chapter 14

26 12 0
                                    

Maafkeun typo yg berlebihan.........
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"kak aldi lagi ngapain ya?" ujar rara pada ke dua sahabatnya.

"di chat lah, nanya lagi apa hahaha" ucap dera

"Iya iya gue setuju, kek jaman bahula nanya lagi apa, udah makan belom hahaha"  felindah tertawa mendengar penuturannya sendiri.

"masalahnya gue gak punya nomor kak aldi" 
Rara menggigit bukunya kesal, mereka beneran pacaran gak sih?! Masa nomor handphone pacar sendiri tidak punya?!.

"watdafuk! Mantep banget lu ra" felindah menggeleng gelengkan kepalanya dengan pelan.

"baru kali ini gue lihat pasangan yang gak punya nomor pasangan masing masing kan hebat!"

Rara tersenyum lesu.

Positif thingking ra! Mungkin dia aja yang udah nyimpen nomor lu diem diem, cuma malu buat mulai chat!! Batin rara.

"Nanti deh gue minta sama kak aldi"

Gadis itu mulai menelungkupkan kepalanya ke atas meja, hari sudah semakin siang. Perut lapar, mata ngantuk lengkap sudah! Ia ingin pulang.

*****

Aldi membereskan kertas kertas yang berada di atas meja ruang osis, ah dia benar benar bersyukur dengan kejadian tadi pagi.

"kita lanjutin rapatnya besok kalo pak muhidin manggil oke?"  ucap aldi pada teman temannya

"yah rapat lagi, gak bosen tuh guru buncit ngumpulin kita terus! Kita aja bosen lihat muka dia"   ujar salah satu dari anak osis

"derita anak osis" celetuk ketua mpk

Hah......

"dah dah bubar sana gue mau tidur"  usir aldi pada anak osis.

"untung ganteng ya kak" ucap adkel cewek dan nada yang sedikit di lebih lebihkan (you know lah guys!!)

Aldi tersenyum tipis menanggapi gurauan adkelnya.

Baru kelas 10 berani berani godain gue he batin aldi.

Ah dia jadi teringat seseorang yang lebih terang teranggan menyukai dirinya. Jangan di sebutkan! Plisss dia gak mau dengar.

Flashback
Saat pagi, beberapa jam yang lalu.

Aldi memarkirkan motor nya ke garasi, meletakan helm nya di kaca spion. Mata nya melirik kesana kemari, tiba tiba saja pandangannya teralihkan dengan seseorang yang membuat mood nya rusak padahal masih pagi.

Orang yang biang dari masalah  pikirannya itu turun dari sebuah motor dan bersalaman dengan orang yang menggoncengnya.
Haruskah ia menghampiri? Menyapa orang yang sangat menyebalkan itu?  Yang sekaligus pacarnya itu.

Biarkan saja! Untuk apa datengin dia gak ada gunanya sama sekali iya! Batin aldi.

Aldi berjalan cepat menuju kelasnya,  ia harus cepat sampai sebelum pacar (terpaksanya) itu menghampiri dirinya yang sedang badmood ini.

"kak tunggu!"  suara seorang gadis memanggilnya membuat ia harus pasrah dengan keadaan yang menghimpit dirinya.

Mampos!!! Batin aldi

Aldi memutar tubuhnya menghadap orang yang baru saja memanggilnya itu.

"ini loh kak aku mau nganterin catatan calon ketua sama wakil osis, kemaren aku samperin di kelas kakak, kakaknya udah pulang, maaf ya telat"  gadis itu menggaruk tengkuknya nya merasa sedikit takut dengan tatapan aldi yang susah untuk di jelaskan

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang