20. Good Night

19.1K 1K 17
                                    

Flashback on

Sudah hari keempat, Alfath dirawat dirumah sakit. Kondisinya sudah semakin baik dan alat infus tak lagi terpasang di tangannya. Dia hanya perlu menunggu waktu sampai dokter menyatakan ia boleh pulang.

Pintu kamarnya terbuka, seorang dokter dengan asistennya menghampiri Alfath yang sedang memandang keluar jendela. Pria itu menoleh sedikit tanpa merubah posisi duduknya.

"Tuan Alfath sudah boleh pulang," ucap sang dokter.

"terimakasih dok," jawab Alfayh pelan.

Dokter itu hanya mengangguk sambil tersenyum. Wajar jika Alfath bersikap seperti itu, karena tak ada pasien yang betah di rumah sakit sementara kondisinya sudah membaik.

Setelah dokter itu keluar masuklah Anna yang masih membawakan bunga krisan. Beruntung Alfath masih melihat keluar, dengan segera Anna meletakkan bunga itu.

"Apa Qila yang menyuruhmu mengantar bunga itu?" tanya Alfath tanpa menoleh.

Ia bisa melihat bayangan Anna dari pantulan jendela.

"ya"

"Tulisan apa yang terdapat di kartu itu?"

"i"

Alfath tersenyum. Ia sekarang tahu dimana Qila berada. Betapa pintar wanita itu mengacaukan pikirannya dengan bermain teka-teki seperti itu.

"Kau tidak perlu mengantarkan bunga itu lagi. Aku sudah boleh pulang,"

"Ya."

Anna keluar dari kamar itu dan dirinya berpapasan dengan Pak Nugroho. Alfath berbalik melihat Nugroho.

"sejak kapan kamu brewokan?" tanya Alfath begitu melihat wajah Nugroho.

Tanpa mendengar jawaban Nugroho, Alfath sudah meninggalkan kamar terlebih dahulu. Dia memang sudah tidak tahan berlama-lama disana.

Nugroho mengejarnya sampai ke lift. Ia menenteng 2 tas besar milik Alfath.

"Saya gak bareng kamu ya. Saya ada perlu. Nanti abis kamu bayar semuanya, jemput Kaira terus anterin ke butik mama."

"loh kenapa gak bareng aja? Kamu naik apa perginya?"

"naik taxi"

TING

Alfath langsung mengambil langkah cepat dan meninggalkan Nugroho. Ia menyetop sebuah taxi dan langsung menuju butik mama Ami.

Selagi dalam perjalanan, ia mengeluarkan gadget dan membuka sebuah folder foto. Sebuah foto gaun putih nan indah, dan ia membayangkan Qila mengenakannya. Pasti sangat cantik.

Alfath segera turun dan diam sejenak didepan butik mamanya. Dari tempatnya, ia bisa melihat bahwa mamanya dan mama Rubby sedang makan rujak bersama. Ia tersenyum melihat 2 wanita tersebut.

Ia menggeleng pelan kemudian masuk kedalam.

"wah, udah pulang. Sini mau rujak gak?"

"Alfath cuma sebentar mah, mau ngomong sesuatu sama mama"

Alfath mendekat dan duduk berhadapan dengan mereka.

"Mama sama mama Rubby tolong ya buat video buat Qila. Apapun isinya. Tapi, nanti sama Kaira. Abis itu Simpen di flashdisk, nanti kasih ke Nugroho,"

"buat apa videonya?" tanya mama rubby.

"buat ngelamar anak mama yang satu itu. Kan, susahnya minta ampun tuh,"

Ucapan Alfath mengundang tawa. Sulit apalagi beberapa waktu lalu terasa berat untuk Alfath lalui.

"oke. Yaudah ya, Alfath mau ketemu sama seseorang. Assalamualaikum,"

Tempat TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang