SEBUAH RASA

298 12 12
                                    

Ini adalah pembahasan dari serangkaian pertanyaan saya pada bagian 'Survei' beberapa waktu lalu. Ada beberapa alasan mengapa saya ajukan pertanyaan ini. Salah satunya adalah canggihnya dunia masa kini.

Mudahnya berkomunikasi via jejaring sosial, platform seperti Wattpad, dan lain-lain menjadikan semua orang bisa terhubung dengan mudah.

Kita bisa menggunakan semua aplikasi dunia maya baik sebagai diri sendiri maupun sebagai orang lain. Tidak menutup kemungkinan yang memiliki nama wanita, foto wanita, keterangan profil wanita, dan semua hal tentangnya wanita merupakan seorang pria, begitupun sebaliknya.

Bukan hal yang tabu lagi untuk zaman secanggih ini orang menjalin cinta lewat sosial media. Diawali dengan rasa nyaman di obrolan maya. Berlanjut dengan saling tukar rahasia, isi hati, hobi, dan lain-lain. Membuat rasa nyaman satu sama lain terjalin erat.

Sementara hati wanita tercipta dengan perasaan yang halus. Cukup mudah membuatnya merasa tersentuh. Seringkali wanita mengabaikan logika demi sebuah rasa. Sehingga ia tidak bisa merasakan, bahwa mungkin saja lelaki yang selama ini membuatnya nyaman pada kenyataannya juga seorang wanita.

Berikut tanggapan terbaik yang saya dapatkan dari pertanyaan saya di bagian sebelumnya:

Dan berdasarkan semua komentar lain yang saya terima, bahwa wanita mana pun tidak akan terima kenyataan bahwa lelakinya adalah wanita juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dan berdasarkan semua komentar lain yang saya terima, bahwa wanita mana pun tidak akan terima kenyataan bahwa lelakinya adalah wanita juga. Tapi, tahukah anda bahwa sikap yang baik itu adalah sikap tidak menghakimi.

Sedikit membahas mengenai komentar saudari user71938026, di sana dia mengatakan, "Memperbaiki diri." Itu adalah point terpentingnya. Karena tidak mungkin seseorang mendapatkan yang terbaik kalau dirinya sendiri maaf ... kurang baik. Selain itu, langkah paling tepat adalah mendekatkan diri pada Tuhan--yang maha segalanya.

Walaupun semua sikap yang akan anda ambil itu berdasarkan pribadi masing-masing. Tapi, mari renungkan beberapa hal.

Apa alasan anda hingga menduga dia lelaki. Apakah dari cara bicaranya? Sikapnya? Perhatiannya? Mungkin saja dari keterangan di profilnya? Atau jangan-jangan dari pengakuannya?

Ketahuilah, cara bicara di dunia maya jauh berbeda dengan cara bicara di dunia nyata. Rata-rata orang yang ramai di dunia maya, justru pendiam di dunia nyata. Begitupun sebaliknya. Karena orang yang sibuk meramaikan dunia nyata, tidak ada kesempatan meramaikan dunia maya, begitu juga sebaliknya.

Namun, ada pula sebagian orang yang sama-sama ramai di kedua dunia tersebut. Semuanya lagi-lagi kembali ke karakter masing-masing. Hanya saja, menentukan karakter seseorang dari caranya bersikap di dunia maya bukanlah hal yang benar. Apalagi kalau harus menaruh kepercayaan anda.

Jika rasa nyaman anda sudah tercipta, kemudian ia bukanlah yang anda harapkan, maka kekecewaan yang menjadi akibatnya. Ingat teori kecewa:

"Saat harapan tidak sesuai dengan kenyataan.”

Satu-satunya cara agar tidak merasakan kecewa ya jangan meletakkan harapan. Tapi, tidak ada orang yang bisa hidup sempurna tanpa harapan atau dalam kata lain putus asa. Oleh karena itu, berhati-hatilah meletakkan harapan.

Sayangi hati anda. Kalau bukan anda yang menyayangi hati anda, siapa lagi?

Banyak kasus perselingkuhan yang terjadi di sekitar kita, maksud saya dunia nyata. Perselingkuhan ini dipicu oleh banyak hal. Bisa saja karena memang hobi, kecewa terhadap pasangan, bosan, dan lain-lain.

Nah, dari contoh paling kongkrit di atas sudah pasti ada pihak yang dikecewakan. Ya, tentu saja pihak yang dikhianati.

Coba anda pikirkan, perselingkuhan bisa dikatakan 'selingkuh' jika salah satu pasangan memiliki orang ketiga, bukan? Artinya sebelum terjadi perselingkuhan, hanya ada orang pertama dan kedua yang menjalin hubungan baik itu sekadar pacaran atau pernikahan. Sementara itu, kedua jenis hubungan tersebut dilandasi dengan harapan dan awalnya saling memercayakan hati satu sama lain. Kemudian, dengan adanya perselingkuhan, salah satu hati pun harus tersakiti, kecewa, dan sebagainya.

Nah, kalau di dunia nyata saja kita bisa merasakan kecewa sedemikian rupa. Apalagi kalau dunia maya. Lalu, masihkah anda percaya akan dunia maya?

Ingat peribahasa, "Dalam lautan dapat diukur, dalamnya hati ke mana kan kuselami."

Sama halnya dengan dunia maya, segala hal ada di ujung jari. Mudah saja seseorang membuat akun-akun kamuflase. Jadi, janganlah para wanita yang berhati sensitif bermain dengan perasaannya untuk menebak gender si pemilik akun.

Kemudian, menebak seberapa baik dirinya.

Lalu, berprasangka ia sebaik ucapannya, setampan foto profilnya, semanis kata-kata dalam postingannya, dan sebagainya.

Setelah itu, meletakkan setitik harapan.

Akhirnya, kecewa yang anda dapatkan.

Namun, saya tidak menyalahkan anda yang sudah terlanjur mengalami hal tersebut. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.

Ingat, jaga harapan anda kalau anda tidak mau kecewa.

Letakkan kepercayaan anda pada kenyataan, bukan pada harapan. Hati yang ada pada anda, sepenuhnya milik anda, jangan mengharap orang lain untuk menjaganya.

Sebagai contoh, seorang ibu meminta anaknya membelikan ia nasi Padang sepulang si anak dari tempat kerja. Ibu ini sangat berharap akan makan enak berdua anaknya di sore hari, sampai-sampai si ibu tidak menanak nasi maupun lauk. Tapi, di perjalanan sepulang kerja si anak mengalami kecelakaan. Alih-alih makan enak, nyawa si anak pun melayang. Maka, bukan hanya kecewa yang ibu ini dapat melainkan kehilangan.

Contoh di atas mungkin sedikit tragis. Tapi, tahukah anda seandainya ibu tadi tidak meminta anaknya membelikan nasi Padang, boleh jadi anaknya tidak mengalami kecelakaan tersebut. Andai ibu tadi memasak dan tidak berharap makan nasi Padang, sore itu ia akan makan bersama anaknya di rumah.

Ini hanya sebagai gambaran, bahwa kita tidak bisa sekali pun bergantung atau berharap pada orang lain. Mungkin orang itu tidak akan mengecewakan anda. Tapi, keadaan bisa saja membuatnya tanpa sengaja mengecewakan anda.

Memang suatu hal yang wajar sesekaki kita berharap pada orang lain. Tapi, kalau hal itu bisa kita lakukan sendiri, kenapa tidak?

Sama halnya dengan pembahasan saya tadi. Zaman sekarang memang tidak jarang orang menemukan jodohnya di dunia maya. Mereka orang-orang yang 'mungkin' sama-sama jujur satu sama lain. Sehingga sungguh mengenal satu sama lain. Tapi, mengharapkan kejujuran dunia maya satu banding seribu. Namanya juga maya alias semu.[]


















Linda Alenta, 27 Juli 2018

Untuk WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang