kini ku sadar

17 3 0
                                    


Kami berangkat ke sekolah bersama, menaiki kereta tempat biasa aku pergi sekolah.

.....

Di perjalanan, aku melihat Ji Dwi yang tak seperti biasanya, dia nampak tak bersemangat dan hanya terdiam sembari melihat ke luar jendela kereta.

Aku berinisiatif untuk membuatnya terhibur dengan memasang earphone di telinganya, kemudian dia melihatku dengan tatapan yang tak biasa dia lakukan.

"kau harus semangat ok! " Sambil
Aku memasang wajah tersenyum tulus.

Dia hanya sedikit tersenyum dan membuang wajahnya ke arah jendela. Aku hanya dapat mengerutkan senyumku dan kembali ke posisiku.

......

Kami pun sampai di halte bus menuju sekolah, lagi-lagi Ji Dwi hanya memasang wajah yang tidak ceria. Aku melihat wajahnya, ......

.....

Aku menyingung tangannya dan ku tarik dia,

.....

Aku sampai di taman dekat halte, kemudian aku melepaskan genggamanku darinya secara perlahan,

Aku melangkahkan kakiku ke arah belakang dengan perlahan,

"Ji dwi ya.... !" ucapku ceria.

Dia hanya memandangku datar.

"Apa kau mau pergi bersamaku? " tanyaku.

"Apanya? " Jawabnya .

Kemudian aku mendekatinya dan mendekatkan mulutku ke telinganya,

"Apa kau mau membolos bersamaku? " bisikku

Dia hanya menatapku dengan ekspresi yang kaget.

"Ya...!! Ayolah... Kapan lagi kan aku mengajakmu seperti ini? Ini adalah hal yang langka loh, Ji Dwi ya! " Ucapku menggoda.

"Apanya... " Ucapnya tersenyum,

"Ya... Apa kau tersenyum? "

Dia hanya tersenyum malas dan memalingkan wajahnya.

Aku langsung menarik tangannya dan mengajaknya berlarian mengelilingi air mancur yang ada di taman itu, kami tertawa bersama di tengah pancuran air, bersamanya aku rasakan begitu hangatnya mempunyai seorang teman yang ada saat aku merasa sedih dan jatuh , betapa tulusnya senyuman itu, tawa itu, tatapan itu, dan suara yang selalu terdengar saat aku sedang merasa kesepian.

("Ji Dwi ya... Aku menyukaimu, kau hadir dalam hidupku, mengisi kekosongan dan kesedihanku, kau hadir tak lama dalam hidupku, tapi mengapa aku merasa begitu sangat dekat berada di sampingmu? Kau itu aneh, itulah mengapa aku menyukaimu. ") ucapku dalam hati sambil aku memandangi tawanya yang begitu tulus.

Saat aku sedang menatap wajah Ji Dwi yang sedang tertawa tulus, aku mendengar suara dengung lagi, aku hanya dapat memejamkan mataku sesaat dan sedikit menggelengkan kepala. Saat Ji Dwi mengajakku tertawa, aku membalas dengan sedikit tertawa dan menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi pada diriku karena aku tak mau merusak hari ini.

....

Puas bermain air, akhirnya kami duduk di bangku taman,

"Soo ya... Tunggu dulu disini sebentar ok!? " sambil dia berdiri dan pergi.

"Mmm?... Oh.... Baiklah...  " jawabku.

Setelah Ji Dwi pergi, aku hanya mengangguk dan memikirkan apa yang selalu terjadi pada pendengaranku.

.... Beberapa saat kemudian ...

"Soo ya.... Ini! " sambil dia memberiku sebuah es krim.

"Oh.. Komaoyo.. " jawabku.

Hoping For More Good DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang