Mobil di depan lobby sudah tiba. Petugas valet yang tadi ada di mobil sekarang sudah keluar dan membuka pintu pengemudi untuk Edmond
"Wow, what a nice car you have. Apakah kamu suka mengoleksi mobil sport ?" tanya Chamille ketika melihat mobil Lamborghini Veneno Roadster miliknya.
"Bisa dikatakan seperti itu, kapan-kapan aku akan membawamu ke tempatku," ucap Edmond dengan menyeringai.
Dengan gaya gentleman Edmond membuka pintu penumpang kemudian Chamille masuk. Dia juga memberikan tip lumayan besar kepada petugas valetnya. Dan sepertinya dia juga sudah kenal dengan petugas valetnya. Setelah memastikan Chamille duduk dengan nyaman, Edmond memutar menuju pintu kemudi.
"Terima kasih Mr. Baxter," ucap petugas valet tersebut.
Tanpa mengucapkan sepatah kata Edmond hanya mengagukan kepalanya saja. Kemudian dia melajukan mobilnya dengan kecepatan cepat. Suasana jalan di California sangat sepi sehingga dapat memungkinkannya untuk melaju dengan kecepatan tinggi.
Selama diperjalanan Chamille hanya diam saja. Dia tidak berani menatap wajah Edmond, kemudian mengingat kembali kejadian yang tadi saat Edmond hampir menciumnya. Dia lebih memilih menatap bangun-bangunan yang berdiri di sepanjang jalan. Chamille mendengar Edmond bertanya dari sisi pengemudi.
"Kamu dengan temanmu sudah berteman sejak kapan?" tanya Edmond.
"Aku dengan Melanie sudah bersahabat sejak kuliah. Dan kita mengambil jurusan yang sama di kuliah," ucap Chamille.
"Pantas saja dari nada bicaranya saat aku ingin mengantarmu pulang, temanmu sudah mengancamku untuk membawamu pulang dengan selamat tanpa ada goresan. Dia tampak seperti induk ayam yang sedang menjaga anaknya" ucap Edmond dengan melirik ke arah Chamille.
"Itulah gunanya teman baik, mereka selalu memedulikan satu sama lain," jawab Chamille dengan memainkan jari tangannya, kemudian dia bertanya "Apakah kamu juga memiliki teman baik?"
"Tentu saja aku juga punya teman baik. Hanya saja kita jarang berkumpul, sekalinya berkumpul mereka suka sekali menbuat onar."
"Sepertinya mereka menyenangkan," ucap Chamille.
Akan kupastikan tidak ada yang boleh mendekatimu atau menyentuhmu selain aku, batin Edmond.
Suasana kembali menjadi sunyi kembali. Chamille kembali menatap jendela, dia masih tidak berani menatap wajahnya hanya melirik-melirik saja dan itupun membuat detak jantungnya terasa berdegup-degup kencang. Tanpa disadari Edmond telah melihat tingkah Chamille yang dari tadi gugup.
"Aku tahu kalau aku memiliki wajah yang tampan sekali" ucap Edmond yang masih menyetir.
"Maksudmu??" tanya Chamille.
"Kamu diam-diam melirik aku lagipula mau melirik siapa lagi. Disini cuma ada kita berdua saja"
"Jangan terlalu percaya diri Mr. Baxter, masih ada wajah tampan lain di luar sana" ucap Chamille yang masih tidak mengakuinya.
"Benarkah......?" ucap Edmond dengan suara yang terdengar sangat seksi
"Tentu saja" ucap Chamille dengan wajah memerah, untung saja di dalam mobil gelap sehingga Edmond tidak dapat melihat wajahnya yang sekarang memerah.
"Akan kupastikan tidak ada pria yang memiliki wajah paling tampan selain aku" ucap Edmond tidak mau kalah.
Dan aku akan memilikimu sepenuhnya hingga tidak ada yang bisa merebutmu, batin Edmond
"Whatever you say, Mr. Baxter," ucap Chamille.
"Bisakah kamu berhenti memanggilku Mr. Baxter ? Terdengar terlalu formal sekali, cukup panggil aku Edmond saja atau Ed itu sudah cukup membuatku senang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Desire Of My Mine
RomanceBeberapa part dalam mode private, silahkan follow terlebih dahulu jika ingin mengetahui lanjutannya dari cerita ini. Awalnya Chamille bertemu Edmond dengan tidak sengaja, tetapi mereka berdua tidak tahu bahwa pertemuan itu akan mengubah hidup mereka...