[[POV Shaqila]]
Aku sedih melihat tanggalan yang sudah aku buletin dengan spidol merah. Kalian tahu kenapa? Karena, hari ini namaku akan berganti menjadi Shaqila Noah.
Shaqila Noah. Bagaimana?
Aku melihat mama yang tersenyum melihatku dari pantulan cermin. Beliau terlihat sangat senang. Anak satu-satunya akan menikah dengan pria yang luar biasa idamannya.
"Ayo sayang, supirnya udah nunggu tuh. Masa pengantin pria nya disuruh nunggu terus"
Bye kamar kesayangan. Aku gak akan tidur dikamar ini lagi. Hiks. Kamar penuh kenangan.
Mama membantuku untuk menuju mobil dengan perlahan. Ya, kain ini sangat mengganggu.
Sekarang kita akan menuju ke sebuah masjid yang letaknya tak jauh dari gedung resepsi. Katanya sih. Tapi, dari undangan yang aku lihat ya seperti itu.
"Nanti abis ijab qobul, kamu sama Alfath bisa istirahat dulu di kamar hotel."
"kamar hotel?"
"Iya, kan disana ada hotelnya juga. Udah disiapi kok kamarnya. Tenang aja."
"mah, tapikan resepsinya jam 7 malam. Emangnya sempet ganti baju dan lain-lain? Sekarang aja udah jam 2 siang. Selesai jam berapa emang?"
"aduh sayang, ijab qobulkan gak lama. Jam 3 juga udah selesai. Lagipula emang kamu mau ngapain sih sama Alfath? Orang cuma disuruh istirahat doang"
Duh, mendadak pipi merah nih.
"terus dandannya dimana?"
"ya, dikamarlah,"
Berdua doang? Ah odong nih Qila. Ya mana mungkin berdua doang, emang aku bisa dandanin dia? Emang dia bisa dandanin aku? Kayak badut iya.
Mobil kami berhenti tepat di depan masjid. Begitu aku keluar. Aku sama sekali tak melihat Alfath menyapaku dan mama. Dia belum datang? Katanya udah?
"Ayo,"
Sekali lagi mama membantuku. Setelah aku perhatikan, kami memasuki masjid dari arah yang berlawanan. Aku dengar suara orang-orang yang sedang mengaji.
Saat itu aku melihat mama Amy duduk disana dan tersenyum menyambutku. Aku duduk disebelahnya. Tak ada Alfath.
"pengantin wanita nya tunggu disini. Begitu udah sah, baru deh kamu pindah kesebelah," jelas mama Amy sambil menunjuk kesebelah.
Ah, aku paham sekarang. Ya, aku bisa mendengar suara lantang nan tegas milik Alfath saat mengikuti ucapan pak penghulu.
SAH.
Oke, aku sah menjadi istri dari seorang Alfath Noah.
Aku pindah kesebelah. Aku hanya menunduk. Dan, aku sadar kini aku sudah duduk disebelah Alfath.
Astagaa, wangi parfumnya menusuk hidung dan relung hatiku. Aku menoleh untuk memandangnya.
Yaallah, dia luar biasa tampan. Aku sulit bernafas.
"Cantik," bisiknya.
Pipiku merahhhhhh
Setelah acara ijab qobul, kami benar-benar disuruh istirahat di kamar hotel. Oh my..
Dia merangkul pinggangku dengan begitu erat dan posesif. Dan, dia gak ngajak aku ngobrol dari tadi bahkan sampai kita tiba di kamar hotel.
Aku berbuat kesalahan?
Pintu kamar terkunci. Bukan. Dikunci olehnya. Aku hanya melihatnya heran. Dia memandangiku. Lalu, bergerak maju sambil melepas tuxedo putihnya.
Apa yang mau dia lakukan? Sontak aku langsung mundur dengan merentangkan tanganku seolah berkata 'Jangan nodai aku'
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempat Terakhir
Teen FictionBerawal dari sebutan 'Bunda' dan berlanjut hingga menjadi 'Bunda' yang sesungguhnya. Sekilas kehidupan Qila sangat terdengar hebat begitu juga dengan pemilik perusahaan Fashion terkenal itu, Alfath. Tapi, siapa sangka kalau mereka memiliki masa lalu...