Part 1

1K 89 7
                                    

"Anggap saja semua pertemuan itu adalah jalan yang tuhan berikan untuk kita menemukan kebahagiaan"

­-Greenut's Taste-

♡♡♡

TOK... TOK... TOK...!

Wanita itu mengetuk pintu sebanyak dua kali. Lalu masuk ke kamar putrinya

"Adek? Bangun, bangun nak, sekolah ya," panggil Bundo Libra lembut.

Wanita itu kembali memanggil "Libra, ayo bangun ya, nanti telat loh," ulang Bundonya, sambil menggoncang pelan bahu gadis itu.

Tidak lama kemudian, "LIBRA! bentak Bundo Libra yang sudah lelah bermanis-manis ria.

Libra langsung terlonjak kaget, dan bangun dari tidur lelapnya.

Libra terduduk di atas kasur "Apaan sih bundo, orang masih ngantuk juga," ucap Libra khas orang bangun tidur. mengucek-ngucek matanya

"Mandi sana! ini udah pagi ini, Kamu harus sekolah, sikat gigi gih! nafas kamu bau ketek monyet!" ledek Bundo Libra. Setelah mengucapkan kata-kata itu, Dia keluar dari kamar Libra.

"Lah? Emang Bundo pernah cium ketek monyet ya? Kok tau bau ketek monyet kaya apa," gumam Libra dengan wajah bingungnya.

"Hah!!!"

Libra mengerinyit mencium aroma mulutnya sendiri "Iya bau. Hehe," ucap Libra sambil nyengir. lalu berjalan ke kamar mandi.

***

20 menit berselang, Libra sudah siap lengkap dengam seragamnya. "Pagi Yah, Bun," sapa Libra berjalan ke arah meja makan.

"Pagi juga sayang," jawab Ayah Libra.

"Abang udah bangun Bun?" tanya Libra pada Bundonya.

"Dia gak ada kelas sekarang, lagi libur kuliahnya, Kamu ke sekolah bareng sama Ayah aja," jawab Bundo Libra.

"Oke!" jawab Libra lalu memakan sarapannya

***

"Adek, topi udah dibawa? bekalnya jangan lupa dimakan, berdoa dulu biar selamat di perjalanan," ucap Bundo Libra panjang lebar memberika wejang-wejah upacara setiap hari Senin.

"Iya Bun, Libra pergi dulu ya. Assalamua'laikum," ucap Libra, lalu mencium tangan Bundonya.

Wanita itu mencium kening putrinya "Hati hati ya Nak. Ayah hati-hati bawa mobilnya jangan meleng," sudah menjadi kebiasaan Bundo Libra yang selalu mengingatkan, lalu mencium punggung tangan Ayah Libra.

Saat di perjalanan, tak ada satupun yang bicara, lalu tak lama kemudian Ayah Libra membuka suara.

"Nanti mau ayah jemput atau gimana?" tanya Ayah Libra padannya saat di perjalanan.

"Emmm. Boleh deh, Yah. ntar aku pulangnya jam dua," jawab Libra.

"Iya nanti Ayah jemput pas jam istirahat siang," jawab Ayah Libra setelah sampai di gerbang sekolah.

"Iya Yah, bye Ayah, hati hati di jalan ya Ayah," seru Libra menyalami kemudian melampaikan tangan pada Ayahnya seperti anak kecil.

"Iya bye sayang, belajar yang rajin ya," ucap Ayah Libra, mengacak rambut Putri kesayangannya itu. Dan dibalas acungan jempol oleh Libra.

Setelah Ayah Libra menjalankan mobilnya, Libra memasuki gerbang sekolah dengan riang.

***

 LibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang