Part 4

625 60 0
                                    

"Mungkin tak banyak kata yang bisa terucap di awal perjumpaan, cobalah untuk mengenal seseorang lebih jauh sebelum menilainya"

-Greenut's Taste-

♡♡♡

Libra datang dan langsung menghampiri Tyas "Yas, Gue pinjam pr mtk lo dong," ucap Libra langsung menepuk bahu Tyas

"Uhukk! Uhukk!" Tyas tersedak.

Libra terkejut "Yas, Lo kenapa sih? Lo gak papa kan? tanya Libra khawatir, melihat Tyas masih batuk-batuk, Gadis itu membantu mengelus bahu temannya itu.

"Air.... minum...," rintih Tyas di sela-sela batuknya.

"Apa? Air Yas? Bentar ya," tanya Libra seperti orang linglung.

Libra clingak-clinguk mencari di mana letak botol minum Tyas, tapi dia tidak menemukannya. Tanpa pikir panjang lagi, Libra langsung mengambil botol minun yang ada di saku samping tasnya, dan langsung memberikannya kepada Tyas.

"Gimana Yas? udah lega?" tanya Libra.

"Kampret Lo! kira-kira dong, kalo mau manggil, gak usah teriak juga juga kali, ini bukan hutan! Bikin kaget aja!" kesal Tyas sambil menepuk dadanya pelan.

Libra menyengir tanpa dosa "Sorry deh Yas, Gue itu terlalu rindu sama Lo, Hehe. Lo juga sih, makan kagak pake napas," alibi Libra.

Tyan mengetuk kening Libra "Eh oneng! mana ada orang makan pake napas, dimana-nama orang makan pake mulut. Jangan modus ke Gue deh, enggak mempan," ucap Tyas geleng-geleng kepala.

"Gak gitu maksudnya bell! Lo makannya kayak orang kerasukan, cepet-cepet. Udah berapa bulan sih Lo nggak makan?"

"Kampret! Ah udah ah. Banyak omong Lo, ambil aja tu di tas! sampul warna ijo," ucap Tyas, menunjuk ranselnya, lalu Gadis itu berdiri dan berjalan keluar.

Libra menahan tangan Tyas "Eh, Lo mau kemana?" tanya Libra.

"Mau buang ini," Tyas mengangkat mangkuk plastik bekas ciloknya.

Libra mengerut heran "Kan belum abis,"

"Gue udah enggak selera, apalagi setelah Gue liat muka Lo yang jelek itu, jadi eneg Gue," canda Tyas sambil terkekeh

"Wah! Bazenggg banget Lo!" umpat Libra.

"Hahahahaha," Tyas tertawa besar disepanjang jalan menuju tempat sampah.

***

"Whats up Bro," Rio menepuk pelan bahu Leo yang baru datang.

"Eh, Lu Yo," jawab Leo.

Rio memperhatikan Leo "Lo mau kemana nih?" tanya Rio

Leo sedikit tergelak "Ya, mau ke kelas lah, Lo pikir Gue mau kemana lagi? kan enggak mungkin ke diskotik pake seragam," jawab Leo.

Rio terkekeh mendengar guyonan pertama dari Leo "Haha iye juga ya. Gimana kalo kita ke kantin dulu, temeni Gue, ngapain coba masuk cepet-cepet, palingan Buk Endang belum masuk, Bobotnya kan gede, jadi Dia jalannya lelet banget kayak siput," ucap Rio, meledek salah satu guru yang mengajar di sekolahnya.

Leo mengikut saja apa kata Rio, buktinya sekarang Dia sudah berjalan di samping Rio menuju kantin.

"Bro, Lo mau pesen apa? biar Gue pesenin," tawar Rio yang sudah berdiri untuk memesan makanan.

Leo menggeleng "Gak usah deh, Gue udah sarapan tadi di rumah," tolak Leo, Rio hanya menganguk dan berjalan untuk memesan makanan. Setelah itu Rio kembali duduk di depan Leo, sambil menunggu pesanannya diantar, Rio mengajak Leo berbincang.

 LibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang