chapter 12

27 13 0
                                    

Tok...tok....tok

Dera terdiam mendengar suara ketukan pintu, seraya menyenggol lengan felindah bahwa ada seseorang yang ingin menemui teman mereka.

" apo seh" seru felin

"ishh ada kak aldi tuh kayaknya coba lo samperin, ngapain dia kekelas kita coba?!"

Felin berjalan ke arah pintu dan menghampiri aldi.

"ada apa ya kak?"

"rara nya ada?"

"eh? tak habis fikir" gumam dera

Kenapa aldi jadi mencari rara, membuat ke dua teman rara bingung bukan kepalang. Sejak kapan mereka dekat?

****

"ah lega"

Rara mengusap-usap perutnya, ia habis dari toilet setelah buang air kecil, maklum saja sekarang musim penghujan dingin, jadinya ia suka terkencing-kencing kalo sudah dingin begini, mana gak boleh pake jaket lagi. Rara juga butuh penghangat tubuh, kalo jaket gak boleh kak aldi juga boleh eh.

Baru saja beberapa menit memikir kan kak aldi, orang yang ia pikirkan ada di depan kelasnya dan sedang berbicara dengan sahabat karibnya.

Jantung rara berdetak kencang seperti genderang mau perang....

Eh plak kok nyanyi

Oke lanjut..

Dengan perlahan rara mendekati aldi

"h-hai kak"

Aldi melirik kesampingnya mendapati orang yang ia cari beberapa menit yang lalu sedang menyapanya.
Pria itu tersenyum memandang rara.

"ikut gue"
Aldi menarik tangan rara, membawanya sampai ke belakang sekolah.
Rara terheran-heran? Kenapa si doi jadi agak sok dekat gini?! Wah perkembangan pesat pikir rara, em tapi di pikir-pikir ia tidak pernah merasa dekat-dekat gatel gitu ke kak aldi? Ia bingung siapa saja tolong jelaskan.

"kak ada apa ya? Gue masih punya tugas kak mau di kerjain"

Beh alesan murahan! Emang sejak kapan rara mengerjakan tugas, kerjanya hanya menyalin tugas felindah dengan senang hati, ah dia begitu biar merasa perfect di depan aldi, biar lebih kelihatan pintar gitu.

"nanti gue bantu tugasnya"

Ah rara ingin terbang, tolong para penjual sayap palsu tolong kasih ke rara, ia ingin terbang.
Hanya dengan kata murahan saja sudah membuatnya ingin terbang apalagi dengan ucapan yang super-super murahan?! Contohnya lopyu, bangsat memang.

"w-wah makasih kak"

Kalo ditanya seneng atau enggak jawabnya seneng banget, cuma berduaan dengan si doi di belakang sekolah yang sepi. ia harus kuat dan tabah melewati ujian berduaan ini, jangan sampai ia di keluarkan dari sekolah karena kasus pemerkosaan siswi ke kakak kelasnya kan bisa berabe. Bisa malu orang tuanya memiliki anak seperti rara.

Oke auto balik ke topik awal.

"sebenernya gue suka sama lo" ucap aldi sekenanya

What the.......
Untuk ke dua kalinya ia lupa caranya berdiri caranya bernafas caranya berbicara, ini hal yang mengejutkan se antero dunia (dunia milik rara seorang)

Rara mencubit pantatnya secara diam-diam, gadis itu meringis merasakan sakit di area pantatnya.

Ah sakit, bukan mimpi ternyata.

Aldi mengernyit bingung melihat ekspresi rara seperti kesakitan? Kok bisa pikirnya padahal ia sedang mengutarakan perasaan palsunya! Bukan menembaknya menggunakan pistol!
Se tak percaya itu ia dengan penembakan dirinya barusan?!

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang