Konsistensi Wanita

270 15 0
                                    

Wanita memang identik dengan cerewet, bawel, dan suka berbagi cerita. Jadi, menilai konsistensi wanita adalah dari caranya bertutur, seberapa besar kepercayaan yang dihasilkan dari tutur katanya, dan seberapa tulus kata yang dihasilkannya.

Konsistensi merupakan suatu ketetapan. Jadi, wanita yang konsisten adalah wanita yang berketetapan.

Seringkali wanita secara tidak sengaja membeberkan tentang dirinya, prinsipnya, bahkan tujuannya pada orang lain yang di kemudian hari tidak dilakukannya.

Contoh, seorang wanita hamil berkata, "Aku tidak akan melakukan USG (Ultra Sonografy) untuk mengetahui jenis kelamin anakku. Jadi, aku USG hanya untuk melihat bagaimana posisi bayiku."

Ia bahkan menambahkan, "Mengetahui jenis kelamin sebelum kelahiran itu sama saja mendahului takdir dari Tuhan. Aku lebih suka menikmati kejutan soal kelaminnya saat lahiran."

Namun, selang beberapa hari kemudian wanita ini kembali berkata, "Anakku perempuan loh."

Wanita lain bertanya, "Tahu dari mana? Kan belum lahiran."

"Kemarin aku USG."

Mungkin wanita ini lupa dengan kalimat-kalimatnya beberapa hari yang lalu. Mungkin juga karena dia pikir orang lupa dengan omongannya.

Terlepas dari itu, wanita ini adalah sosok paling tidak konsisten dengan ucapannya. Soal 'USG' memang hal sepele dan tidak berpengaruh terhadap hidup orang lain. Tapi, tanpa sadar ia telah mengungkap pribadi buruknya.

Wanita tidak konsisten seperti ini tidak bisa dipercayakan soal uang, rahasia, dan jabatan. Soal omongan tentang dirinya saja dia lupa, bagaimana tentang uang yang harus ia kelola untuk kepentingan banyak orang? Bagaimana dengan rahasia orang lain dan rahasia perusahaan? Bagaimana dengan jabatan?

Wanita seperti pada contoh di atas, orang yang 'mungkin' terlalu bawel. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berbicara. Karena hal sepele seperti ini pun bisa menguak pribadi terdalam anda.

Lagi pula, apa untungnya anda berkoar perkara prinsip anda pribadi? Apakah mereka akan peduli jika prinsip anda luar biasa? Apakah mereka akan membantu anda jika prinsip anda terbukti gagal?

Tidak! Tidak sama sekali!

Mereka justru akan mencibir dan menjadikan obrolan di warung kopi perkara kegagalan anda.

Lalu bagaimana menjadi wanita yang konsisten?

Konsisten dalam tindakan

Pertama, simpan semua ide, prinsip, tujuan, dan lainnya untuk diri anda.

Kedua, fokuslah untuk menjalani apa yang anda simpan tadi.

Ketiga, jangan sekali pun mengeluh. Karena tidak ada tujuan yang mudah. Di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Tidak ada hidup yang selalu mudah. Mengeluh hanya membuang energimu.

Keempat, jika gagal, coba lagi, lagi, dan lagi. Jika sukses, silakan syukuri dan bagilah pada sesama baik itu cerita mengenai cara anda mencapainya atau hasil dari tujuan anda.

Konsisten dalam ucapan

Jika anda telah mengatakan A, maka lakukanlah. Jangan sekali-kali anda mencari alasan lain untuk melakukan B.

Karena seringkali wanita justru merasa ragu di tengah niatnya. Terlebih lagi niat untuk menentukan pilihan.

Bagaimana agar ucapan anda terlihat konsisten?

Sederhana saja, jangan banyak berucap soal rencana. Simpan saja rencana anda dalam buku harian atau apa pun yang tidak mungkin diketahui oleh orang lain. Apalagi status di media sosial.

Belajar dari sikap pria

Pada umumnya pria adalah sosok yang tidak banyak bicara. Tapi, banyak bertindak. Walaupun masih ada pria yang banyak bicara. Di sini kita mengambil contoh sikap pria yang talk less do more.

Wanita kepria-priaan atau disebut tomboy memang dilarang. Baik secara norma agama maupun norma sosial. Tapi, tidak salahnya meniru sikap pria jenis ini.

Diam-diam membuktikan tujuan. Bukan heboh menggemborkannya tanpa pembuktian.

Memang sedikit sulit meniru sikap pria jenis ini. Tapi, tidak salahnya mencontoh hal yang baik, bukan?

Cobalah dan rasakan akibatnya. Anda akan tenang menjalani keseharian, tidak merisaukan rencana-rencana yang sudah terlanjur diikrarkan pada orang lain dan tidak merisaukan omongan orang lain.

Karena pada hakikatnya wanita memang punya pikiran yang bercabang-cabang. Hari ini bisa merencanakan A, tahu-tahu besok rencana A yang dilakukan justru B. Bahkan, detik ini mau ini detik berikutnya mau itu.

Sering bukan kita temui wanita yang berencana beli sayuran, datang-datang bawa kosmetik? Atau berencana beli ikan kaleng ke toko kelontong, pulangnya bawa ikan kaleng, mie instan, gula, dan kawan-kawan, padahal stok di rumah masih banyak.

Itu contoh kalau otak wanita itu tercipta bercabang. Nah, untuk menutupi kelebihan yang sering memalukan inilah anda harus berhati-hati dalam berucap. Karena segala sesuatu ada timbal baliknya, ada sebab-akibatnya. Jangan sampai anda mendapatkan malu oleh ketidak konsistenan anda sendiri.

Sebagai contoh kembali, ada seorang wanita yang berencana menikah di akhir bulan. Ia begitu yakin akan janji yang diikrarkan prianya. Ia membeberkan rencana pernikahan ke sana-sini--media sosial dam masyarakat.

Suatu hari, wanita ini menemukan sang pria berselingkuh dengan wanita lain. Tentu saja pernikahannya batal.

Dari kasus di atas, menurut anda siapa yang akan menanggung malu?

Kemudian, ada wanita lain yang berencana menikah di waktu yang sama dengan wanita tadi. Tapi, hanya dirinya, keluarganya, sang pria, dan keluarga prianya yang mengetahui rencana pernikahannya.

Pernikahan itu pun terjadi di waktu yang telah direncanakan kedua belah pihak.

Menurut anda, apakah ada peluang malu dari pihak wanita di atas?

Nah, oleh karena itu mari menjadi wanita yang konsisten dimulai dari diri sendiri. Caranya, berpikirlah lebih luas dan biasakan diri berdisiplin dengan rencana sendiri. Kemudian, jaga kerahasiaan rencana anda.[]












Linda, 2 Januari 2017

Untuk WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang