Aquaphobia (15)

1.3K 166 38
                                    

"Ceritalah jika kau sudah siap. Aku akan mendengarnya. Aku juga akan selalu disampingmu." Wonwoo menggenggam tangan Mingyu erat. Sementara Mingyu menatap Wonwoo dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

.

.

.

➰➰➰

Mingyu menghela napasnya. Ia berusaha menyakinkan dirinya untuk bercerita. Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat. Ia sudah lelah memendam rasa bersalah itu sendiri. Setidaknya mungkin ia akan merasa sedikit lega setelah membagi bebannya pada sang kekasih. Ya, Wonwoo berhak tahu tentang masa lalunya.

Flashback

Terlihat dua anak kecil sedang bermain bersama. Ini sudah hampir senja, namun kedua anak berjenis kelamin laki-laki itu enggan beranjak dari tempat mereka bermain. Mereka asik berlari kesana-kemari. Ditemani dengan deburan ombak yang mengalun indah. Ya, mereka sekarang sedang ada di pantai.

"Hyung, kejar aku!" Teriak anak yang lebih muda. Yang dipanggil pun segera berlari, berusaha mengejar adiknya. Sementara, dua orang dewasa terlihat memperhatikan kedua bocah itu. Mereka adalah ayah dan ibu dari kedua bocah yang masih saja asik berlarian. Senyuman tak luntur dari wajah kedua orang dewasa itu. Mereka sangat bahagia melihat kedua putra mereka sedang berlarian, jangan lupakan tawa mereka yang begitu membahana. Membuat senja itu menjadi lebih hangat.

"Jangan kesana, Mingyu-ya." Peringat sang kakak, saat adiknya itu bermain air. Sang adik hanya melihat sang kakak sekilas dan kembali sibuk bermain air. Sang kakak hanya bisa menghela napas. Adiknya itu memang keras kepala.

Kedua orang dewasa itu terlihat sibuk dengan makanan yang mereka siapkan. Mereka yakin, kedua putra mereka akan merengek karena lapar setelah selesai bermain. Sesekali mereka juga memperhatikan kedua putranya yang masih saja bermain.

Mingyu kecil masih saja sibuk bermain dengan air. Mingyu memang sangat menyukai air. Bahkan saat ia ditanya tentang cita-cita, maka Mingyu akan menjawab bahwa ia ingin menjadi altet renang. Kedua orang tua dan kakaknya sangat mendukung keinginan Mingyu. Bahkan kakaknya yang selalu memberi semangat pada Mingyu, agar Mingyu kecil giat belajar renang. Ya, kalian pasti tahu bagaimana anak kecil. Kadang Mingyu kecil merasa bosan dan malas untuk latihan. Namun sang kakak pasti akan memberikan motivasi dan itu selalu berhasil. Mingyu memang sangat dekat dengan kakak lelakinya itu. Mingyu tidak akan menangis saat ayahnya harus pergi ke luar negeri walau sampai hitungan minggu. Namun Mingyu akan menangis dengan histeris saat kakaknya itu harus pergi walau hanya satu hari. Bahkan saat kakaknya itu sakit dan harus dirawat di rumah sakit, Mingyu kecil menangis terus menerus. Bahkan ia selalu ada disamping kakaknya. Karena ia takut jika ia pergi, kakaknya akan semakin sakit.

"Mingyu-ya, jangan jauh-jauh." Peringat sang kakak untuk kesekian kalinya. Dan tentunya masih sama. Tak dihiraukan oleh sang adik. Sang kakak kembali berkutat dengan pasir yang ada dihadapannya. Ia sedang membuat istana pasir untuk sang adik.

Sang kakak terpaku saat melihat ada yang aneh dengan adiknya. Mingyu kecil terlihat melambai-lambaikan tangannya. Berusaha menggapai sesuatu. Dan sang kakak langsung berlari saat menyadari Mingyu kecil tenggelam.

"APPA, EOMMA!!!" Teriak sang kakak sambil berlari berusaha menyelamatkan adik tersayangnya. Ia berusaha menggapai tangan sang adik. Dan berhasil. Ia segera menggeret sang adik ke pinggir pantai. Namun saat hampir sampai, kaki bocah itu kram. Ia paksa. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan adiknya. Namun kram itu semakin menjadi. Dan membuat bocah itu sulit menggerakkan kakinya. Ia mencoba muncul ke permukaan. Mencari oksigen untuknya bernapas. Namun akhirnya ia lelah dan lebih memilih pasrah. Setidaknya adiknya sudah aman. Itu yang ia pikirkan saat ini.

Aquaphobia (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang