"Sebuah rasa baru yang mulai tumbuh namun tidak disadari dan sudah mulai mengakar kedalam jiwa"
-Greenut's Taste-
♡♡♡
Daniel berjalan sambil mengibas-ngibas rambutnya yang basah dengan jari "Apaan tuh?" tanyanya kepo melihat apa yang sedang dikerjakan adiknya itu.
Daniel duduk di sofa. Setelah bosan mengganti-ganti Chanel tv, Daniel menoel bahu adiknya yang tengah duduk di atas karpet "Woi! Aelah dikacangin aja Charlie puth," ucapnya.
Libra yang sedari tadi fokus pada kertas HVS di depannya menoleh ke sumber suara. "Hehe lagi fokus nih, gak lait kalo Abang dateng, ini tugas," jawab Libra, dan kembali fokus pada kertasnya.
Daniel menjulurkan kelapanya, melihat lebih jelas tugas apa yang membuat penyakit kepo Daniel kumat "Oh, Abang pikir lagi bikin surat cinta. Emang tugas apaan sih?" tanya Daniel penasaran.
"Tugas dialog bahasa Inggris," jawab Libra tanpa menoleh pada Daniel.
Daniel mengambil salah satu kertas dialog yang sudah selesai "Kok ada dua? satu lagi buat siapa? Jangan bilang lo diancam sama oknum tak bertanggung jawab buat bikinin tugasnya dia? Kalo iya, biar Gue kasih bogeman maut tuh orang!" selidik Daniel dengan wajah garang.
Libra menoleh menatap Daniel, lalu tersenyum manis. "Bukan Bang, yang abang pegang sekarang itu punya kelompok aku, terus yang lagi aku bikin ini punya Tyas sama Rio. Mereka kan sama-sama ogeb," jelas Libra terkekeh, lalu melanjutkan menulis.
Daniel mengangguk paham. Dia kenal baik dengan Rio, lawong dari kecil Libra Cuma temenan sama tuh anak.
"Baik amat, Mau Abang bantuin gak?" tawar Daniel.
Libra menggeleng "Gak deh Bang, ini udah selesai kok. Tapi makasih udah nawarin jasanya," jawab Libra, lalu membereskan alat-alat tulis yang berserakan di atas meja ruang tamu yang di gunakan saat belajar tadi.
"Udah selesai aja? cepet amat?" Daniel menatap bingung.
Libra tersenyum bangga "Ya dong, aku gitu lohhh," ucap Libra, lalu melakukan gerakan menyapu hidung dengan jempolnya seperti menyeka ingus.
Daniel tersenyum pasrah "Ya deh tau, yang pinter bahasa asing," balas Daniel.
Libra memeluk sebentar kaki Daniel yang berada di dekatnya "Hehe. makasih pujiannya, Aku ke atas dulu Bang, mau beresin daftar pelajaran buat besok," ucap Libra, menunjuk ke arah kamar.
"Nanti balik lagi ya kesini, temenin Abang Nonton Tv," ajak Daniel.
Libra berbalik "Emangnya kenapa Bang? eh, maksudnya tumben minta di temenin?" tanyanya. Libra sedikit melihat tetapan sendu dari Daniel. Mungkin saja Abangnya sedang penat karena skripsinya.
Daniel menggelen "Abang gabut aja di kamar sendirian. Temenin yah?" pintanya baik-baik.
"Oke deh! Tunggu ya," ucap Libra dan diangguki oleh Daniel.
***
Libra menghembuskan nafas kasar. Bagaimana tidak? Sedari tadi Rio terus melakukan kesalahan
"Rio! pengucapannya salah. Gimana sih! Nggak ngerti-ngerti! Udah ulang lagi!" ucap Libra dengan kesal "Ok! Camera Roll and Action!
"Ck! Ya Allah Rioo! Anak siapa si lo, bakat banget bikin orang kesel! Salah-salah mulu dari tadi," ucap Tyas.
Rio melotot tak suka "Lo kok nyalahin gue terus sih? Gue anak Mami dan Papi Gue lah. Masa gue lahir dari rahim ayam," ucap Rio membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Libra
Teen Fiction-UNPUBLISH DARI PART 3 - EPILOG. KARENA TAHAP REVISI- [SEBAGIAN PART DI PRIVATE. FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Libra adalah seorang gadis yang tidak meyakini akan adanya cinta sejati. Karena bagi Libra tidak ada manusia yang benar-benar tulus mencintai t...