Aquaphobia (5)

1.8K 245 59
                                    

Disebuah taman, ada seorang namja yang duduk sendirian. Tentu saja, sekarang sudah malam dan udara juga sangat dingin. Orang-orang lebih memilih berada didalam rumah dengan penghangat ruangan yang mereka nyalakan. Tetapi tidak dengan namja ini. Ia terlihat sedang menunggu seseorang, berkali-kali ia melihat jam tangan yang melingkar ditangan kirinya dengan gelisah. Ini sudah jam sepuluh dan orang yang ia tunggu belum datang juga.

"Kenapa kau tidak datang, Wonwoo." Monolog Mingyu pada dirinya sendiri.

.

.

.

➰➰➰

Wonwoo tiba-tiba gelisah saat ia melihat jam yang ada dipergelangan tangannya. Ia seperti melupakan sesuatu. Sesuatu yang sangat penting.

"Ada apa, Wonwoo?" Tanya Jun saat ia melihat Wonwoo yang tampak gelisah. Wonwoo tak menjawab. Namja manis itu masih berusaha mengingat sesuatu yang sepertinya ia lupakan. Dan tiba-tiba ia menggebrak meja saat ia mengingatnya. Mengingat hal yang membuat ia gelisah. Jun terkejut saat Wonwoo tiba-tiba menggebrak meja. Bahkan beberapa pengunjung juga melihat Wonwoo dengan tatapan kaget dan penasaran. Saat ini ia dan Jun memang berada disebuah kedai ramen. Sebenarnya mereka sudah dalam perjalanan pulang saat Jun tiba-tiba ingin makan ramen. Dan akhirnya Wonwoo hanya bisa menuruti kemauan sahabatnya itu. Bahkan sampai melupakan janjinya dengan Mingyu.

"Cepat antarkan aku ke taman dekat apartemenku." Ucap Wonwoo sambil menarik tangan Jun.

"Ada apa?" Jun bingung dengan Wonwoo yang tiba-tiba meminta mengantarkannya ke taman.

"Sudah, jangan banyak tanya. Cepat antarkan aku!" Jawab Wonwoo dengan nada tinggi. Jun hanya menghela napas dan langsung mengantar Wonwoo. Tentunya setelah ia membayar makanan yang ia pesan. Padahal ramennya tadi belum habis. Tapi kalau Jun tak menuruti kemauan Wonwoo. Sahabat kecilnya itu pasti akan marah padanya. Jadi Jun tak ada pilihan lain selain menurut.

Mereka sudah sampai taman sekarang. Wonwoo segera keluar mobil dengan tergesa-gesa saat mobil Jun berhenti. Jun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Wonwoo. Namja tampan itu segera melajukan mobilnya menjauh dari taman. Sebenarnya tadi ia menawarkan diri untuk menemani Wonwoo. Akan tetapi namja manis itu menolaknya.

Wonwoo berlari. Mencari sosok yang mungkin masih menunggunya. Ia terus berlari sampai ia berhenti disebuah bangku taman. Bangku taman yang menjadi tempat favorit Wonwoo dan Mingyu. Taman ini memang begitu indah, ada sebuah danau buatan disana. Ia dan Mingyu sering sekali duduk dibangku ini sambil melihat indahnya danau. Saat mereka bahagia, kesal ataupun sedih. Mereka akan duduk berdua, hanya berdiam diri atau berbincang dan menikmati indahnya pemandangan yang ada dihadapan mereka.

Wonwoo melihat ada sesuatu diatas bangku taman itu. Ia segera mendekat dan mengambilnya. Ada dua buah novel yang diikat menjadi satu dengan sebuah pita berwarna biru. Ini adalah novel yang sangat ia inginkan. Wonwoo memang pernah bercerita pada Mingyu bahwa ia sedang menginginkan novel. Tetapi Wonwoo belum sempat membelinya. Seketika rasa bersalah menghampiri Wonwoo lagi. Namja manis itu merutuki dirinya sendiri yang bisa melupakan janjinya kepada Mingyu. Tanpa menunggu waktu lama, Wonwoo segera berlari menuju apartemennya. Ia segera menuju sebuah kamar apartemen. Bukan apartemennya, melainkan apartemen Mingyu. Wonwoo segera mengetuk pintu dengan brutal. Ia tak perduli kalau apa yang ia lakukan ini bisa mengganggu tetangganya. Yang ia inginkan sekarang hanya bertemu dengan Mingyu. Tak lama suara pintu terbuka terdengar. Menampilkan wajah Mingyu yang terlihat berantakan, sepertinya ia baru saja bangun tidur. Tapi tenang, walau berantakan tapi tak sedikitpun mengurangi kadar ketampanannya.

Aquaphobia (Meanie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang