Part 16

435 45 3
                                    

"Cintakan membawamu, kembali disini. Menuai rindu, membasuh perih"

♡♡♡

"Aaaa OMG! Tampar gue! Sadarkan gue! Ternyata gue itu katrookkk!" teriak Libra histeris.

Rio merasa risih dan melepaskan tangan Libra, yang sedari tadi menguncang-guncang tubuhnya.

"Baru sadar dia. Lo udah katrok dari lahir kali. Katrok, norak. Baru juga di bus, senengnya udah kaya menang acara supermi 2 miliyar aja lo!" geram Rio.

Libra memajukan bibirnya tak suka "Ihss emak-emak sewot aja nih!" sungut Libra. Rio tidak ingin membalasnya, karena jika ia membalas, maka ini akan berbuntut panjang.

Libra mengeluarkan ponselnya, membuka aplikasi Istagram. Memotret dirinya, menambahkan ke Instastory. Ia juga membuka kamera. memotret pemandangan di luar dan juga wajah teman-temanya.

"Yo foto berdua yuk! Nanti kita kirim ke Bang Kudaniel," ajak Libra.

Rio menoleh dan tersenyum senang "Ayuk! Kita panas-panasin ya Lib," ucap Rio semringah.

Libra dan Rio berpose dengan bermacam-macam gaya. Mulai dari senyum, duckface, pokerface, dan masih banyak lagi.

Libra melirik sedikit pada Leo yang sedang tertidur, dengan bantal leher yang menyangga kepalanya. Terbesit di pikiran Libra untuk menjailinya.

Ia berjalan mendekati Leo, duduk di seat samping yang kebetulan kosong, lalu memotretnya. Libra cekikikan sendiri melihat pose Leo, dengan mulut yang terbuka sedikit.

Libra memandang terus wajah Leo. "Lagi tidur aja cakep, gimana kalo lagi salto. Eh kok salto sih?" gumam Libra dalam hati.

Rio hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Libra.

"Jangan diliatin terus guenya. entar gue meleleh," ucap Leo, masih menutup matanya.

Sontak Libra terkejut, dan langsung panik "Lo..lo.. gak tidur?" tanya Libra gugup. "Emang lo kira mata gue ada laser, bikin orang jadi meleleh," sungut Libra

Leo tersenyum, ia masih belum membuka matanya. "Ya Allah, Ya tuhan ... kuatkan lah hamba mu ini Ya Allah ..." gumam Libra dalan hati.

"Gimana gue mau tidur, kalo di perhatiin terus sama cewek cantik," goda Leo dengan kedipan matanya.

Wajah Libra menjadi merah, karena ucapan Leo. Libra tersipu malu. Rio menyadari itu, tanpa pikir panjang. Ia langsung saja meledek Libra.

"Kepiting rebus ... kepiting rebus ... kepiting rebusnya mas!" Teriak Rio, dan membuat seisi bus menoleh padanya.

Rio mendekatkan wajahnya ketelinga Libra "Muka lo kaya, kepiting tebus!" bisik Rio.

Saat Libra akan membalas ucapan Rio, Tiffany langsung menyorakin Rio "Woi Rio ... udah beralih profesi aja lo?" teriak Tiffany dan membuat semuanya jadi tertawa, termasuk guru pendamping kelasnya.

"Biasanya kerjaan Rio apaan Tif?" timpal Ciko.

"Biasanya kan, sedot wc, sedot tinja, sedot dosa, sedot hati gebetan. hahaha," ledek Tiffany.

Tawa seluruh siswa semakin menjadi-jadi, temasuk Libra dan Leo.

Rio menjadi geram "Awas lo ya Tif, gua aduin Chucky lo ntar, biar di putusin." 

"Tukang sedot Tinja!" ledek Libra.

Jika bukan karna buk Berry yang menyuruh Rio untuk duduk, pasti sekarang Rio telah membalas Libra.

Mobil rombongan berhenti, di sebuah Masjid, semua siswa diberi waktu 10 menit untuk buang air kecil, ataupun urusan lainnya. Setelah itu semua siswa harus menaiki bus rombongan masing-masing.

 LibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang