4

4.3K 351 86
                                    

Maaf apabila ada kekurangan dalam penulisan atau cerita yang berbelit-belit T,T

Jangan lupa
Vomentnya~~
Vomentnya baby~~ (tender love)
T,T

HAPPY READING~

LUHAN POV.

Disinilah aku, berkutat dengan berkas jadwal untuk membantu orang yang membutuhkanku. Penat? Tentu, namun bukan kepenatan karna pekerjaan, namun karna merasa ada sesuatu yang menjadi debu diatas bingkai keluargaku.

Semalam kondisi tubuhku yang tiba-tiba menurun, membuat putra kesayanganku menjadi susah dan harus merepotkan teman kerjaku, Kai.

Kai adalah dokter yang menangani putraku, aku cukup dekat dengannya, hanya sekedar berbicara namun tak lebih dari itu.

Lalu bagaimana dengan suamiku? Ah~ aku baru saja mengecek handphoneku dan melihat bahwa panggilan keluar untuk Sehun tertalu banyak , siapa lagi jika bukan Haowen yang melakukannya. Sekhawatir itu putraku terhadapku, sebenarnya siapa yang mengikat janji dan menjadi pendampingku? Bahkan Haowen harus diantar oleh Kai, seharusnya Sehun yang melakukan ini!

Hah~ aku terlalu memakai emosi.

Ini bukan diriku, aku tak pernah emosi kepada suamiku. Setelah mengecek semua berkas yang berada dikasurku, tiba-tiba masuk notifikasi yang kuyakin ini pasti dari Sehun.

Hunnie : "Ada apa Lu?"

Luhan : "Ani"

Hunnie : "ah~ baiklah"

Tak bisakah dirinya menelfonku merasa khawatir karna apa putranya menelfon sebanyak itu?
Sudahlah, mungkin ia sibuk

Ya, dirinya pasti sibuk.

.

AUTHOR POV.

Setelah membaca pesan dari Sehun, Luhan merasa kecewa dan merasa bahwa kondisi tubuhnya kembali memburuk. Luhan memutuskan untuk kembali beristirahat karna dirinya telah memakan sarapan yang dibuat oleh kai.

Sedangkan di sisi lain Sehun yang berada dikamar mandi hanya memandang ponsel yang berada ditangan kekar miliknya. "Tak biasanya Luhan membalas sesingkat ini" Tanpa ada niatan untuk menelfon sang istri, Sehun memilih menaruh ponsel miliknya diatas wastafel.

Menghabiskan waktu sekitar 15menit, akhirnya namja yang akan masuk kepala tiga tersebut selesai dan segera memakai pakaian khas pekerja kantor pada umumnya.

"Sehun~ Ziyu bilang minggu ini dirinya ingin kita keluar bersama untuk sekedar berjalan-jalan. Apa kau bisa?"

Sehun yang sedang menyantap sarapannya tiba-tiba tersedak membuat sang istri panik.

"Uhuk-uhuk"

"Sehun.. kau tidak apa-apa? Minumlah ini"

Dengan cepat Sehun menyambar air dalam gelas putih tersebut tanpa tersisa, lalu menghapus jejak air disekitar bibirnya.

"Bagaimana ini?"

"Bagaimana sayang? Apa kau bisa?"

Sehun tampak berfikir, dan detik berikutnya ia mengangguk dengan yakin.

SWEET LIES || HunHan (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang