Part 3

766 61 3
                                    

"Rasa kesal itu bisa saja berubah menjadi rasa rindu. Hati siapa yang tahu, jika tuhan ingin merubahnya"

-Greenut's taste-

♡♡♡

BUUUUKKK...!!!

"Mampus Gue!" ucap Libra bergidik ngeri.

Tanpa sadar Libra melemparkan cup berisi eskrim pada Leo. Leo merasakan sesuatu yang dingin mengenai tengkuknya. sontak Lelaki itu langsung menoleh pada Libra.

Leo berjalan mendekati gadis itu, menatapnya tajam. Libra merasakan hawa di sekitarnya berubah jadi dingin, tubuhnya gemetar,dan tangannya berkeringat. Leo mendekatkan pada Libra, dan memberikan seringai tajamnya

Libra menjadi gugup "L... lo... mau ngapain?! jangan macem-macem ya! ancam Libra, namun tak sedikitpun mempengaruhi Leo. Saat ini wajah keduanya hanya berjarak beberapa jengkal saja.

"Gua... mau...," Leo semakin mendekatkan wajahnya. Libra memejamkan mata rapat-rapat, sambil berdoa, semoga cowok di depannya ini tidak melakukan hal yang iya-iya.

"Ya Allah. Semoga ini anak gak nyosor Gue. Gak sudi, gak ikhlas, gak rela, gak kuku," rapal Libra dalam hati.

Libra mengitung dalam hati.

Satu...

Dua...

Belum terjadi apa-apa, pikirnya.

Tiga...

Sampai hitungan kelima pun belum terjadi apa-apa, akhirnya Libra membuka sedikit matanya. Hal pertama yang Dia lihat adalah, senyum miring yang menjengkelkan milik Leo.

"Ngarep ya Gue cium?" tanya dengan senyum memikatnya, lalu setelah.

"Auuhh...," ringis Libra tiba-tiba.

Bukan tanpa alasan, karena Leo menjitak kepala Libra, lalu berjalan menjauh. sesaat Libra termenung melihat punggung Leo yang menjauh.

Namun hanya sebentar, Libra kembali dipenuhi amarah, dan rasa jengkelnya.

"Pede banget Lo! Siapa juga yang mau Lo cium! Isshh, gak banget, cucok rempong dah Gue. Awas Lo yaa! Gue pasti bales ini! Tunggu aja, azab itu pedih rasanya, bahkan lebih pedih dari pada liat gebetan ditikung temen! " teriak Libra, sambil memegang kepalanya yang di jitak Leo tadi

"Aduh... Sakit lagi," ringis Libra pelan.

Leo yang berjalan meninggalkan Libra, Sekilas Leo tampak menyunggingkan senyumnya, mengingat betapa lucu wajah Libra saat Leo mendekat seperti akan menciumnya, wajah Libra menjadi merah padam, Libra memang menggenaskan dan mengingatkan Leo pada seseorang.

***

"Assalamu'alaikum...," Libra masuk dan mengucapkan salam, Dia berjalan gontai menuju ruang keluarga.

"Wa'alaikumsallam...," jawab Bundo Libra. Bundonya menepuk pelan sofa di sebelahnya. Intruksi agar Libra duduk di sana. Libra menurut dan berjalan ke arah Bundoya itu.

"Ini jidat kenapa merah?" tanya Bundo Libra dengan cemas, sambil mengusap lembut kening Libra.

Libra memeluk pinggang Bundonya, dan menyandarkan kepala di bahu wanita itu "Di jitak!" jawab Libra Ketus, namun seperti orang yang sedang menahan tangis.

"Siapa yang berani jitak Kamu? Sini biar Bundo jitak juga palanya," balas bundo Libra yang emosi.

Libra tambak berpikir "Ehh... itu... dia... ehhh...," ucap Libra gugup, ragu untuk mengatakannya

 LibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang