SWEET LIES || HunHan (GS)

12

Maaf apabila ada typo yang bertebaran. Tidak di edit :")

.
.

HAPPY READING!!!
.
.

"Kalau bernafas saja sulit bagiku, lebih baik tidak bernafas sama sekali.
Hanya aku.
Aku sendirian.
Mudah saja aku akan mengakhiri semuanya.
Sulit untuk mengakhiri semuanya"
.
.
Chap ini semua Author Pov.
.
.
.

AUTHOR POV.

"Dok, keadaan pasien menurun"

Ucap salah seorang perawat yang membantu dokter berdimple tersebut. Lay terkejut ketika mengerjakan tugasnya, air matanya mengalir dengan cepat. Semua perawat yang berada disitu terdiam dalam tugasnya masing-masing sambil menatap sang dokter.

"kau harus kuat Lu"

Melihat Lay yang tiba-tiba berhenti, perawat yang lain dengan cepat menyadarkan Lay.

"DOKTER LAY!! APA YANG ANDA LAKUKAN, DOKTER OH SEMAKIN LEMAH"

sebuah suara keras menyadarkan Lay, walaupun ini ruang operasi perawat yang lain akan takut jika dokter mereka melakukan kesalahan.

"hiks-kumohon Luhan.. Pikirkan Haowen!!" jerit Lay dalam hati dengan air mata semakin deras mengalir.

Setelahnya Lay melanjutkan kembali tugasnya, semakin lama kondisi Luhan kembali stabil.
Semua yang berada di dalam ruangan tersebut mengelus dada masing-masing. Setelah 5 jam dalam ruangan tersebut, Lay melepas sarung tangannya dan menuju wastafel.

.
.

Dokter yang menangani Luhan keluar dan langsung disambut isakan. Perasaan Lay yang melihatnya semakin merasa sakit.

"bagaimana keadaan Luhan, Lay-ah hiks- katakan hiks-" ya, yang pertama kali terdengar ialah tangisan Nyonya Xi.

"tenanglah sayang, dengarkan dulu"

"mari ikut keruanganku"

Setelah kepergian Lay dan kedua orang tua Luhan, seorang namja tan yang juga berdiri disana terduduk kembali, kini dirinya percaya bahwa orang yang dirinya cintai benar-benar dalam penderitaan.

"hiks-maafkan aku, seharusnya aku tak perlu malu saat bertemu denganmu, hiks-seharusnya a- aku langsung membahgiakanmu Lu. Hiks- ini salahku"

"ini semua bukan salahmu Kai"

Kai terdiam dan menoleh, melihat seseorang disana drinya semakin terdiam, air mata penyesalannya semakin mengalir.

GREB!!!

"menangislah, tak perlu malu. Walau aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi"

Dan dengan cepat Kai memeluk orang tersebut dengan erat.
.
.
.

Seorang namja kecil menggeliat dari tidurnya, dirinya langsung membuka mata kecilnya yang tajam.

"eomma kau baik-baik saja?"

"cucu tampan halmonie sudah bangun? Mari halmonie bantu untuk bersiap-siap kesekolah" Mendengar ucapan sang nenek, Haowen mengangguk dengan cepat dan turun dengan perlahan dari tempat tidurnya.
.
.
7:00 KST

Ibu Sehun menurunkan cucu tampannya dengan perlahan, dengan senyuman yang terpatri diwajah yang sudah menua namun tetap terlihat segar.

"apa perlu halmonie antar kekelasmu?" tawar sang nenek.