Idola adalah seorang figur yang bisa dijadikan panutan. Idola ini bisa dari kalangan aktris/aktor, musisi/penyanyi, atlit, penulis, pembawa acara, dll.
Sementara itu, wanita seringkali memiliki idola dan fanatik terhadap idola tersebut. Tentu saja satu idola digandrungi oleh banyak wanita. Bukankah itu hal yang lumrah?
Namun, seringkali fans-fans wanita atau sering disebut fangirl ini memperebutkan satu idola. Hal ini terlalu sering kita lihat di media sosial. Wanita yang satu dan lainnya beradu argumen, terbawa perasaan, sakit hati, dll hanya karena perebutan sang idola.
Coba bayangkan, apa sebenarnya manfaat dari kegiatan di atas?
Satu idola memang seharusnya memiliki banyak fans. Bukan berarti sang idola mesti mengenal satu persatu fans-nya. Bukan berarti pula idola harus memiliki hubungan khusus dengan fans-nya.
Sebagai contoh, penulis ini memiliki 'baru' ratusan pengikut saja tidak bisa mengenali satu persatu dari mereka. Bayangkan saja berapa pengikut idola anda? Lantas, bagaimana idola anda bisa mengenali anda sebagai fans-nya di antara ribuan fans yang lain.
Sesuatu hal yang mustahil, bukan?
Kemudian, keramahan idola terhadap fans seringkali disalah artikan oleh fans-fansnya. Seolah seperti seorang wanita yang tengah menggandrungi seorang lelaki dan lelaki itu memberi sedikit perhatian padanya. Kemudian, wanita ini terbuai perasaannya sendiri. Padahal si lelaki hanya menunjukkan keramahan terhadapnya. Begitupun dengan pengertian fans wanita terhadap keramahan idolanya.
Logikanya, semakin ramah sang idola, maka semakin banyak pula digandrungi, disukai, dan dicintai fans-nya. Sebesar apa pun talenta sang idola, jika tidak diiringi dengan keramahannya maka akan lebih banyak pembenci dibanding fansnya. Oleh karena itu, hal yang wajar bukan jika idola anda ramah ke setiap fansnya. Itu karena idola anda ingin terus digandrungi bukan dibenci demi karirnya sendiri. Bukankah semakin banyak fans maka semakin menjual dirinya sebagai publik figur?
Bahkan, jika wanita yang satu sukses berfoto dengan sang idola. Kemudian, memublikasikannya di media sosial dengan ungkapan kata-kata kecintaan terhadap sang idola. Lalu, wanita-wanita lainnya memberondong wanita ini dengan makian dan hanya segelintir wanita yang mengucapkan selamat.
Mari kita telaah...
Apa manfaat dari memaki fans lain dalam kasus di atas?
Sebagai contoh, ada idola sebut saja dia M. Memiliki jutaan ribu fans di seluruh dunia. M adalah pria yang ramah bahkan terlalu ramah terhadap fans. Ia rela dicium dan dipeluk fansnya saat fans tersebut meminta untuk berfoto dengannya.
A adalah wanita fans dari M. Ia wanita mapan yang mampu keliling dunia untuk bertemu M sekedar untuk berfoto.
Saat wanita A ini memublikasikan foto mereka. Wanita B, C, D, sampai L menghujat wanita A. Mereka mengatakan tidak setuju jika M berhubungan dengan wanita A, padahal M hanya memberi keramahannya pada wanita A yang berhasil menemuinya. Wanita-wanita ini memaki A karena rasa cemburu yang ditutupi dengan alibi dari A sampai Z akan ketidak cocokan A dan M.
Tahukah anda...
Untuk memaki, anda membutuhkan emosi. Makian tidak akan tercipta tanpa adanya emosi. Untuk menciptakan emosi, anda butuh energi.
Lalu, apakah dengan anda memaki fans lain bisa membuat idola anda tahu siapa anda? Bagaimana keluarga anda? Apa latar belakang anda? Dan menjalin hubungan dengan anda?
Tentu tidak, bukan?
Jadi, untuk apa anda membuang-buang energi anda untuk hal yang percuma?
Menghasilkan energi, anda butuh makan dan minum. Mungkin hanya segelintir dari anda yang tahu seberapa sulit untuk mendapatkan makan dan minum bagi sebagian orang. Lalu, mengapa anda yang mendapatkannya dengan mudah kemudian bisa dengan mudahnya membuang energi untuk hal percuma semacam memaki?
Untuk apa anda memaki sesama fans dari idola anda, padahal anda tahu semakin banyak fans idola anda maka semakin berkembang pula karirnya dan semakin seringlah anda menyaksikan idola tersebut. Maka bijaklah dalam memilih tindakan.
Apa manfaat anda fanatik terhadap idola?
Fanatik terhadap agama berarti menjunjung tinggi segala akidah yang ada di dalam agama tersebut. Tapi, apa jadinya fanatik terhadap idola yang notabene merupakan manusia juga.
Karena kefanatikan anda, membuat diri anda menjadi fotokopi dari idola anda tersebut. Dari gaya rambut, pakaian, bahkan gaya berbicara, dan lainnya anda ikuti sedemikian miripnya dengan sang idola.
Anda pasti tahu orang yang mengidolakan barbie. Ia rela melakukan ratusan kali operasi plastik demi menjadikan dirinya persis tokoh kartun bertubuh sempurna tersebut.
Operasi plastik merupakan tindakan menganiaya tubuh sendiri. Tubuh yang telah dianugerahkan Tuhan pada kita hanya cukup dijaga dan dirawat. Bukan dirusak dengan tindakan operasi plastik. Memang operasi plastik tampak memperbaiki kekurangan tubuh. Tapi, efeksamping yang diikuti oleh tindakan operasi ini justru lebih banyak mendatangkan mudarat dibanding manfaat.
Haruskah kefanatikan anda terhadap idola membawa sederet mudarat bagi diri anda sendiri. Silakan fanatik terhadap sikap baik dari idola anda. Tapi, bukan fanatik seperti contoh fans barbie di atas.
Tidak jarang pula ada fans yang mengidolakan artis yang mewarnai rambutnya. Artis adalah orang yang terawat sehingga warna apa pun rambutnya akan terlihat bagus dan pantas. Tapi, fans dari artis ini adalah orang biasa dengan kulit gelap. Kemudian, apa jadinya jika mereka memiliki warna rambut yang sama yaitu kuning. Mungkin si fans akan lebih terlihat seperti Sule yang memang dengan sengaja berdandan ala bule dengan kulit gelap untuk melawak.
Apa yang terlihat baik untuk orang lain, belum tentu baik untuk kita. Begitupun sebaliknya.
Silakan ikuti gaya idola anda jika itu memang pantas diikuti dan ditiru. Tinggalkan jika gaya idola anda tidak cocok untuk diri anda.
Hal-hal yang patut ditiru dari idola anda adalah sifat baiknya.
Oleh karena itu, usahakan untuk menjadi wanita yang mempertimbangkan manfaat dan mudarat untuk mengidolakan seorang tokoh. Jangan sampai kefanatikan anda akan idola berakibat buruk pada diri anda dan jangan pula sampai membuat orang-orang di sekitar anda terganggu apalagi terluka karena kefanatikan anda terhadap sang idola.
Selalu ingat, sesuatu yang berlebihan tidak akan baik.[]
Linda, 25 November 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Wanita
Non-FictionIni bukan novel, puisi, atau cerpen. Ini adalah kumpulan artikel-artikel dari penulis berdasarkan pengalaman di lingkungan. Penulis menjabarkan mengenai beberapa stigma yang salah tentang wanita. Beserta pandangan baru dan solusinya. Jikalau ada kek...