanya geleng-geleng kepala melihat pertengkaran Diky dan Chacha.
Azka dan Chacha berada di kelas yang berbeda sedangkan Chacha dan Diky berada di kelas yang sama, hari ini kebetulan mapel Azka dan Chacha sama hanya berbeda jam saja. Chacha dan Diky sama-sama tidak mau mengalah di karena kan pekerjaan rumah mereka belum di selesaikan, apalagi guru mapelnya killer pake banget lagi.

"WOI!! KORENG? KORENG? LKSnya jangan di tarik kek gitu, ntar koyak, njirrr!!!!" Diky menarik kuat LKS azka sama sekali tidak mau mengalah kepada Chacha.
"Kan gue duluan yang minjem, lepasin, gak?!! Gue minjem dulu ntar gue kasih lo, Dik." kekeh Chacha.

Joanda yang melihat pertengkaran Diky dan Chacha menghampiri mereka berdua dan merampas LKS Azka dengan paksa. Chacha menggeram tidak suka lalu menarik kerah baju seragam bagian belakang Joanda dan menarik nya hingga membuat leher Joanda tercekik.

"Lepasin!!" Joanda menarik kasar tangan Chacha dari kerah seragamnya hingga membuat tubuh Chacha terhuyung kesamping.
"Ngak usah cari gara-gara deh, dasar manja!!" ucap Joanda sambil merapikan kerah seragamnya.

Siswa sekitarnya was-was melihat pertengkaran Joanda dan Chacha.
"Perang lagi nih" bisik salah satu siswa ke siswa lainnya.
"LO! Lo yang cari masalah, dasar janda!!" pekik Chacha yang mulai menarik rambut Joanda.
Kedua sama-sama memekik kesakitan.

"Anjing!! Kalau aja orang tua lo nggak berpengaruh di sini, mungkin lo udah lama dikeluarin dari sekolah, tau nggak?" pekik Joanda dengan nada menahan sakit.
"Lebih baik lo diam!! Lo iri kan karena bokap gue punya kuasa di sini! Nggak kek bokap lo. PENJILAT!!!" ucap Chacha sarkastis.

Joanda makin memanas mendengar penghinaan dari Chacha. Joanda geram dengan Chacha, di ambilnya buku paket biologi yang lumayan tebal mengarahkannya ke kepala Chacha.

"Chacha udah!!" Azka menghempas tangan Joanda yang ingin memukul Chacha lalu menarik tangan kiri Chacha dan Tubuh keduanya menempel tanpa menghiraukan sekitarnya, ada beberapa siswi yang berciecie ria sedangkan Joanda hanya mendengus kesal.

Rambut Chacha yang acak-acak kan menutup wajah cantiknya. Chacha menatap Azka dengan garang sesekali meniup rambut yang menutup wajahnya.
"APA?" sentak Chacha. Azka yang terkekeh melihat sikap Chacha yang tidak ada manis-manisnya.
"Enggak kok." ucap Azka sambil merapikan rambut Chacha.

....

Chacha hanya duduk diam di kantin, suasana kantin saat ini sangat sunyi bahkan hanya ia berada di kantin. Bagaimana tidak, Chacha di keluarkan dari kelas karena tidak mengerjakan tugasnya.

"Ini semua gara-gara mak janda itu. Aku jadinya di keluarin dari kelas. Nyebelin deh. Aaaaakkk---" ucap Chacha sambil menghentak-hentakkan tangannya di meja kantin.
"Nyebelin!! Nyebelin!!! NYEBELIN!!! ARGHHH" pekiknya.

"Woi!! Ngapain sih teriak kek setan aja." Chacha menoleh ketika merasakan seseorang menepuk bahunya.
"Reno, baru datang Lo? Tumben? Biasanya jelang siang baru datang?!" tanya Chacha.
"Temennya datang cepat di tanyain? Entar datang terlambat di tanyain juga, serba salah jadi mos wanted." jawab reno santai.
"Cih! Mos wanted ruang BK Lo." Chacha mendecih.

Kalau dilihat-lihat memang sepertinya reno terlambat. Baju saragam yang acak-acakkan, tas yang hanya di bahu kiri dan jangan lupa rokok yang berada di mulutnya.
Memang berandalan tapi reno mempunyai wajah tampan yang menjadi nilai plusnya, itu yang membuatnya terlihat keren.

"Muka Lo kusut aja, kayak keset rumah gue, tau ngak." Reno melepaskan tasnya di meja lalu duduk di samping Chacha.
"Cantik gini kok. Itu si janda, nyebelin banget, masa LKSnya Kaka di rebut dari Gue. Sial banget Gue hari ini." cerita Chacha. Reno dan Chacha termasuk dekat bahkan Chacha selalu menceritakan semua masalahnya ke Reno. Bukannya Chacha tidak mau menceritakan masalahnya ke Azka hanya saja masalah yang di ceritakannya kepada Reno mengenai masalah hatinya.

"Setiap hari hidup Lo emang selalu sial."ucap Reno sambil menghembuskan asap ke atas.
"Iihhh,,dasar perokok pasif." Chacha mendorong Reno kesamping sambil menggerutu tidak jelas sedangkan yang Reno hanya tertawa kecil. Reno semakin menghembuskan asap rokoknya menghadap Chacha dan sesekali tertawa.

...

Di kelas, Azka sedang merapikan peralatannya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Kar, aku ngantin duluan, ntar nyusul, oke?" Azka menepuk belakang Oskar  sedangkan Oskar hanya mengacungkan jempolnya pertanda ia setuju.

Azka melangkahkan kakinya menuju kantin. Pandangan melihat sekitar mencari seseorang yang sepertinya menunggunya. Matanya tertuju ke arah sepasang makhluk pastinya yang sedang bersendau gurau. Azka hanya menatap datar Chacha dan Reno yang sedang bercanda bahkan sesekali Chacha memukup kepala Reno.

Azka mengurungkan niatnya lalu membalikkan tubuh menjauhkan dirinya dan berjalan menuju atap sekolah. Azka tidak menyukai jika ada yang terlalu dekat dengan Chacha. Azka hanya mengenggam erat tangannya hingga kuku jarinya memutih.
Azka memukul dinding di sampingnya dengan amarah.
"SIAL!!" umpatnya.

...

My Love's AzkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang