4. Bapak

721 26 6
                                    

"Cinta pertama seorang perempuan adalah, ayahnya sendiri."

---

Teruntuk, Bapakku, yang tadi malam lagi cerewet-cerewetnya, yang tadi makan mangga dan menyisihkah sebagiannya untukku.

Pak, bapak tau bagaimana perasaanku saat bapak dulu, beberapa tahun lalu meninggalkanku dan mama, untuk keperluan di luar kota?

Aku, rindu pak, aku rindu bapak.

Pak, bapak tau betapa rasa patuhku terhadap bapak itu melebihi segalanya?

Aku bahkan tela tidak jadi membeli sepatu yang ku incar waktu diskon hanya karena aku ingat perkataan bapak.

Pak, bapak tau betapa aku sedih saat bertemu hari senin, karena hari senin itu sebagai pemisah kita, pemisah saat di hari minggu kita mempunyai waktu seharian untuk bercingkrama.

Pak, aku sayang bapak.

Pak, bapak tau aku sangat bahagiah saat aku lagi malam minggu, dan bapak menelponku saat aku masih belum pulang di saat waktu menunjukan pukul sembilam malam.

Walau ada decakkan sebal saat aku lagi jalan, dan bapak selalu menelponku, dulu.

Tapi pak, itu dulu, aku sekarang sudah berhenti melaksanakan malam mingguan, aku lebih rela menonton tv dengan bapak, sebelum aku ikut bersama suamiku kelak pak.

Pak, aku rasanya sangat bangga mempunyai seorang bapak seperti bapak, seorang orangtua seperti bapak.

Pak, masih ingat bapak saat bapak mengambil nilai UN-ku di masa aku masih SMP, dan nilai UN-ku termasuk nilai yang tinggi waktu jaman itu.

Aku melihat, betapa merekahnya senyum bapak, aku melihat betapa indahnya senyum bapak yang tidak luntur sampai kerumah itu, bahkan bapak rela mengambil nilaiku itu dengan berjalan kaki yak pak?

Hahah, pak... aku malu mengungkapkannya ini secara langsung.

Tapi percayalah pak, aku putri sulungmu, sangat mencintaimu.

Tertanda,

Mahda,
Banjarmasin, 14 Nov 2017.

Surat UntuknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang