hoping...

45 6 0
                                    

Pembacaku... Janganlah kau pergi, karena aku selalu menantikanmu membaca wattpadku, andai kau tahu betapa beratnya rasa rindu ini. Sangat dalam kepadamu... Tapi kau saat ini berpaling dariku.... Hiks.. Hiks.. 😭😭😭😭😭😭 (yah ini alay sih) tapi kok kalian gak muncul lagi sih pembaca... Aku kangen...
Nanti aku akan lebih rajin lagi deh publisnya supaya kalian gak pergi...
Buat para EXO-L jangan berpaling yah, cuman karna aku terus bawa bawa BTS, nanti deh aku akan nyantumin EXO di wattpadku...
Ngomong-ngomong, pelajaran kali ini?:
*aghashi*= nona
*nuna*= adalah panggilan kakak wanita yang diucapkan oleh adik pria
*ahjushi*=paman
*gomapso*=makasih tapi pake bahasa kasar
*ye*=ya

Kalo ada komentar dibawah yah....
Maaf, typo bertebaran...

Aku meliriknya dengan pandangan yang datar dia berjalan menghampiriku....

"kau tahu betapa sakitnyakan? Apa mungkin semua orang tak mengerti apa yang kau rasakan? Heh.. Begitulah manusia, mereka mengira dapat mengatasi semuanya, tapi apa hasilnya... , Mereka berfikir semua itu dapat mereka tangani dengan sempurna, mereka merasa bahwa semuanya dapat berlalu dengan begitu saja tanpa satu hal yang tertinggal, bahkan mereka tak memperdulikan orang-orang seperti kita yang mungkin tak dapat menerima semua ini, mereka hanya menganggap kau sebutir telur busuk, dan menggunakanmu ketika mereka ingin melemparkannyakan? ". Ucapnya sambil berlutut di hadapanku

Aku hanya menatapnya datar,

"Kim Hae Soo?" Ucap seseorang.

Pandangan kami pun tertuju kepada suara itu.

...

Dengan pandangan yang datar aku menatap orang yang ada di hadapanku

"nona Kim Hae Soo, apa aku bisa memulai investigasi?" kata orang itu,

aku hanya diam mematung,

"mmm... Apa anda berada di rumah pada saat kejadian? " Tanyanya,

dengan datar aku menjawab "tidak.",

"apa anda mengetahui hal aneh yang terjadi sebelum kejadian? ".

"Tidak. ".

"jam berapa anda sampai ke rumah anda? ".

"aku tak tau. ".

"mmmm.. Nona Kim Hae Soo, apa anda dapat memperjelas keterangan anda, supaya kasus ini dapat terselesaikan?".

Aku memalingkan pandanganku dan tak kuasa lagi ku tahan amarahku, aku mencoba meredamnya dengan menghela nafas, aku kembali menatap polisi itu dengan pandangan tak suka,

"aku tak tahu apapun, dan aku hanya seorang siswi yang terkejut melihat kejadian itu." ucapku agak kesal. Kemudian aku menggerakan kursi rodaku dan pergi meninggalkan polisi itu, aku tak kuasa menahan luapan amarah yang bercampur air mata, aku terus mengayuh rodaku semakin kencang menjauh dari tempat itu,

"aghashi...!!! " Teriak polisi itu,

aku tak tahan lagi berada disana, dan sepertinya  kursiku melaju dengan kencang karena seseorang telah membantuku mendorong kursi rodaku untuk menjauh dari tempat itu, tak ku pedulikan siapa itu, aku hanya terus menangis .......

Aku tak sadar Orang itu membawaku ke atap rumah sakit,

"menangislah sesukamu, berteriklah sesukamu, luapkan semua yang kau rasakan, jangan perdulikan sekitarmu," kata orang itu dari belakangku,

aku menutup wajahku dan menangis sejadinya.

.....

Setelah aku puas meluapkan semua amarahku aku menghapus semua air mata yang ada di wajahku, dan menghela nafas panjang, aku melihat sekelilingku untuk mencari orang yang membawaku ke tempat ini, dan ku dapati orang tadi sedang berdiri di tepi atap gedung,

Hoping For More Good DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang