17: ingatan masa kecilku

6 1 0
                                    

Dengan nafas yang terengah-engah, aku mencoba menahan sakit di dadaku. Setelah beberapa saat aku menghirup udara segar, rasa sakitnya mulai menghilang.

Aku mencoba bangkit, namun kepala ini masih saja membuatku lemas. Dengan sempoyongan aku mencoba berjalan, namun masih saja tubuh ini tak dapat seimbang, melihat keadaanku, Bi shi langsung menahan tubuhku, beberapa detik ku berada didekapannya, aku langsung mengibaskan satu tanganku untuk menjauhkan Bi shi dariku.

"Pergi!! "sambil ku berjalan mundur agak sempoyongan.

Bi shi hanya melongok dengan tangan yang mengapung di udara melihat reaksiku yang tiba-tiba berubah drastis.

Aku membalikkan badan dan berjalan menjauhinya. Terasa ada sesuatu yang menahan tanganku, aku langsung mengibaskan kembali tanganku.

"Soo yaaa... " ucapnya

Tak ku hiraukan.

Dia pun berlari dan berada tepat dihadapanku, "pergi. " ucapku menghindar.

"Kenapa? " ucap lurusnya.

Aku melangkah menghindar, tetap saja dia tak melepaskan tanganku. Kali ini benar-benar dia tak melepaskan tanganku, bahkan tanganku terasa sakit karena genggamannya.

"A,.. Ya!... " rintihku.

"Tolong soo ya.... Jangan seperti ini... " sambil dia langsung mendekapku dalam pelukannya.

Aku lepaskan dekapannya, "kau, kau sebenarnya siapa? " ucapku sambil mundur menjauh.

"Apa... Kau benar-benar telah melupakan ku? " ucapnya mematung dengan menundukan pandangannya.

"Kau.. Jangan mencoba untuk mendekatiku lagi"

"Apa kau sudah melupakan kami semua? " sambil dia berjalan mendekat.

"..."aku menundukan kepalaku dan melangkah mundur.

Bi shi menghentikan langkahnya, akhirnya dia berdiri mematung.

"Hemn... Apa yang aku harapkan, Bahkan kau melupakan dirimu sendiri..." dia mengalihkan pandangannya tepat ke mataku.

Terjadi keheningan diantara kami.

"Kau...." sambil ku membalas tatapannya.

"Dulu kau adalah cahaya kami, kau harapan kami, kau adalah harapan kami..... Kau....... Kau adalah tujuan kami, tapi dengan mudahnya kau melupakan semua impian kami?... Dengan mudahnya kau melupakan semuanya?... Apa itu gak keterlaluan? Kau menganggap perlakuanku tadi itu keterlaluan... Tapi kau lebih menyedihkan, kau seperti monster yang dengan mudah kau buang harapan kami... Kau lupa dengan hal yang paling penting dalam hidup kami. Apa sesepele itu kami dalam hidupmu??.... Makasih atas luka yang telah kau buat untuk kami, karena sekarang hanya itu yang tertinggal dalam benak kami, sama seperti halnya kau melupakan kami... KIM HAESOO.... " dia menegaskan namaku dan berbalik hendak meninggalkanku.

Tiba-tiba entah kenapa setelah aku mendengarnya menegaskan namaku terngiang di pikiranku satu nama yang tak asing, "SONG JEEBI" teriakku refleks.

Mendengar teriakanku, terlihat Bi shi mematung menghentikan langkahnya. Dia berbalik dengan wajah yang tak percaya.

"Apa kau adalah song jeebi? " tanyaku

"..."

"Apa kau adalah salah satu dari ketujuh anak itu? "

"Soo ya... " ucapnya seperti tak percaya.

"Apa kau adalah anak yang selalu menolongku? "

"Soo ya... "

Hoping For More Good DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang