april mop

21 3 0
                                    

Saat aku menantinya dengan cemas, tiba-tiba dia datang dengan pakaian badut koala yang aneh, aku hanya tertawa melihatnya dengan pakaian itu.

"Ji Dwi ya... Wae noh?... Hehehmn.. Kenapa kau berpakaian seperti ini?" ucapku sambil tertawa.

"Ya! Apa kau tak tahu hari apa ini?" tanyanya

"Ahamn.. Hari selasa? Memang ada apa?" tanya ku sambil tertawa kebingungan,

"Iya hari ini, hari selasa, tapi hari ini adalah april mop tahu..."

"Ah.. Araseo...jadi kau berpakaian seperti ini karena ini adalah april mop? "

"Iya! Apa aku terlihat imutkan memakai kostum ini,? " sambil dia mengedip-ngedipkan matanya dan menunjuk pipinya yang menggembung.

"Ya! Kenapa sejak pertama kali kita bertemu kau selalu PD sih? " protesku.

"Heheh..mian,mian, soo ya!!! Mari kita jahili semua orang yang ada di sini!!! " teriaknya semangat,

Aku meliriknya dengan pandangan yang ragu "kau yakinnnn....? Apa kau juga mau menjahili tukang ayam yang tadi?" tanyaku,

"Ya!! Kalau pria itu... Yah... Aku agak ragu untuk menjahilinya... " sambil dia memelankan suaranya

"Hahahmn... Kau ini, kenapa kau begitu takut sih sama tukang ayam itu? " tanyaku sambil menertawakannya.

Karena pertanyaanku dia mulai terlihat malu dan wajahnya mulai memerah, pandangannya pun mulai teralihkan oleh seorang halmonie yang membawa banyak sekali belanjaan dan terlihat kesulitan membawanya. Langsung Ji Dwi menghampiri halmonie itu dan langsung membantunya membawakan belanjaanya, tanpa menjawab pertanyaanku. Aku hanya tersenyum dengan tingkahnya yang terampil mengalihkan pembicaraan. Kemudian aku hampiri Ji Dwi dengan melipat tangan dan tersenyum kagum.

"Ah.. Gwaenchana, gwaenchana.. Halmonie, biar aku bawakan saja" sambil dia membawakan semua belanjaan halmonie itu.

....

Hari itu, kami bukannya menjahili semua orang, tetapi membantu semua orang, dari mulai halmonie yang kesulitan, anak kecil yang menangis menginginkan balon, seorang ahjumma (bibi) yang kehilangan kucingnya, sampai-sampai membantu pedagang...

"AAA! AA! A!....ANIYA...SOO YA..!!" teriak Ji Dwi histeris saat kami membantu pedagang ayam membuang bulu-bulu ayam.



...hari pun mulai gelap....



Karena kami lelah, seharian membantu semua orang, akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

....perjalanan pulang.....

Setelah kami turun dari kereta dan kami dalam perjalanan, kami berjalan kaki menuju rumah nenekku. Di perjalanan Ji Dwi terus saja menceritakan hal-hal yang tadi kita lakukan, dengan bangga dia mempraktekkan saat dia membantu semua orang, aku mendengarkannya dengan seksama sembari mengangguk-anggukkan kepalaku dan tersenyum.

("Ji Dwi ya! Aku senang berada di sampingmu, melihatmu penuh energi dan tawa, kau adalah duniaku yang dulu selalu aku impikan, kau adalah cahaya yang terang didalam kegelapan dunia ini, kau adalah sisi lain dari kejamnya dunia ini, segala keanehanmu itu adalah daya tarikmu yang menyebabkan aku mulai membutuhkanmu dalam hidupku.... ") ucapku dalam hati,


....pagi harinya...



"Soo ya.. Cepatlah bangun!! Apa kau akan bolos lagi hari ini? " teriak Ji Dwi dari arah luar kamar

"Mmmm. ..?" Aku bangun dan melihat ke arah jam,

....jam menunjukan pukul 08:27....

"Omma! Aku akan terlambat, " teriakku, langsung bergegas menuju kamar mandi.

Hoping For More Good DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang