Part 7

516 54 0
                                    

"Suatu saat lo bakalan ngerasain gimana rasanya bahagia jatuh cinta, dan sakit karena cinta dan adalah itu kutukan"

-Greenut's Taste-

♡♡♡

"Kamu dimana?" tanya Cewek itu dengan santai, bahkan sakin santainya ia melakukannya sambil ngupil. Hehe nggak deh, lebay amat perumpaannya.

"...." jawabannya tak bisa didengar oleh pembaca, karna ini sedang nelpon, bukan sms, apalagi video call.

Cewek itu mengangguk "oh gitu, yaudah deh, hati-hati ya" ucapnya tak sabaran ingin menutup telpon itu.

"...."

"Oke deh bye!" dengan cepat ia langsung mematikan ponselnya.

"Siapa Lib?" Tanya Tyas.

Libra mengibaskan tangannya "Biasalah, si yang gak penting itu," jawab Libra Singkat.

Tyan bedecak sebal "Gue heran deh, lo kok tahan sih sama dia?" Libra mengangkat bahu, tak acuh.

"Kalo kayak gitu terus, mending lo putusin deh! Dari pada tiap di ajak jalan, pasti ada aja alasannya, terus kalo janji pasti aja ingkar. Gemes gue!" geram Tias.

Libra mengelus bahunya Tyas, sambil terkekeh geli, harusnya Dia yang marah-marah seperti Tyas, lah ini?

"Sabar aja Yas, gue cuma gak mau mutusin, biar dia aja nanti yang mutusin gue," jelas Libra, sambil menyesap teh manisnya.

"Serah lo deh ya! Tapi kalo gue jadi lo, udah lama tu cowok gue depak dari hidup gue!" ucap Tyas berapi-api.

Libra tersenyum kecut. "Tapi kalo gue, lebih milih dia yang minggat sih Yas," ucap Libra, kemudian mereka saling tatap, entah apa arti tatapan itu. Lalu tak beberapa detik kemudia keduanya tertawa terbahak-bahak, entah hal lucu apa yang mereka tertawakan.

Tiba-tiba Rio datang dan duduk di sebelah Libra, hingga membuat kedua orang itu terkejut. Tyas sampai mengumpat pada Rio.

"Lo ngapain sih?!"

Rio melirik sinis pada Tyas. memutar bola matanya, seperti Ibu-ibu yang ingin berkelahi saja "Like like me lah! Rempong banget sih!" ucap Rio dengan gaya khasnya.

"Lu yang rempong! Kemayu!" balas Tyas menghujat.

Libra langsung menengahi keduanya, sebelum terjadi pertumpahan darah di sini "Iya, nih lo ganggu keseruan kami aja Yo!" ucap Libra.

Rio menatap Libra antusias "Apaan tu? Anak kucing Lo kawin lagi ya? Atau tai kebo sekarang udah ada ekstraknya? Apa sih? kasih tau Gue dong!" ucap Rio panjang dan asal-asalan.

Tyas mengeleng-geleng, mengarahkan jari telunjuknya Rio dan di gerakan kekiri dan kekanan "Gak boleh! ini urusan perempuan, dan lo, gak boleh ikut-ikutan" Larang Tias.

Rio langsung mengibasakan rambutnya yang berpotongan Monhawk itu, seperti iklan shampo ANTENE TIPI "Jangan nistain aku dong! Aku ini perempuan, sama kaya kalian. Kenalin nama aku LUCINTA GUE, abis oplas ini di Cileungsi!" ucap Rio menirukan suara perempuan.

Sontak Libra dan Tyas tertawa terbahak-bahak mendengr guyonan krik Rio. Rio pun ikut tertawa bersama karna tertular tawa kedua sahabatnya itu. Lalu wajah Tyas dan Libra berubah jadi datar. "Gak lucu!" ucap mereka bersamaan.

Rio menghela napas lelah "Yaelah, Gitu amat lo berdua sama gue, kalo urusan yang jelek-jelek aja gue di ajak, lah giliran ngomong seru gua di campakin. Lelah Juleha mas!" Keluh Rio.

Tyas kembali tertawa keras, membuat seisi kantin menoleh padanya "Ya jelas lah, lo kan beda-beda tipis sama junk!"

"Lagian, obrolan itu harus disesuaikan dengan wajah, kalo tampang-tampang kaya lo, yaaa obrolannya juga harus jelek," lanjut Tyas, lalu mereka berdua tertawa terbahak-bahak.

 LibraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang