Chapter 21 - Between Us

3.8K 129 14
                                    

"Aku dan Chamille akan pulang besok," ucap Edmond dengan datar. Ekspresi wajahnya tampak terlihat jelas kalau dia tidak ingin membicarakan masalahnya sekarang.

"Ed, kenapa terburu-buru? Kamu dan Chamille baru saja di sini," ucap Nora.

Suara dering getar handphone Edmond berbunyi kembali. Edmond melirik layar handphone. "Permisi, aku harus mengangkat panggilan ini," ucap Edmond pergi keluar ruang makan.

Entah apa yang sedang terjadi Chamille tampak bingung. Dia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi. Edmond sebenarnya cukup misterius dan Chamille menyadari itu.

"Chamille..." suara merdu Nora yang memanggilnya membuyarkan lamunannya.

"Iya? Maaf, aku sepertinya melamun," kekeh Chamille.

"Tidak apa-apa, kau tahu Edmond memang seperti itu. Aku benci dengan sifatnya dia selalu menjauhkan kelua-"

"NORA!! Jaga ucapanmu," bentak Yaya. "Jangan berpikiran yang tidak tidak tentang sepupumu. Dia memang sangat sibuk kita harus belajar memakluminya."

"Daddy, Yaya malah-malah," ucap Zion kecil. Yaya terbawa emosi sampai lupa ada cucunya di sini.

"Bagaimana kalau kita pindah ke ruang santai bersama anak-anak?" ucap Johny. Setidaknya ide dia dapat meredakan emosi di ruang makan ini.

"Itu ide yang bagus," balas Pappous. Seketika semuanya bangkit dari kursinya masing-masing.

Chamille bangkit juga mengikuti yang lain tetapi dia berencana menghindar sebentar dari mereka semua dengan memberi alasan yang cukup bagus.

"Maaf, aku ingin ke kamar mandi sebentar," ucap Chamille. Dari berbagai macam alasan kenapa harus keluar yang ini. Ya sudahlah setidaknya mereka memaklumi.

"Silahkan, Sayang. Apakah kamu ingin ditemani?" tanya Nora.

"Tidak aku bisa sendiri. Kalau pun tersesat aku akan mencari jalan lain," balas Chamille. Perkataannya membuat Nora tertawa.

Chamille pergi menuju lantai atas. Dia sendiri hampir lupa letak kamarnya. Jangan salah rumah ini cukup besar sekali, entah sudah di lantai berapa sekarang dia sendiri juga tidak tahu.

Okay, aku harus jujur sepertinya aku tersesat, batin Chamille.

Chamille melihat ada salah satu kamar yang pintunya terbuka sedikit. Ada yang merasuki dirinya untuk mengintip ada apa di dalam sana. Terdengar suara yang cukup familiar seperti suara Edmond.

Mengapa Edmond di sini?

Ruangan tersebut gelap, namun Chamille dapat mendengarkan jika Edmond tidak sendirian di dalam. Mungkin saja bersama teman kerjanya atau orang penting. Perlahan Chamille mengintip dari celah pintu itu agar tidak ketahuan.

"Kau sendiri yang menghilang tanpa memberi tahu pasti pergi kemana," ucap seseorang itu.

"Itu bukan urusanmu yang jelas bagaimana bisa anak buahmu yang keparat itu tidak bisa menjaga salah satu hal kecil yang aku minta, Dasar sialan!!" ucap Edmond dengan kesal.

Menjaga apa? Sepertinya aku tidak harus mengetahui ini. Chamille ingin pergi sekarang juga namun rasa ingin tahu itu yang membuatnya bertahan.

My Desire Of My MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang