18. [Puisi] Rindu

328 10 0
                                    

Rinduku teetahan di ujung bibir,

Penantian segala perasaan masih terbelenggu di sudut hati,

Rindu benar-benar jahat, dan selalu menyakiti,

Ada tangis di sela kebahagiaan saatku tatap foto kita yang telah usam,

Rindu ini sama sekali tidak berkurang, walau kau menampilkan wajah yang masam,

Bahkan, detak jatung berbunyi keras saat dirimu meninggalkanku,

Meninggalkan aku dan sejuta luka yang kamu beri,

Tak apa, bukankah manusia selalu belajar, atas apa yang menjadi luka?

Bahkan aku berterimkasih, atas cinta yang sempat kau selipkan di dalam luka, yang membuatku candu.

---

Banjarmasin, 31 maret 2018.
Mahdung.

Surat UntuknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang