Orang-orang bercerita tentang senja dan fajar. Bahkan, terkadang mengagungkan salah satu atau keduanya. Ada yang berkisah mengenai keduanya yang berbeda atau keduanya yang ternyatasama. Tidakkah penasaran mengapa keduanya terlihat berbeda atau terlihat sama? Apa mungkin terlihat berbeda karena apa yang mereka bawakan setelahnya? Lantas, apa terlihat sama karena mereka tak pernah menetap dan menghilang semaunya? Bukankah semua itu hanya cara bumi berotasi? Menjadi sesuatu yang lumrah bagi semua planet yang juga berputar terhadap porosnya seraya mengorbit bintang induk, memaksanya harus mengalami terang dan gelapsecara bergantian. Lalu, bagaimana dengan planet tanpa bintang induk? Bagaimana cakrawala di sana? Namun, terlepas dari senja, fajar, dan planet, mungkin sekarang akan lebih penasaran terhadap bintang yang memiliki deklinasi yang tak pernah mencapai cakrawala pengamat. Tidakkah mereka yang memiliki deklinasi selalu di atas cakrawala bertukar sejenak untuk berbagi rasa dengan orang-orang yang tak pernah berjumpa sang bintang yang selalu malu?
***
Haloo, ketemu lagi dengan penulis amatiran ini dengan Circumpolar new version! Selamat menikmati:)
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCUMPOLAR [NEW VERSION]
Teen FictionIni bukan tentang aku dan dia. Ini bukan tentang aku yang dikenal sebagai most wanted. Ini bukan hanya tentang remaja yang dilanda asmara. Ini bukan tentang bahagia setelah duka, seperti kata orang, pelangi akan hadir setelah hujan lebat. ...