" nyesel sumpah! Gue ikut lo bang "" lo gak akan nyesel, percaya deh sama gue, beli'in minum dong ra "
" enggak "
" laen kali, gue gak akan ajak lo lagi aja deh "
" Bagus! "
" padahal bentar lagi Aldi dateng, gue kan biasanya main bareng Aldi " Ardhan pura-pura berlalu meninggalkan rara.
Aldi,Aldi,Aldi, kepala rara hanya dipenuhi kata Aldi. Otaknya penuh dengan nama pria itu, hebat sekali!.
" bang! " teriak rara.
" apa? "
" beneran ada kak Aldi? Yakin lo? "
" gak percaya? Guys Aldi dkk jadi dateng gak? " teriak Ardhan pada teman-temannya.
" tadi Aldi chat, bentar lagi katanya, masih otw " ucap salah satu teman ardhan.
" percaya gak? "
" percaya " rara menganggukkan kepalanya antusias seperti anak kecil, Ardhan tersenyum melihat rara seperti anak kecil. Ardhan mengacak-acak rambut rara.
Pria itu menyayangi adik perempuannya ini." ra beli'in gih " Ardhan menyenggol bahu rara
' ini demi kak Aldi, kalo bukan karena kak aldi, ogah ' batin rara berkoar-koar
" duit mana duit " rara menadahkan tangannya didepan Ardhan.
Ardhan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya dan memberikannya kepada rara.
" beli'in minum buat temen-temen gue juga, temen-temen Aldi sekalian "
Rara melihat uang yang ada ditangannya ada dua lembar uang lima puluh ribu , mana cukup! Pikirnya.dirinya juga harus dapat bagian, plus juga mau beli'in minuman yang mahal buat aldi tercinta.
" mana cukup! " rara melambai-lambaikan uang seratus ribu itu wajah Ardhan. pria itu berdecak.
" kalo kurang pake uang lo dululah " ck dasar pelit.
" gue gak ada uang " Ardhan terpaksa megeluarkan uang lagi.
' huhuhu duit gue ' T.T batin Ardhan.
Ardhan menyerahkan satu lembar lima puluh ribu kepada rara.
" kurang bang! "
' saelah kurang mulu, dompet gue jebol ya gusti ' batin Ardhan habis sudah uang jajannya.
" tambah seratus ribu lagi lah "
Tuk....
Ardhan menjentik dahi rara.' duh gemes pengen di telen idup-idup '
" sakit njing "Rara mengusap dahinya." mulut lo " Ardhan kembali menjentik mulut rara. Ia tidak suka mendengar kata-kata binatang itu keluar dari mulut adik-adiknya.
Ardhan kembali menyerahkan uang lima puluh ribu kearah rara.
" Mentok! Ini terakhir " rara menyambar uang itu dari Ardhan.
" kalo bukan karena my babe, gue juga ogah jadi babu lo! "
Duk... sebelum pergi rara sempat-sempatnya menendang selangkangan kakaknya. Pria itu terduduk menahan rasa nyeri di selangkangannya. Melihat Ardhan kesakitan rara tersenyum licik.
'Mamam tuh tendangan gue '
Rara pun berlari sebelum ditangkap Ardhan. Teman-teman Ardhan hanya melongo melihat tingkah rara yang tidak ada anggunnya, sangat absurd.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Teen FictionLebih baik mendengar kenyataan yang menyakitkan atau berpura pura tuli dengan semua kebenaran yang ada? Dipermainkan oleh orang yang di sukai itu sakit! Sakitnya sampai ke ulu hati Andai di dunia ada kapsul waktu yang mengembalikan masa lalu, mungk...